Share

Kabar Duka

last update Last Updated: 2024-08-28 23:04:43

Refan segera membawa Elmira ke rumah sakit terdekat. Bukan hanya pingsan, Elmira mengalami pendarahan di bagian pelipis yang terbentur cukup kuat . Melihat hal itu, Refan panik khawatir terjadi hal serius dengan Elmira.

Dia bahkan seperti seorang pembalap, melarikan mobil sangat cepat. Hingga tiba di rumah sakit dia bergegas mencari bantuan.

“Dokter selamatkan istri saya,” pintanya seraya memindahkan tubuh Elmira ke atas belangkar.

Elmira segera di tangani oleh dokter, sementara Refan tampak panik. Tidak ingin terjadi hal buruk kepada Elmira.

“Dokter, apa yang terjadi?”

“Istri Anda kehilangan cukup banyak darah, benturan di kepala sepertinya sangat keras sehingga membuatnya tidak sadarkan diri.”

“T-tapi, Dok. Dia bisa diselamatkan bukan?”

“Kami sedang berusaha.”

Refan meremas rambutnya, tidak tahu akan terjadi hal seburuk ini. Semua ini karena kesalahannya yang tak sengaja melakukan rem dadakan. Saat itu, Refan seperti melihat bayangan mendiang istrinya tersenyum seraya melambaikan tangan. Hal itu menyebabkan dia melakukan rem dadakan.

Suara dering ponsel mengejutkan dirinya, ada panggilan masuk dari nomor Gandi, ayah mertuanya. Refan mengabaikan penggilan tersebut, dia tidak sanggup menjawab dan menjelaskan kondisi Elmira pada ayahnya.

Ponsel itu terus berdering hingga ketiga kali, akhirnya Refan memberanikan diri mengangkat panggilan. Dia menyapa sang ayah dengan gemetar.

“Refan, kalian di mana? Elmira dihubungi berulang kali tidak menjawab, kamu juga sulit dihubungi, cepatlah kembali. Kalian masih di jalan bukan?” suara dari seberang sana tampak gemetar.

Tentu saja itu bukan suara ayah mertuanya, melainkan suara sang ibu. Masih dalam kondisi bingung, Refan bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

“Ibu, mengapa ponsel Pak Gandi ada bersama Ibu? Apa yang terjadi?”

“Pak Gandi mengalami serangan jantung dan sekarang dilarikan ke rumah sakit. Dokter sedang berusaha menyelamatkan di ruang ICU. Di mana Elmira? Kalian bisa segera kembali bukan?”

“Bu, maaf. Sepertinya aku dengan Elmira tidak bisa kembali sekarang. Elmira dilarikan ke rumah sakit, kami mengalami kecelakaan kecil.”

“Apa? Lalu bagaimana keadaan kalian sekarang?”

“Aku baik-baik saja, Bu. T-tapi Elmira masih dalam penanganan dokter.”

“Refan, kamu jangan berbohong. Tidak mungkin hanya kecelakaan kecil kalau istrimu masih belum sadarkan diri.”

“Bu, Refan harus melihat kondisi Elmira. Nanti Refan akan menghubungi lagi.”

Refan segera menemui dokter usai memberikan penyelamatan kepada istrinya. Dia hanya memastikan bahwa tidak ada yang serius dengan Elmira.

“Pak, kami akan segera memindahkan pasien ke ruang rawat, tapi sementara ini pasien belum sadarkan diri. Hanya saja kondisinya sudah cukup stabil dan bisa melewati masa kritisnya.”

Refan sadar bahwa pernikahan ini tidak pernah dia harapkan, tetapi dia juga tidak berharap bahwa petaka ini akan terjadi. Bahkan kini, bersamaan dengan itu kondisi Gandi pun sedang kritis.

“Apa yang akan aku jelaskan padanya nanti saat terbangun?” lirih Refan dengan helaan napas cukup panjang.

“El, mengapa kamu begini? Tolong bangunlah dan jangan biarkan aku merasa bersalah karena hal ini.”

Refan memaki dirinya akibat tidak berhati-hati membawa mobil. Jika bukan karena dirinya, tentu saja Elmira tidak akan mengalami hal seperti ini. Setidaknya mereka masih dalam perjalanan dan bisa segera putar balik melihat kondisi Gandi.

Usai mengurus semua berkas, Refan ikut bersama perawat memindahkan Elmira ke ruang rawat.

