Share

3. sekarang

Author: Ria Abdullah
last update Huling Na-update: 2025-07-03 09:30:06

Aku bekerja di sebuah perusahaan multimedia dan periklanan di mana Aku adalah seorang; General Manager yang bertanggung jawab atas 20 cabang kantor di mana aku menghandle segala sesuatu. Semua keluhan karyawan serta kebutuhan apapun mereka pasti akan bicara padaku sehingga tanggung jawabnya pasti sangat besar.

Saat itu  Rania baru saja kehilangan pekerjaannya karena perusahaan tempatnya bekerja mengalami kebangkrutan. Sahabatku itu mengeluh dan menangis padaku serta bingung bagaimana cara dia melanjutkan hidup dan pengobatan ibunya yang sudah sepuh.

Dulu setelah kematian Ibuku hubungan Kami sempat renggang, aku mau menyimpan kesedihan dan kecewa kekecewaan mendalam juga dan dalam tapi aku berusaha untuk berdamai dengan kenyataan karena tidak ada artinya memupuk kebencian dan memelihara semua emosi buruk. Aku benci pada ayahku dan kecewa kepada Rania, aku sampai menjaga jarak dengannya selama beberapa saat, tapi setelah pertemuan lagi, aku kembali membantunya dan menolongnya untuk bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Kini setelah Ia di PHK, wanita itu mengemis padaku agar dia bisa dipekerjakan di pekerjaan yang sama denganku.

Sekali lagi aku membantunya karena dia yang sangat polos dan pandai membujuk orang berhasil membuatku merasa diyakinkan. Menjadikan dia sebagai staf biasa lalu perlahan-lahan naik menjadi pengawas atau supervisor. Hubungan kami membaik Karena wanita itu terus minta maaf dan berkomitmen tidak akan mengulangi perbuatan yang apapun yang terjadi karena dia sudah malu dan merasa bersalah.

Aku mulai akrab dengannya hingga,ia mulai berani datang ke rumahku dan berkenalan dengan Mas Hendra suamiku, Hendra priawan lelaki yang sudah menikahiku selama 5 tahun dan bekerja di tambang sebagai tim riset dan ahli pengendalian dampak lingkungan. Suamiku tampan bertubuh tinggi dan berkulit hitam manis serta punya sikap yang ramah dan hangat. Aku tahu sahabatku mengaguminya tapi aku yakin dia bisa mengendalikan dirinya Karena dia sudah berkomitmen tidak mengulangi perbuatannya.

Seringnya ia meminta aku agar mau bersedia dijemput olehnya agar kami bisa ke kantor bersama. Dia sering datang pagi dan bertemu dengan suamiku lalu mengobrol di dapur kami atau kadang sarapan bersama di meja makan. Bukannya aku tidak mencoba memberi ultimatum atau menjaga batas antara dia dan mahramku tapi tetap saja, wanita bandel itu bilang bahwa dia dan mas Hendra tidak lebih sebagai teman juga.

Mereka sering berbicara dan aku kerap memperhatikan mata Rania yang berbinar saat menatap suamiku bicara. Aku yang aware terhadap isu perselingkuhan mulai memberi dia jarak dan meminta kepadanya agar tidak lagi datang ke rumahku di pagi hari. Aku juga sengaja memberikannya tugas yang berat sehingga dia harus datang ke kantor dipukul 06.30 pagi. Jadi tidak ada alasan lagi untuk dia mampir ke rumahku dan berbincang dengan suamiku.

Waktu bergulir, penantian panjang ku akan momongan akhirnya terjawab sudah, aku mendapatkan kabar baik,  di dalam tubuhku kini telah bersemayam sesosok bayi yang harus kujaga sampai di momen kelahirannya nanti.

Saat itu suamiku sedang tidak ada di rumah,, karena seperti biasa orang yang bekerja di tambang akan bertugas selama 3 bulan lalu pulang ke rumah selama sebulan. Kadang bekerja sebulan lalu pulang selama seminggu. Aku memaklumi semua itu karena yakin padanya bahwa dia adalah lelaki yang setia serta memprioritaskan keluarga. Sikap mas Hendra juga tidak ada yang berubah, dia selalu menghubungiku kalau punya waktu dan selalu mesra serta  mengirimkan parcel-parsial hadiah yang tidak kuduga. Sikapnya manis hingga aku merasa yakin bahwa aku adalah satu-satunya istri yang dicintai dan paling bahagia di dunia.

*

Aku bekerja seperti biasa hingga tiba waktu kepulangan suamiku. Saat itu kantor kami sedang melakukan pembukaan cabang baru, di sebuah kabupaten yang jaraknya 30 km dari kotaku. Tempatnya strategis karena punya banyak destinasi wisata, sehingga aku yakin keputusan dari bosku untuk membuka cabang baru di sana akan berkembang dengan pesat.

Hari itu aku pulang agak malam, aku mencoba menghubungi suamiku dan menanyakan apakah dia sudah di rumah atau belum tapi dia tidak menjawabnya karena w******p-nya centang satu.

