Share

Pamit

Amanda menemani Purwa berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah. Sepanjang itu Purwa bercerita namun Amanda sedang banyak pikiran hingga sering tidak nyambung saat membalas obrolan.

“Ada apa, Amanda?” tanya Purwa setelah duduk santai.

Amanda tahu Purwa pasti melihatnya bimbang, karena itu sekalian saja Amanda mengatakannya sekarang.

“Om, Amanda senang Om sudah semakin membaik dan sehat, karena itu mungkin ini saatnya Amanda pamit.”

Purwa tercenung. Namun kemudian tersenyum penuh arti pada Amanda.

“Emangnya kamu mau kemana?”

“Pulang Om, Amanda kangen sama Mama dan Papa”

“Bagaimana dengan kuliahmu?”

“Masih lama, aku bisa pulang dulu”

“Kau sudah mengatakannya pada Wisnu?”

Amanda hanya mengangguk. Sebenarnya masih tampak sedih jika teringat pria itu dan cintanya yang harus diakhiri di saat lagi sayang-sayangnya. Tapi sudahlah, dia tidak ingin memikirkannya lagi. Tekadnya sudah bulat dan papanya sudah senang sekali mendengar keputusannya untuk pulang dan bertemu dengan calon suaminya.

“Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status