Share

29. Sebuah Rencana

Delisha menoleh ke arah pintu ruangan Arsya. Ia tahu pria itu tak akan menerimanya masuk. Arsya bahkan sudah pernah memperingatkannya untuk tak lagi datang ke gedung PT. Vibrant Indo Manufacture. Namun, Delisha seakan tak peduli. Ia kerap datang ke sana di sela jam makan siang, kadang membawakan kotak bekal untuk Arsya.

Kali ini Delisha kembali gigit jari karena Arsya masih belum mau menemuinya. Sambil menghela napas, Delisha menitipkan kotak bekal yang dibawanya pada sekretaris Arsya. Para pegawai PT. Vibrant Indo Manufacture sudah memaklumi tingkah Delisha. Sudah tersebar kabar bahwa Delisha adalah kerabat Arsya yang pernah dijodohkan semasa kecil. Tentu saja Delisha yang pertama kali menginformasikan hal tersebut.

"Jangan lupa kasih bekalnya ke Pak Arsya," ucap Delisha sekali lagi pada sekretaris Arsya, lalu ia beranjak.

Baru saja ia ingin meninggalkan kantor Arsya ketika seorang pemuda menyapanya. Ternyata pemuda itu adalah Dikta, adik kelasnya saat SMA yang sekarang sudah menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status