Semalaman Refan menunggu Elmira di rumah sakit, berharap dia segera bangun dari tidurnya. Setidaknya, rasa bersalah tidak semakin menjadi saat melihat Elmira bangun.

Refan terjaga semalam, menunggu Elmira bangun. Tiba-tiba dering ponselnya berbunyi membuyarkan lamunannya. Panggilan masuk dari sang ibu.

“Iya, Bu. Ada apa pagi-pagi menghubungi? Bagaimana kabar pak Gandi sekarang?”

“Ibu menelepon untuk mengabarkan bahwa ayah mertuamu sudah berpulang tadi subuh.”

‘DEG!’

Refan terkejut mendengar kabar buruk di pagi hari, bahkan Elmira saja belum bangun. Apa yang akan dia jelaskan pada istrinya nanti saat terbangun?

“Refan, kamu masih di sana?” panggil sang ibu.

“Iya, Bu. Aku masih di sini, sementara aku belum bisa ke sana. Elmira masih belum sadarkan diri, dokter mengatakan bahwa benturannya cukup keras, sehingga bisa mengganggu saraf otaknya.”

“Nak, tolong jaga Elmira dengan baik. Dia sudah tidak memiliki siapapun lagi sekarang. Ibu tahu kamu tidak mencintainya, tapi sekarang cobalah belajar untuk mencintainya, sebab dia sudah menjadi istrimu.”

“Baik, Bu. Terima kasih sudah memberikan kabar, sementara aku belum bisa ke sana dan mungkin akan mengabarkan kondisi ayahnya usai Elmira pulih.”

“Baiklah, jaga dirimu baik-baik di sana. Nanti berikan kabar mengenai kondisi Elmira.”

Refan mengangguk seraya mengakhir percakapannya.

“Apa yang terjadi dengan Ayah? Kenapa aku tidak boleh mengetahuinya terlebih dulu?”

“El, kamu sudah bangun? Aku panggilkan dokter terlebih dulu untuk memeriksa kondisimu.”

“Aku baik-baik saja, kepalaku hanya sedikit sakit. Tetapi bukan berarti kamu bisa membodohi begitu saja.”

“Kamu baru siuman, sejak semalam kamu tidak sadarkan diri.”

“Harusnya kamu membiarkan aku mati di tengah derasnya hujan, itu akan jauh lebih baik daripada aku harus hidup dalam pernikahan yang tidak kuinginkan.”

“Aku panggilkan dokter terlebih.”

Refan bermaksud akan beranjak, tetapi Elmira mencegahnya. Dia tahu bahwa Refan sedang mengalihkan pertanyaannya.

“Jangan mengalihkan pembicaraan, aku tanya ada apa dengan ayahku.”

“Setelah kamu diperiksa dokter aku akan memberitahukannya.”

“Refan, jawab pertanyaanku. Jangan berputar-putar, aku tanya ada apa dengan Ayahku?”

Refan menelan ludahnya, dia berusaha menjawab pertanyaan Elmira. Hanya saja lidahnya terasa kelu. Apalagi mengingat kondisi Elmira saat ini.

“Kamu terus diam sejak tadi, bukannya memberikan jawaban kepadaku. Aku bukan anak kecil lagi, Refan. Aku memang marah dan kecewa padanya, tetapi bukan berarti aku tidak khawatir dengan kondisi ayahku.”

Refan masih diam tertunduk tanpa memberikan jawaban. Dia sendiri bingung harus memulai dari mana untuk menjawab pertanyaan Elmira. Khawatir ini juga akan membuat kondisi Elmira semakin buruk.

“Selamat pagi!” sapa seorang dokter tampak ramah.

Dia tersenyum melihat Elmira sudah siuman, setelah melewati masa kritis akibat kekurangan banyak darah. Dia segera melakukan pemeriksaan dan memastikan kondisi Elmira membaik.

“Syukurlah, akhirnya kamu sudah berhasil melewati masa kritisnya. Kamu masih harus melakukan pemulihan, sementara ini masih harus melakukan perawatan di sini.”

“Dok, saya harus melakukan ujian besok. Tidak bisakah saya pulang segera? Saya sudah membaik, nanti juga setelah tiba di rumah kondisinya lebih baik.”

“Kami masih harus melakukan beberapa pemeriksaan, jadi mohon maaf untuk saat ini kamu masih harus istirahat. Saya permisi terlebih dulu.”

