Share

Terlambat

"Aku pikir jadi anak kuliahan itu keren. Mirip adegan di sinetron-sinetron. Mahasiswa gagah dengan kemeja kotak-kotaknya dan mahasiswi cantik dengan setelan tunik modernnya. Tapi ternyata salah!!! Tidak disini. Tidak di kampus ini. Ini kampus agamis.

Mahasiwanya pakai topi kopiah yang biasa para ustad gunakan untuk sholat. Celananya bukan jeans ketat tapi celana bahan yang cut bray menggantung di atas mata kaki. Bajunya bukan kemeja kotak-kota tapi baju koko. Memang begitu setelannya. Karena kebanyakan mahasiswa kampus ini adalah anak pondok.

Begitupun mahasiswinya. Kebanyakan para santri wati jebolan pondok-pondok ternama. Jadi tidak heran kalau banyak gadis-gadis bercadar dan berkerudung panjang berkeliaran di kampus ini. Dini jadi merasa sedang berada di negri Arab Saudi.

Apa cuma aku yang berasal dari orang awam? Tidak paham agama. Apalagi harus wajib memakai hijab. Walau terasa gerah kepala ini. Tapi aku tetap memakainya. Kalau tidak, bisa-bisa aku di drop

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status