Beranda / Romansa / MERAYU CEO JAGOAN / BAB 4 : Wanita Malam (Part 4)

Share

BAB 4 : Wanita Malam (Part 4)

Penulis: Hamfa Merman
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-18 16:45:40

“Ah…! Uh…!” Suara-suara desahan berfrekuensi rendah masih tetap terdengar jelas, masuk ke dalam indera pendengarannya Sariska Lianor.

Meski begitu, Sariska Lianor tetap melanjutkan perjalanannya menuju lantai bawah, tempat di mana minuman dan segala macam hidangan tersedia untuk dijual belikan. Namun, sosoknya yang elegan dan luar biasa cantik membuat para pria hidung belang benar-benar terkesima melihat sosoknya yang berliku-liku ketika berjalan santai.

“Wow…! Gede banget tuh gunung kembar! Makan apa bisa segede itu! Pingin aku remas sekarang juga!”

“Ehmh…! Kalau tampilan depannya saja sudah lezat seperti ini, bokongnya pasti lebih menawan untuk dielus-elus!”

“Bueh! Tanganku gatal banget sentuh seluruh tubuhnya ini. Hei cantik, mau bermalam denganku gak? Pasti dijamin puas!”

“Cuih…! Dari sudut mana pun, wanita itu pasti yang terbaik di tempat ini. Sayangnya, harga sewanya jelas yang paling mahal! Gua lagi bokek sekarang, jadinya hanya bisa sewa wanita kelas menengah! Kayaknya gua harus lebih giat mencari nafkah, biar bisa sewa wanita secantik ini!”

“Menabung pangkal kaya, jelas perkataan pepatah lama. Yang terbaru tentunya adalah menabung pasti sukses mendapatkan wanita idaman!”

Berbagai macam kata-kata godaan tidak ada sopan santunya tersebut terus saja berdatangan setiap kali Sariska Lianor melangkahkan kakinya. Meski demikian, Sariska Lianor tidak marah sedikit pun. Wanita cantik tersebut tetap tenang dengan senyum tipis mencoba berjalan dengan elegannya.

Para wanita penghibur malam yang melihat reaksi para pelanggan mereka masing-masing teralihkan dengan kehadiran sosok Sariska Lianor jelas merasa tertekan dan iri hati melihatnya. Dalam dunia bisnis gelap wanita malam dan penghibur seperti ini, branding tetaplah menjadi solusinya.

Tanpa branding yang kuat, sulit menaikkan harga sewanya masing-masing wanita penghibur. Jangankan menaikkan harga sewa, bahkan mendapatkan pelanggan pun bisa terasa sangat sulit. Para pria hidung belang kebanyakan datang untuk benar-benar memuaskan hasratnya.

Tidak banyak pria yang benar-benar datang hanya sekadar untuk foya-foya saja. Dengan kata lain, memilih wanita penghibur yang berkualitas adalah kriteria utama para pria hidung belang ini. Tanpa mendapatkan kepuasan batin, bagaimana mungkin mereka rela mengeluarkan uang satu rupiah pun.

“Cih, wanita murahan ini lagi! Kenapa sih, selalu dia yang menjadi sorotan beberapa tahun belakangan? Padahal wajahnya biasa saja, cantik juga kagak! Apa hebatnya dia bisa menaikkan harga sewa sesuka hati, huh?!”

“Para pria memang sejatinya bodoh! Masa begitu mudahnya tergoda oleh iblis laknat tidak tahu malu itu?”

“Kalau miskin pilih aku, tapi kalau kaya pilih dia si iblis itu! Apa ini logika yang selalu dipikirkan oleh para pria hidung belang ini, hah?! Bukankah semua wanita di sini sama-sama murahan? Lantas mengapa si iblis ini saja yang dihargai mahal sedangkan yang lain jauh lebih murah nilai jualnya?”

“Muak, muak sekali aku setiap kali lihat wanita iblis ini! Ingin sekali aku robek-robek wajahnya yang penuh tipu daya itu!”

Suara-suara keluhan hati para wanita penghibur yang hanya bisa didengar oleh diri mereka sendiri berurutan bergema tanpa suara sedikit pun. Namun, tatapan dan ekspresi wajah mereka jelas terpampang tidak bersahabat ketika diarahkan kepada Sariska Lianor.

“Pria bejat dan wanita gangguan jiwa, satunya penuh hawa nafsu dan satunya penuh rasa iri dengki. Masing-masing pihak memang cocok satu sama lain!” pikir Sariska Lianor dalam hatinya diam-diam mengejek semua orang yang berkomentar atas kehadirannya, baik yang terdengar jelas ataupun yang masih gaib tersimpan rapat dalam hati.

Meski begitu, Sariska Lianor tetap memasang wajah senyuman yang ramah. Kewaspadaan juga selalu melekat dalam pikirannya. Bahaya bisa datang dari segala arah, para calon pelanggan dan rekan satu kerja, semuanya bisa merusak pondasi yang selama ini sudah dia bangun susah payah.

