Share

38. SELALU DIRATUKAN

“Stop, Bibi!”

Mas Yusuf dan Mbak Diva datang. Mas Yusuf dan Mbak Diva memegang tubuh Bibi Tika. Ibu mertua cepat-cepat mengambil Zen dan menyerahkannya Zen padaku.

“Bawa ke kamar, Mir!”

Aku ke kamar untuk menyusui Zen. Wajahnya sampai memerah gara-gara menangis.

Aku mendengar Mas Yusuf memberi teguran kepada Bibi Tika. Begitu pun dengan Mbak Diva dan Ibu.

“Aku hanya mau beri makan.”

“Anakku belum waktunya makan, Bi. Dia anakku. Bibi gak usah ikut campur!”

“Berani sama bibi sekarang kamu, Suf.”

“Maaf, Bibi. Urusan anak itu nomor satu. Apapun yang menyangkut anak, aku tidak bisa abai begitu saja. Dia anakku. Kalau Bibi memaksa lalu terjadi sesuatu dengan anakku, apa Bibi mau bertanggung jawab?”

Mbak Diva memasuki kamar. Dia mengunci kamar dari dalam sambil meletakkan jari telunjuk di bibir.

Mbak Diva mendekat dan melihat Zen yang menyusu dengan begitu kuat. “Tenang, ya! Dulu aku juga sepert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status