Share

Bab 17

Author: El Baarish
last update Huling Na-update: 2025-07-21 09:58:47

Namira 17

.

Malam ini semua orang sedang duduk di ruang keluarga, karena Hanna sedang membuka kado ulangtahunnya yang banyak itu.

Keira yang paling bersemangat buka kado. Apalagi pas giliran kado dari Ervan.

"Wow, ini dari Om Ervan, Sayang," kata Keira pada keponakannya.

Keira membuka kotak yang sangat besar, dibungkus pita. Tadi yang bawa kado itu satpamnya Ervan, ditaruh di dekat tumpukan kado lain.

"Wah, mobil nih, asiik Hanna punya mobil," seru Keira dan mencium pipi kiri Hanna.

"Kita harus coba nih," katanya lagi sambil mengambil Hanna dari troli, lalu mendudukkannya di mobil mainan remote control yang dihadiahkan Ervan.

"Hanna pegang sini," Keira membimbing tangan Hanna untuk memegang stir.

"Oke, are you ready, Hanna?" tanya Keira.

Hana hanya tertawa. Sepertinya ia senang sekali mendapat mainan baru dari Ervan.

"Onty pencet ya!" Keira mulai memainkan remot kontrolnya, lalu mobil mainan itu mulai jalan.

Hanna tertawa sepanjang perjalanannya.

Sementara Namira hanya mengamati itu,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • MENANTI HATI MAJIKAN YANG TERPAKSA KUNIKAHI   Bab 20

    Namira 20."Apa yang terjadi di rumahmu, Namira? Kenapa Ziyad sampai sakit?"Bu Kinanti bertanya pada Namira saat ia keluar dari kamar. Wanita paruh baya itu memanggilnya karena ingin bicara."Apa gajimu tidak cukup?" tanya Bu Kinanti lagi. Kerja Namira bagus, jadi ia ingin menaikkan gajinya."Bukan, Bu.""Lalu?" tanya wabita itu lagi."Hmmm … ada masalah sedikit dengan Ziyad," kata Namira sungkan curhat dengan majikannya."Cerita saja, Namira."Namira diam sejenak, ia menatap Bu Kinanti yang sedang menyesap teh di pagi hari. Tampaknya wanita itu bukan sekadar basa-basi, tapi memang ingin tahu."Ziyad kayaknya lagi tertekan, rencananya mau lanjut kuliah dengan beasiswa, tapi satu pun dia tak lolos." Namira mulai bercerita.Bu Kinanti hanya mengangguk. Sebenarnya ia sudah mendengar itu semalam saat Namira curhat pada Hanna.Ia ingin mengetuk dan bertanya apakah Hanna sudah tidur atau belum. Namun, mendengar Namira curhat, membuat ia tetap berdiri di pintu."Mungkin memang takdirnya se

  • MENANTI HATI MAJIKAN YANG TERPAKSA KUNIKAHI   Bab 19

    Namira 19.Setelah mendapatkan telepon dari ibu semalam, paginya aku langsung minta izin untuk pulang sebentar. Bu Kinanti mengizinkannya, Inem yang disuruh jagain Hanna sebentar selama aku belum pulang.Aku pulang, bahkan Bu Kinanti menyuruh sopir untuk mengantar, biar cepat katanya."Assalamualaikum, Bu." Aku langsung masuk ke dalam setelah memberi salam, karena tak ada siapapun di teras."Wa'alaikumsalam, Nami."Aku menyalami tangan ibu, dan mencium keningnya. Tampaknya ibu semakin sehat, dan malah kini Ziyad yang sakit."Sejak kapan, Bu?" tanya Namira pada ibunya seraya bergegas ke kamar Ziyad.Bu Farida diam, yang membuat Namira menatapnya. Seperti ada yang tidak beres dengan ibu dan Ziyad, entah apa yang sedang terjadi. Bulan kemarin dia pioang semuanya baik-baik saja.Wanita paruh baya itu menggeleng, "Ziyad seperti orang hilang harapan, Nami." Ibunya berkata.Namira masuk ke kamar dan melihat Ziyad terbaring lemah seperti itu. Di sampingnya ada sepiring nasi goreng dan telur

