Share

Kembali Ke Rumah

Ana berlari dengan kencang mengelilingi taman komplek perumahannya. Keringat sudah membuat tubuhnya basah. Rasa lelah juga sudah menghampiri kedua kakinya, namun seolah tidak peduli, Ana tetap berlari sampai dia sudah tidak kuat lagi. Dia berhenti dan membungkukkan tubuhnya untuk mengatur napasnya yang tak beraturan. Air mata lagi-lagi keluar tanpa permisi. Ana berusaha untuk tidak memikirkan kejadian itu, namun sia-sia karena rasa menyesal itu perlahan menghampirinya.

Tangan kecil itu perlahan menghapus air matanya sebelum orang-orang menyadari dirinya yang menangis. Ana menegakkan tubuhnya dan memandang ke sekitar taman yang sudah mulai ramai karena matahari sudah benar-benar muncul. Ana mengambil ancang-ancang untuk kembali berlari namun sebuah teriakan menghentikannya.

"Sampai kapan kamu mau lari terus? Sini! Putri udah beli bubur tadi."

Ana memang tidak sendiri di tempat ini. Dia datang bersama Rendy dan Putri, mereka teman yang cukup baik. Mereka mengetahu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status