Rania sahabatku, sore harinya, juga bertanya apakah aku akan pulang lambat atau cepat, kukatakan padanya, karena acara yang tidak bisa diprediksi mungkin aku akan pulang sangat malam sekali. Tapi tak kusangka acaranya selesai lebih cepat sehingga aku bisa sampai rumah sebelum jam 08.00 malam.

Aku mampir di toko grocery dan membeli daging serta bahan makanan karena berencana untuk masak masakan istimewa untuk menyambut kepulangannya serta memberitahunya kalau aku tengah hamil. Aku sengaja tidak memberitahunya lewat ponsel karena merencanakan sebuah video estetik tentang seorang istri yang memberitahu suaminya kalau dia hamil setelah penantian panjang mereka. Aku ingin mengabadikan momen itu karena itu akan jadi hal yang tidak akan terlupakan.

Sesampainya di rumah aku melihat mobil suamiku sudah terparkir di sana dan lampu ruang tamu tidak menyala. Hanya ada lampu tembok temaram berwarna kuning yang menyala di sepanjang koridor rumah.

Aku mulai menyalakan handycam dan mulai merekam video estetik karena berharap bahwa momen pertemuan kami akan jadi momen pertemuan romantis. Kuletakkan kantong grocery di ruang tamu lalu membawa kue yang sudah dinyalakan lilinnya untuk memberi dia kejutan. Aku tetap memegang handycam di tangan kanan agar videonya tetap berjalan tanpa getaran.

Tapi betapa kagetnya aku saat aku membuka pintu kamar, sekali lagi pemandangan traumatik yang pernah kulihat di tahun 2004 terulang kembali dengan pelaku yang sama.

Rania sedang bermesraan di kamarku menggunakan pakaian tidurku dan selimut yang kami gunakan sehari-hari. Dia bercinta Dengan suamiku dengan posisi yang sangat mesra bergairah dan penuh dengan cinta.

Seketika saja kue dan handycam yang ku pegang terlepas dari tanganku dan jatuh ke lantai....

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • MENGGILING KACA DI WAJAH PEREBUT KEKASIHKU   12

    "Ikut denganmu sekarang juga, karena aku sudah muak!" ujarku sambil menarik Mas Hendra dengan paksa."Kemana kita?" tanya Pria itu dengan bingung."Akan kukembalikan kau ke rumah ibumu agar kau leluasa berbuat apa yang kau inginkan.""Jangan begitu Valentina, ini akan jadi masalah besar.""Masalah besar untukmu tapi bukan masalah untukku.""Kita akan malu.""Itu aibmu, bukan aibku!" balasku sambil meraih kunci mobil, kuseret dia dengan paksa. Ia tak berdaya bertahan, ia tahu kalau aku sudah marah, maka akan sulit meredakan perasaanku kecuali dia mengalah dan diam sampai aku reda."Tolong jangan begini, aku bisa bermalam di rumah temanku atau di hotel Tapi tolong jangan antarkan aku ke hadapan ayah dan ibuku. Mereka Bisa syok dan kena serangan jantung.....""Maka, kaulah penyebab dari semua itu mas Mengapa aku harus memikirkan dampaknya, kalau kau sendiri saja berbuat tanpa memikirkan konsekuensi?!""Astaghfirullah...." Lelaki itu sudah tidak berdaya berdebat denganku, mengikutiku yan

  • MENGGILING KACA DI WAJAH PEREBUT KEKASIHKU   11

    "Jadi kenapa kau diam saja Mas Apakah kau tidak bisa menjawab pertanyaanku? Kenapa kau bisa menyembunyikan uang sebanyak itu tanpa sepengetahuanku? bagaimana kalau terjadi apa-apa padamu? berarti uang itu hanya akan tertimbun saja di bank tanpa pernah jatuh ke tanganku sebagai istrimu yang sah?!" Aku mengutarakan semua pertanyaan panjang lebar itu dengan emosi."Lalu ... Kau tahu sendiri aku sangat tidak suka permainan yang berbau online karena itu adalah judi. Kenapa kau terlibat sejauh itu? Kalau sudah banyak kau menyembunyikan rahasia di belakangku dan sekarang kau malah berjudi dan berselingkuh, hah, lengkap sekali Mas!""Bukan begitu Sayang!""Diam!"Aku semakin emosi begitu dia menyebutku dengan ungkapan sayang. Aku benar-benar jijik padanya Kenapa bisa-bisanya dia ingin bersikap mesra padaku padahal aku sedang di mode serius berbicara padanya."Itu hanya sarana intertain, hanya hiburan, Aku sengaja menyimpannya dan aku tidak menyangka kalau aku akan punya keuntungan.""Bukankah