  • MENANTI HATI MAJIKAN YANG TERPAKSA KUNIKAHI   Bab 18

    Namira 18."Ayolah, Mas … sebelum besok aku masuk kerja," rengek Keira mengajak Rangga untuk jalan-jalan bersama."Ajak Mas Ervan juga," katanya lagi.Rangga hanya diam sambil mempertimbangkan. Sudah lama memang ia tidak jalan sama Keira dan yang lainnya. Apalagi besok adalah hari pertama Keira masuk kerja, pasti hari ini dia mau puas-puasin main."Apa nih, kok bawa-bawa nama gue," sahut Ervan tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka."Nah, orangnya datang, pas banget, Mas!" "Mas Ervan, jalan yuk, bareng sama Mas Rangga juga," ajak Keira. Kini ia bangkit dari sofa dan mendekat kada Ervan."Ayo!" Ervan setuju."Morning gais!" seru Raline yang juga baru datang.Ia membawakan beberapa oleh-oleh dari luar negeri. Baru saja tiba dari Italia semalam.Ervan dan Keira ambil satu persatu, tersisa milik Rangga, dan satu lagi entah untuk siapa."Ini buat siapa, Kak?" tanya Keira."Hmmm … siapa tuh namanya susnya Hanna?" tanya Raline yang lupa nama Namira."Namira," sahut Ervan cepat."Nah, iya

  • MENANTI HATI MAJIKAN YANG TERPAKSA KUNIKAHI   Bab 17

    Namira 17.Malam ini semua orang sedang duduk di ruang keluarga, karena Hanna sedang membuka kado ulangtahunnya yang banyak itu.Keira yang paling bersemangat buka kado. Apalagi pas giliran kado dari Ervan."Wow, ini dari Om Ervan, Sayang," kata Keira pada keponakannya.Keira membuka kotak yang sangat besar, dibungkus pita. Tadi yang bawa kado itu satpamnya Ervan, ditaruh di dekat tumpukan kado lain."Wah, mobil nih, asiik Hanna punya mobil," seru Keira dan mencium pipi kiri Hanna."Kita harus coba nih," katanya lagi sambil mengambil Hanna dari troli, lalu mendudukkannya di mobil mainan remote control yang dihadiahkan Ervan."Hanna pegang sini," Keira membimbing tangan Hanna untuk memegang stir."Oke, are you ready, Hanna?" tanya Keira.Hana hanya tertawa. Sepertinya ia senang sekali mendapat mainan baru dari Ervan."Onty pencet ya!" Keira mulai memainkan remot kontrolnya, lalu mobil mainan itu mulai jalan.Hanna tertawa sepanjang perjalanannya.Sementara Namira hanya mengamati itu,

  • MENANTI HATI MAJIKAN YANG TERPAKSA KUNIKAHI   Bab 16

    Namira 16."Wow, cantik sekali hari ini putri papa," seru Rangga saat Namira membawa Hanna keluar kamar dan menyerahkan padanya."Ayo kita keluar, Sayang. Udah banyak yang nungguin di sana," kata Rangga lagi."Saya permisi siap-siap dulu, Tuan," ucap Namira pada lelaki itu.Rangga hanya mengangguk, lalu membawa Hanna keluar di gendongan. Di luar sana sudah banyak yang menunggu.Hari ini Hanna genap satu tahun, dan Rangga merayakannya. Para tamu kebanyakan memang bawa anak-anak, mereka dari kalangan teman dan kolega bisnis Rangga dan ibunya. Acaranya meriah dan penuh warna.Hanna kemudian dibawa dengan troli yang sudah dihias. Sapaan dan doa mengalir begitu Rangga mendorong bayinya menuju para tamu.Waktu itu troli Hanna ditinggalkan Namira di jalanan, dan Rangga tak mau lagi memakai troli itu. Ia takut anjing itu menjil*t troli Hanna tanpa sepengetahuannya, yang tentu menyebabkan banyak kuman dan bakteri di sana.Rangga juga tak ingin Hanna naik troli itu lagi, karena mungkin membuat

  • MENANTI HATI MAJIKAN YANG TERPAKSA KUNIKAHI   Bab 15

    Namira 15.Namira menatap bingung pada dua orang itu, terlebih pada Rangga yang katanya milik Zhara seorang, tapi peluk sana sini. Gadis itu bahkan tersenyum miris melihat pemandangan itu, kemarin-kemarin sama Raline pun lelaki itu terlihat dekat, tapi bedanya selalu ada Ervan di tengah-tengah mereka.Dan … bersama gadis yang di depan Namira kini, Rangga bahkan tak sungkan memeluknya. Lalu, di mana statement yang selama ini dia katakan pada orang-orang?"Mbok … Inem …," panggil Bu Kinanti yang juga baru masuk dari pintu depan.Eh, kok malah biasa saja liat anaknya pelukan sama perempuan?Simbok dan Inem pun datang, dan mengambil alih tas yang dibawa gadis itu. Sementara koper diambil alih oleh sopir dan langsung dibawa ke atas.Namira jadi bingung, apa gadis itu mau nginap di sini. Ah, atau memang itu istri simpanannya Rangga, bisa jadi sih. Katanya setia sama istri meskipun udah meninggal, tapi kok punya istri simpanan. Huuu, lelaki, mana bisa dipegang omongannya."Kamar udah rapi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status