Sesuatu yang tidak bisa dengan ceroboh dia lepaskan begitu saja. Lagi pula, hal ini sudah menjadi pengalaman hidupnya selama lima tahun terakhir. Sejak diterima kerja saat usia 18 tahun, Sariska Lianor sekarang sudah berusia 23 tahun. Kecantikannya seolah tidak memudar sedikit pun, bahkan meningkat drastis dengan sendirinya.

Namun, kecantikan terkadang mampu mengundang bahaya yang jauh lebih besar. Sariska Lianor yang waktu itu masih awam, tentu tidak terlalu peka. Akibatnya, dia hampir dipecat karena fitnahan pelanggan yang bersengkongkol dengan rekan kerjanya sendiri.

Tak cukup sampai di sana, bahaya tidak langsung juga sering kali datang. Disentuh oleh pelanggan yang belum memesannya seringkali terjadi. Upaya mencederai dirinya juga terkadang membuatnya ketakutan sendiri.

Untungnya, tekadnya yang kuat mampu membuatnya bertahan dan melalui semua tantangan kehidupan tersebut dengan upaya sebaik mungkin. Kesal dan lelah, tentu perasaan yang tidak asing baginya. Meski begitu, Sariska Lianor tetap bertahan karena selama lima tahun ini, mencari kerja di tempat lain semakin sulit saja.

Masalahnya bukan hanya pada ijazah terakhir lagi, latar belakangnya sebagai seorang wanita penghibur jelas seringkali menghancurkan upayanya. Mencoba untuk berbisnis di bidang lainnya, Sariska Lianor selalu gagal karena memang tidak pandai sama sekali akan perkara semacam itu.

Lebih dari itu semua, biaya pengobatan ibunya terus meningkat seiring komplikasi penyakitnya yang semakin parah. Belum lagi, sang adiknya yang masih menjadi beban sampai sekarang dengan pemborosan yang sia-sia.

Alhasil, Sariska Lianor terpaksa tetap bertahan bekerja di tempat laknat tersebut. Pekerjaan yang tidak terhormat dan jauh dari kata halal. Meski begitu, Sariska Lianor terus mencoba mencari alternatif yang bisa diandalkan olehnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 10 : Wanita Malam (Part 10)

    Sariska Lianor bisa benar-benar menikmati sensasi hubungan badan yang selayaknya dia dapatkan. Sosis kekar, tubuh gagah, dan wajah yang enak dipandang bergabung menjadi satu. Semua itu membuat Sariska Lianor terkadang kehilangan akal sehatnya karena menikmati suasana panas tersebut.Namun, Sariska Lianor tetap dengan keyakinannya bahwa hubungan badan yang dilakukannya sangat menjijikkan dan Pak Drakan tidak lebih sebagai pria bejat pada umumnya. Dalam pandangannya Sariska Lianor, tidak peduli seberapa nikmat yang dirasakan tubuhnya, hatinya tetap akan merasa jijik dan bersalah.Kembali ke posisi di mana Sariska Lianor sedang duduk santai di dalam toilet. Wanita cantik itu melepaskan salah satu sepatu haknya. Tiba-tiba, haknya berhasil dilepaskan hanya dengan beberapa trik di mana ada secarik plastik yang berisikan bubuk putih tidak dikenal.“Huh, seingatku obat tidur ini tinggal sedikit persediaannya di rumah. Sudah waktunya beli bahan di apotik saat pulang nanti, lalu diracik menjadi

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 9 : Wanita Malam (Part 9)

    “Hadeh, ada-ada saja. Sampah masyarakat sepertinya masih saja bersaing dalam hal-hal yang tidak bermutu seperti peringkat di tempat terkutuk ini. Huh…, ya biarlah! Bukan urusanku juga! Semua pasti ada waktunya lingkaran setan ini berakhir nantinya. Aku hanya perlu bertahan sampai hari itu tiba!” pikir Sariska Lianor sambil melirik kepergian Bu Risma sebelum akhirnya memutuskan langsung masuk ke dalam salah satu pintu toilet yang kosong.Peringkat yang dimaksud oleh Bu Risma tidak lain adalah List Papan Peringkat yang selama ini ditampilkan setiap bulannya oleh Bu Aniran selaku pemilik Kafe Layanan Malam. Semua itu demi memotivasi semua wanita penghibur agar dapat terus meningkatkan pendapatan dari hasil sewa masing-masing di antara wanita penghibur.Sariska Lianor sudah konsisten menjadi peringkat satu selama lima tahun ini di setiap bulannya. Sebuah rekor yang tak terkalahkan sama sekali. Peringkat keduanya jelas tak lain adalah Bu Risma yang kalau diamati baik-baik, postur tubuhnya

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 8 : Wanita Malam (Part 8)