  • MENGGILING KACA DI WAJAH PEREBUT KEKASIHKU   10

    "sumpah aku tidak ingin merebut suamimu kami hanya tidak sengaja melakukan hal itu karena terbawa suasana, aku bersumpah kalau aku tidak punya rasa apa-apa pada dirinya.""Oh ya?""Ya.""Kumohon, jangan ambil dulu aset dan barangmu....""Demi apa, agar kau bisa menjual dan membawanya kabur?" tanyaku."Tidak, aku hanya sedang membutuhkannya kau tahu sendiri Ibuku sakit sehingga selama ini Aku gagal menabung dan tidak bisa membeli rumah.""Jadi kau halalkan semua cara agar tetap hidup? boleh aku tahu, apa yang kau dapatkan dari suamiku.""Tidak ada.""Di bank seseorang tidak dibenarkan untuk memeriksa rekening orang lain, tapi aku punya kemampuan dan akses untuk itu, karena punya orang-orang yang dekat denganku. Maukah aku memeriksa mutasi rekening ataukah aku harus memaksamu untuk jujur?""Jangan!" Wanita itu mengangkat tangannya sejajar dengan dada dengan maksud untuk menghentikan diriku. Aku memicingkan mata melihatnya lalu timbul sebuah pertanyaan di benakku, kenapa dia begitu pan

  • MENGGILING KACA DI WAJAH PEREBUT KEKASIHKU   9

    Bersama dengannya yang satu mobil denganku, aku menyeretnya ke ruanganku dan memaksa dia duduk di sana lalu ku panggil para staf dan akunting untuk jadi saksi percakapan kami."Lihat semua berkas-berkas ini lihat semua dana proyek itu ada banyak sekali dana yang Kau hilangkan dan kau selewengkan.""Aku tidak mengambil kecuali apa yang diberikan sebagai biaya operasional," jawabnya mengelak. Kan ku dan tetap berusaha tenang Padahal aku bisa menangkap di wajahnya kalau dia tengah panik."Lihat proyek iklan dan Videotron simpang enam tahun lalu, uang yang terpakai hanya 400 juta sementara dana anggarannya 450 juta, setelah kutotalkan, aku kemudian tidak menemukan laporan ke mana sisa uang itu. Ironisnya, kau adalah penanggung jawabnya, jadi aku ingin kau menjelaskan kepadaku ke mana uang itu kalau memang kau tidak korupsi!"Wanita cantik dengan rambut sepinggang itu menelan ludah, Iya menatapku menatap mataku yang penuh dendam dan kebencian. Dia tahu betul bahwa aku melakukan ini karena

  • MENGGILING KACA DI WAJAH PEREBUT KEKASIHKU   8.

    Bersama dengannya yang satu mobil denganku, aku menyeretnya ke ruanganku dan memaksa dia duduk di sana lalu ku panggil para staf dan akunting untuk jadi saksi percakapan kami."Lihat semua berkas-berkas ini lihat semua dana proyek itu ada banyak sekali dana yang Kau hilangkan dan kau selewengkan.""Aku tidak mengambil kecuali apa yang diberikan sebagai biaya operasional," jawabnya mengelak. Kan ku dan tetap berusaha tenang Padahal aku bisa menangkap di wajahnya kalau dia tengah panik."Lihat proyek iklan dan Videotron simpang enam tahun lalu, uang yang terpakai hanya 400 juta sementara dana anggarannya 450 juta, setelah kutotalkan, aku kemudian tidak menemukan laporan ke mana sisa uang itu. Ironisnya, kau adalah penanggung jawabnya, jadi aku ingin kau menjelaskan kepadaku ke mana uang itu kalau memang kau tidak korupsi!"Wanita cantik dengan rambut sepinggang itu menelan ludah, Iya menatapku menatap mataku yang penuh dendam dan kebencian. Dia tahu betul bahwa aku melakukan ini karena

  • MENGGILING KACA DI WAJAH PEREBUT KEKASIHKU   7. tidak tidur

    Aku tidak tidur sepanjang malam untuk mengatur rencana esok hari. Ku hubungi bosku dan meminta izin agar aku bisa memutasi Rania dari posisinya dan memindahkannya menjadi asisten pribadiku. Aku akan membuat Dia merasakan definisi menjadi pembantu yang sebenarnya. Dulu aku memperlakukan dia seperti saudaraku dan tidak pernah membiarkan orang lain memperlakukan dia sebagai pembantu apalagi merendahkannya tapi sekarang aku akan menjadikan dia budak di mana ia tidak akan bernapas kecuali atas izin ku.Melakukan perbuatan itu kepada suamiku bisa-bisanya dia menggali lelaki yang jelas-jelas adalah milikku di mana aku mencintainya dan dia tahu persis bahwa Hendra adalah milikku. Aku tidak menyangka pula kenapa suamiku mau terpincut dengan sahabatku. Tapi aku tidak bisa heran karena Rania memang punya kemampuan untuk menggoda dengan cara yang paling mematikan, ia luar berbisa, ia seperti mantra yang bisa membunuh tanpa menyentuh.Aku harus lakukan sesuatu."Aku sudah selesai dengan pekerjaa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status