Tak banyak yang ingin kulakukan selain menggiring kaca dan membalurkan di wajah wanita yang telah menggoda suamiku. Mencoba mendekatiku dan berusaha menjadi temanku, Padahal diam-diam dia berencana untuk mendapatkan posisi sebagai istri sah dan menyingkirkan diri ini.
Voir plusAku akan menggiling kaca lalu membalurkan ke wajahnya ke ke wajah wanita yang telah kuberi bantuan tapi dia menyakitiku. Aku menyokongnya dari dia kecil sampai berhasil menjadi seorang asisten manager di perusahaan keluargaku.
Dia anak yatim piatu yang merupakan anak dari asisten rumah tangga kami. Aku tidak menganggapnya sebagai anak pembantu tapi aku menganggapnya sebagai sahabat, belahan jiwaku, aku menganggapnya sebagai orang terdekat dan selalu memberinya bantuan yang dia inginkan. Aku membujuk Orang tuaku untuk menyekolahkannya, aku menyisihkan tabunganku dan uang jajanku selama berkuliah untuk bisa dibagikan dengannya agar dia pun bisa berkuliah saking sayangnya aku dengannya sahabatku, Rania. Tapi, teganya dia, teganya ia menyakiti hatiku, bukan sekali. Tapi dua kali, bahkan berkali kali. Kesalahan yang dia buat bukanlah kesalahan main-main yang bisa dimaafkan dengan sepele dia masih muda saat aku menemukan dia menodai perasaanku, kami masih sama-sama duduk di bangku kelas 2 SMP saat aku menemukan dia bermesraan dengan ayahku. Saat itu suasana menjadi sangat kacau karena aku berteriak histeris dan rumah kami yang dihuni oleh beberapa orang beserta pembantu dan satpam langsung heboh. Saat itu ibuku tidak ada di sana Jadi orang-orang membujukku dan merendahkan kemarahan aku agar aku menutup mulut dan memaafkan Rania. Ayahku juga minta maaf karena telah tergoda oleh pesona gadis remaja. Memang Rania sangat cantik Dia tumbuh dengan badan yang ramping dan tinggi serta rambut yang tergerai indah. Hidungnya bangir, mata indah dan bibirnya yang berisi membuat wajahnya terlihat begitu sensual dan seksi. Di usia yang seperti itu saja dia sudah berhasil nanti ada ayahku yang merupakan juragan padi. Aku memaafkannya bertahun-tahun aku masih trauma dengan kejadian itu tapi sedikit demi sedikit aku mulai berdamai karena dia mulai menunjukkan iktikad baik dan berbakti kepada keluargaku. Di sisi lain aku sama sekali tidak pernah menganggapnya sebagai pembantu atau berusaha balas dendam, tidak kusebut itu bodoh, mungkin aku terlalu baik dan sangat naif sehingga Aku tidak pernah tahu kalau temanku itu berhati ular, ya, bibit ularnya sudah terlihat dari dia kecil, dia sering meminjam mainanku tapi tidak mengembalikannya atau mencuri sebagian buku tulisku tapi meski aku tahu aku diam saja karena aku tahu persis kalau kemiskinan yang membuat dia tidak mampu membeli apa yang dia mau. Aku pikir kejahatan itu akan berhenti seiring dengan berjalannya waktu dan mendewasanya dia, tapi bahkan sampai dia telah berumur 32 tahun, wanita itu tidak pernah berubah. Ingin ku giling kaca sampai menjadi butiran halus lalu kutabarkan di wajah dan matanya agar dia merasakan pedih yang kurasakan. Bukan saja merebut segalanya tapi dia merebut orang yang kusayangi, hal yang paling ingin ku jaga di dalam hidupku, keluargaku suamiku, dan karirku. Biar kuceritakan kisah ini di bab berikutnya... jangan lupa untuk memberikan like komen dan share sebanyak-banyaknya. terima kasih pada pembaca ku tercinta yang masih setia mengikuti akunku dan subscribe semua ceritaku. ini adalah cerita terbaru yang belum sempat saya terbitkan di good novel, jangan lupa tekan tombol like dan share agar teman-teman yang lain mau ikut membaca jangan lupa ikuti akun penulisnya dan ikuti semua ceritanya untuk mendapatkan update terbaru. semangat teman-teman semuaAtas semua keputusan yang kubuat kepada Rania dan suamiku aku tahu aku jahat. Aku sangat betul bahwa perintah untuk menculik dan memperkosa wanita itu akan membuat kehidupannya hancur. Mental dan kewarasannya pasti akan terganggu karena trauma dilecehkan secara seksual bukanlah trauma yang bisa disembuhkan dengan mudah.Kuambil keputusan dingin itu karena aku merasa kalau aku terus melonggarkan keadaan dan membiarkan mereka bermain di atas akalku, maka aku sendiri yang akan merasa rugi.Aku sudah rugi banyak waktu dan uang rugi kepercayaan dan pengorbanan, jadi, Aku tidak mau menggelontorkan lebih banyak dari itu. Aku akan hentikan semua kegilaan ini, sampai di sini saja.*Suamiku pulang, ia mendapati diriku sedang tertidur di atas tempat tidur, ia mengganti pakaiannya lalu berguling memeluk diriku dari belakang. Dia menghidup aroma rambutku sehingga aku bisa merasakan aliran nafasnya di bagian leher belakang. Aku merinding, tapi aku berusaha meredakan gejolak yang ada."Aku mencin