    Kaum hawa lainnya yang berada di sana diam-diam tersenyum tipis, menyaksikan adu mulutnya antara Bu Risma dan Sariska Lianor seolah sedang menonton pertunjukkan layar lebar. Tidak ada yang ingin ikut campur termasuk melerai atau memperkeruh suasana.Diam di sana sudah cukup untuk memanaskan situasi yang ada. Tidak peduli itu Sariska Lianor ataupun Bu Risma, dua wanita penghibur yang terbilang cantik dan aduhai tubuhnya itu sama-sama memiliki banyak pembencinya. Melihat musuh mereka saling bermusuhan, jelas pilihan langka yang cukup untuk menghibur diri.Ekspresi wajahnya Sariska Lianor seketika berubah menjadi dingin dengan tatapan kosong ke arah wajahnya Bu Risma yang tampak tersenyum mengejek. Meski begitu, Sariska Lianor tetap bersikap setenang mungkin.“Apa? Marah? Tersinggung? Wah, pasti tebakanku benar, kan? Jadi lebih baik kau sadar diri, jangan coba-coba berlagak songong lagi!” tegas Bu Risma sambil melayangkan telapak tangannya mengarah ke wajahnya Sariska Lianor, bermaksud m

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 7 : Wanita Malam (Part 7)

    “Senjata makan tuan, dia sendiri yang menawarkan pekerjaan ini kepadaku, malah membenciku karena ulah bejat suaminya sendiri. Benar-benar wanita berhati busuk yang gembira dengan keuntungan ketika suami orang lain berselingkuh, tapi langsung sakit hati ketika suaminya sendiri yang selingkuh di tempat laknat ini!”Sariska Lianor terdiam membatin dalam hatinya yang kini juga sudah lama memendam perasaan tidak senang dengan sikap Bu Aniran yang menurutnya terlalu semena-mena dengan statusnya sebagai atasannya itu.Tidak pernah satu kali pun Bu Aniran memohon maaf kepadanya, apalagi menyesal atas perbuatannya melakukan bisnis gelap berupa layanan wanita penghibur di malam hari. Sosok keji dan tidak tahu malu seperti itulah diri sebenarnya Bu Aniran yang tertutupi dari kalangan umum.“Serakah, iri dengki, bernafsu, dan tidak pernah merasa bersalah. Kelakuannya tidak jauh berbeda dengan suaminya. Memang pantas takdir mempertemukan pasangan biadab seperti keduanya itu. Mungkinkah, suatu hari

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 6 : Wanita Malam (Part 6)

    Belum lagi, sang suami adalah pengusaha sukses dari Keluarga Daryankor yang tidak ingin mengambil resiko merusak reputasinya sendiri. Akan tetapi, desakan Bu Aniran yang terus memohon dengan iming-iming profit yang menggiurkan, sang suami yang merupakan investor atau pemilik kedua Kafe Layanan Malam itu pun akhirnya setuju.Itulah yang terjadi lima tahun yang lalu sehingga sejak saat itulah Kafe Layanan Malam benar-benar menyediakan layanan malam sesuai namanya. Lowongan pekerjaan yang dilihat oleh Sariska Lianor saat itu merupakan lowongan kerja yang memang sengaja dirancang dengan menemukan bibit-bibit unggulan sebagai aset wanita penghibur.Sariska Lianor salah satu di antara sekian banyak wanita cantik yang diterima kerja di sana. Semuanya berjalan seperti yang direncanakan. Dengan berbagai macam upaya promosi, Kafe Layanan Malam perlahan-lahan terkenal di kalangan para pria hidung belang.Keuntungan yang awalnya hanya khayalan kian semakin nyata. Hal itu membuat sang suami yang m

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 5 : Wanita Malam (Part 5)

    “Suatu saat, aku pasti bisa terbebas dari lingkaran setan ini! Pasti! Jika ada seutas harapan yang muncul dihadapanku, aku pasti akan memegangnya dengan erat sampai mustahil terlepas dari genggamanku!” batin Sariska Lianor dalam diam ketika terus berjalan sampai ke lantai bawah.Tak berselang lama, Sariska Lianor telah sampai di lantai bawah. Berbeda dengan keadaan di lantai atas, kondisi di sini jauh lebih normal dan sangat beradab selayaknya kafe pada umumnya. Para pelanggan yang datang tentu hanya ingin memesan secangkir kopi, makanan, dan berbagai minuman lainnya.Meski begitu, satu hal jelas tak berubah. Sosok cantiknya Sariska Lianor jelas langsung memikat berbagai macam tatapan binatang buas yang bertahun-tahun kelaparan dengan hasrat terpendam. Tentu saja, tatapan rasa iri para wanita juga tak jauh berbeda.Hanya saja, mereka semua lebih beradab dan hanya melihat sekilas atau setidaknya paling banter hanya sebatas curi-curi pandangan saja. Sariska Lianor tidak terlalu tergangg

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status