“Kamu dengar apa yang dokter katakan tadi? Kamu harus istirahat, ini akan memperlambat pemulihanmu jika terus begini.”

“Dokter sudah melakukan pemeriksaan padaku, sekarang katakan apa yang terjadi pada ayahku?”

“Kita bicara nanti saja, ya. Kamu harus istirahat.”

“Refan, jangan berputar terus, jelaskan yang sebenarnya,” ujar Elmira seraya mencekal lengan Refan.

“Okey baik, aku akan katakan. Pak Gandi... Pak Gandi... Pak Gandi sudah meninggal tadi pagi,” ujar Refan terbata-bata.

“A-ayah... Tidak!!!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MENDADAK DINIKAHI PRESDIR DINGIN   Pernikahan

    Jam menunjukkan pukul delapan pagi saat Rere tengah bersiap, hari ini ia hendak datang ke acara pernikahan Refan dengan Aisha. Meski hatinya sangat berat, tapi ia juga menghormati undangan Refan dan sebagai pembuktian bahwa ia telah merelakan Refan dalam hidupnya. Bukan hanya mengikhlaskan, pun juga menghapus pengharapan yang pernah ia perjuangkan. Bagi Elmira, Refan lelaki yang berhak diperjuangkan sebagaimana pun mestinya. Namun akhirnya ia harus kembali kecewa karena pada akhirnya Refan benar-benar tidak memilih dia dalam hidupnya. Tidak pernah izinkan sekalipun Elmira ada dalam dunianya. “Kamu yakin, El?” tanya Naura terdengar khawatir. “Bismillah, aku menghormati undangannya. Aku harus memastikan bahwa hatiku sudah menerima kenyataan ini, kenyataan bahwa Refa benar-benar pergi dari hidupku selamanya.” “Kamu tidak perlu melakukan hal ini hanya untuk menunjukkan kepada Refan.” Elmira menggulum senyum, dia menggelengkan kepala. Langkah sudah ia buat dan keputusan sudah

  • MENDADAK DINIKAHI PRESDIR DINGIN   Akhir Sebuah Cerita

    Tahun demi tahun yang dihabiskan Elmira untuk melupakan Refan, tapi itu tidak berhasil. Sebab ia tidak pernah benar-benar berusaha melakukannya, ia hanya mencoba tapi tidak sungguh-sungguh. Baginya, Refan ialah lelaki baik dan pendamping yang pantas untuknya. Lelaki yang akan menuntun jalannya, menjadikannya wanita yang baik. Namun harapan itu sirna sudah sejak Refan memberikan undangan pernikahannya dengan gadis bernama Aisha. Tentu sangat sulit bagi Elmira untuk memulihkan lukanya, kepingan hati yang telah retak dan sulit baginya membuat itu utuh kembali.Setelah liburannya ke Turki bersama Naura waktu itu, Elmira yang sempat melakukan percobaan bunuh diri berhasil melewati masa kritisnya. Namun, dia tidak pernah bahwa Refan juga ada di sana mendampingi. Naura menunda kepulangannya untuk menemani Elmira pulih. Refan juga berpesan agar Naura mendampingi, khawatir Elmira akan melakukan hal buruk lagi.“Aku terlalu bodoh perihal lelaki, Naura. Sudah jelas dia tidak menginginkank

  • MENDADAK DINIKAHI PRESDIR DINGIN   Percobaan Bunuh Diri

    Elmira menatap langit Cappadocia di malam hari, setelah perjalanan ke Cordoba mereka melanjutkan ke Cappadocia. Menginap di sana sekaligus jalan beberapa hari sebelum Naura kembali ke Indonesia. Elmira ditinggal Naura pergi keluar, sementara dirinya termenung sendiri di balkon hotel. Suara pintu hotel di ketuk beberapa kali, Elmira terperanjat. Tanpa berpikir hal aneh, Elmira membuka pintu.‘BRUKKKK!!’Tubuh Elmira tergopoh-gopoh menumpu tubuh seorang lelaki.“Refan!! Astaga, apa yang kamu lakukan di sini?”“Refan mabuk, entahlah. Tadi sudah keperingatkan agar tidak minum berlebihan.”“Tunggu! Angga, Refan! Kenapa kalian bisa di sini bersamaan? Maksudku, kenapa kalian bisa sampai di Cappadocia dan tahu hotel yang kutempati?”“Ceritanya panjang, lebih baik kamu bawa saja Refan masuk. Aku permisi dulu.”“Eh, Angga, tunggu!” Elmira belum sempat memberikan penolakan, Angga sudah pergi sebelum Elmira berhasil mengejarnya. Terpaksa dia menutup pintu kamar hotel dan membawa Refan masuk.“P