"sekarang kau lihat sendiri kan egoisnya suamimu dan betapa buruknya lelaki yang kau pilih beberapa tahun yang lalu!"Mau tidak mau aku harus menerima tudingan dan kemarahan keluargaku. Di saat genting seperti ini seharusnya seorang istri tidak ditinggalkan tapi aku bisa apa dengan lelaki yang sudah buta seperti mas Hendra."Orang yang orientasinya adalah uang sejak awal, tidak akan pernah bisa disentuh dengan perasaan dan keadaan, suamimu adalah contoh lelaki yang tidak punya perasaan," ujar Rendy sepupuku."Aku bisa apa sekarang?""Ya, pertanyaan itu memang bagus. Kau bisa apa, dan seseorang bisa apa untuk menolongmu yang sedang hamil. Kau ditinggalkan dalam keadaan kau membutuhkan pertolongan,"lanjutnya."Kau bisa meninggalkan kami dan mengejarnya jika kau masih ingin bersamanya... tapi sebagai keluarga kami harus mengutarakan kekecewaan dan perasaan kami," ujar bibiku dengan wajah yang sangat serius."... juga, Jangan menyalahkan kami atas betapa sayangnya kami pada dirimu sehingg
"Kemana kau bawa gundikmu?"Setelah seharian aku di rumah keluargaku Aku pulang menjelang Maghrib dan berpapasan Dengan Suamiku di ruang makan. Saat itu asisten Tengah menghidangkan makanan ke hadapannya jadi aku segera menghampirinya dan duduk di sampingnya."Seharian kau kemana?""Ke rumah tanteku. Jadi kemana kau bawa Rania.""Aku mengantarnya ke ibunya.""Ke kampung?""Ya."Aku tersenyum getir mendengar suamiku yang rela berkendara 60 KM demi mengantarkan Rania ke rumah orang tuanya. Miris, karena selama menikah denganku ia jarang sekali berkunjung ke rumah keluargaku, sementara dengan kekasih hatinya, ia rela melakukan apa saja."Lucu sekali ya di saat keluargaku yang terdekat ada di kota ini tapi kau tidak pernah menemui mereka sementara bersama keluarga Rania Kau rela meluangkan waktumu.""Aku tidak meluangkan waktu, aku hanya mengantar.""Tetap saja, pengorbanannya jatuhnya sama saja.""Aku sedang makan, jangan mengajakku bertengkar," ujarnya sambil menghelakan napas."Kau di
Setelah mengatakan keputusanku aku langsung beranjak masuk ke dalam rumah. Demi mendengar keputusan konyol barusan para asistenku yang sebenarnya tidak pernah ikut campur dalam masalah pribadiku mau tidak mau menunjukkan kekesalan dan kekecewaan mereka."Ibu, kok ibu mengizinkan Pak Hendra mengantarkan Mbak Rania Padahal ibu tahu sendiri kalau mereka berdua adalah mantan, memberikan mereka kesempatan untuk bersama itu artinya secara tidak langsung Ibu mengizinkan mereka untuk merajut tali kasih lagi," ujar asistenku."Aku harus bagaimana, dicegah salah, dibiarkan juga salah.""Tidak masalah untuk bersikap egois Tapi harusnya Ibu memikirkan keputusan yang paling bagus untuk bayi ibu dan kesehatan ibu," lanjutnya."Saya pikir bercerai adalah yang terbaik," lanjut asistenku yang sudah bekerja selama enam tahun itu. Sedikit tidaknya ia bersama kami sejak kami menikah."Tidak, Aku tidak akan bercerai aku akan memastikan anakku punya ayah yang tercatat dalam akta kelahirannya. Aku akan memp
Jadi benarkah apa yang dia katakannya kalau Mas Hendra adalah mantan kekasihnya yang dia cintai di masa dia kuliah. Kenapa lelaki itu hanya diam saja dan tidak pernah menceritakan apapun padaku, dia bersikap seakan-akan ia baru saja mengenali Rania dan hanya melakukan hubungan satu malam saja dengan wanita itu, Padahal mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun dan menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya.Hah, aku kecolongan."Jadi, dia kekasihmu.""Itu dulu, sekarang tidak lagi.""Jadi kalian masih menyimpan perasaan satu sama lain sehingga nekat melakukan hubungan di belakangku?""Tidak, aku hanya tidak sengaja berjumpa dengannya lalu kami tak sengaja bernostalgia. Aku rasa itu manusiawi mengingat seseorang yang pernah cinta kita cintai dekat di hati kita," jawab Mas Hendra dengan tenang. Wanita yang sejak tadi terus mendelik dan menatapku dengan penuh kemarahan seolah merasa mendapatkan pembelaan alami dengan menyebut masa lalunya. Ia pandai playing victim membuat
Keesokan harinyaPagi-pagi asisten rumah tangga menggedor pintu dan membangunkanku yang sedang tertidur dengan pulas. "Ada apa?""Maaf saya membangunkan Nyonya sebelum waktunya bangun tapi asisten anda sudah menunggu di bawah.""Menunggu di jam enam pagi?" "Iya.""Baiklah," jawabku sambil bergerak menyibak selimut.Aku segera turun dan menemui asistenku, Dia terlihat gelisah dan langsung berdiri begitu melihatku datang."Apa yang terjadi di sini, Bu?" tanya rindi.Rindi menatapku sambil melirik wanita yang masih meringkuk di atas gazebo kami. "Wanita itu memaksa masuk.""Maka lihatlah apa yang dia posting di sosial media tiktok," jawab rindi sambil memutar sebuah tayangan di ipad-nya.Terlihat postingan di mana Rania terlihat berbaring dengan santai lalu mengarahkan kameranya ke arah rumahku dan lantai dua, juga menyoroti kamar kami. Di caption postingannya ia menulis kalau ia sedang bermalam di rumah selingkuhannya Dan menganggap itu sebagai prestasi yang harus dibanggakan.Bukan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Commentaires