  • MENDADAK DINIKAHI PRESDIR DINGIN   Berhenti Berharap

    “Aku akan usahakan setelah kembali ke tanah air,” ujar Elmira sendu.“Terima kasih, aku akan sangat berterima kasih jika kamu menyempatkannya.”“Maaf, Refan. Temanku pasti mencari, sebaiknya aku pergi,” ucap Elmira sambil berlalu meninggalkan Refan yang masih berdiri mematung.Lagi. Elmira terus menghindar dari Refan. Dan sekali lagi, Refan tidak bisa berbuat apapun dan membiarkan Elmira berlalu. Tidak ada pilihan lagi, sebab saat ini Refan sudah tidak berhak lagi menaruh hati untuk Elmira.“Tunggu, El.” Refan berusaha menghentikan Elmira.“Ada apa?” tanya Elmira sambil sedikit membalikan badan menghadap Refan.“Aku belum menanyakan sesuatu padamu.”“Ya, apa itu?”“Aku masih belum mengerti, mengapa kamu memblokir semua media sosialku?”Elmira terdiam, dia sebenarnya enggan menjelaskan ini kepada Refan. Namun, Refan membutuhkan jawaban dan juga kepastian. Dia ingin tahu alasan Elmira menghindari darinya selama beberapa tahun dan hingga hari ini masih tetap sama. Elmira tidak memberika

  • MENDADAK DINIKAHI PRESDIR DINGIN   Undangan Pernikahan

    Turki memiliki sebuah gereja di zaman Bizantium yang kemudian diubah menjadi masjid, lalu di sulap menjadi museum pada masa Kemal Attaturk. Di Eropa berbeda ceritanya, ada sebuah masjid besar di zaman kekhalifahan Umayyah yang kemudian berubah hari ini menjadi gereja katedral. Cordoba di Andalusia merupakan kota peninggalan Islam di Eropa. Di sini ada Mezquita de Cordoba, gereja yang pernah menjadi masjid kemudian menjadi gereja lagi. Jika berkesempatan liburan ke Spanyol, jangan lupa mampir ke Cordoba untuk melihat salah satu peninggalan Islam di Eropa. Adalah Mosque-Cathedral of Cordoba. Masjid Agung Cordoba yang sekarang beralih fungsi menjadi gereja katedral untuk umat Katolik.Masjid ini pada awalnya merupakan gereja untuk umat Kristen Visigoth. Masjid dibangun di atas tanah tepatnya di Calle del Cardenal Herrero, CĂłrdoba, Andalusia, Spanyol dengan luas sekitar 309 meter persegi. Namun setelah Abd al-Rahman I menguasai daerah Iberia, gereja tersebut dibagi menjadi gereja dan j

  • MENDADAK DINIKAHI PRESDIR DINGIN   Sebuah Keputusan

    Enam bulan berlalu, setelah melewati tugas panjang menyusun tesis akhirnya Elmira dan Naura berhasil menyelesaikannya. Nilainya sangat memuaskan, keduanya menjadi mahasiswa terbaik dan sukses menghadapi ujian akhir tesis. Sebagian orang mengatakan itu merupakan suatu hal menegangkan. Akan tetapi, bagi Elmira dan Naura tidak begitu berat saat keduanya mengerjakannya dengan tekun dan enjoy. “Aku senang kita bisa menyelesaikan kuliah di waktu bersamaan,” ujar Naura dari seberang sana.“Aku gak mau wisuda sendirian, kamu harus datang.”“Apapun akan aku lakukan untuk kamu El, jangan khawatir.”“Aku juga akan wisuda, tapi kamu lebih dulu. Jadi, aku bisa datang sekalian menjemput kamu pulang.”Keduanya juga diberikan kemudahan dalam menyusun tesis, meski sebagian orang merasakan tesis seperti mimpi buruk dalam kehidupannya. Belum lagi menghadapi dosen pembimbing killer. ***Hari ini, tepat pada awal bulan Oktober Elmira akan melakukan wisuda. Mendengar hal tersebut, Naura segera terbang ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status