Ya pria yang melihat kebahagiaan itu adalah Ridho awalnya Dia berencana ingin ke kantor polisi melihat istrinya yang sedang di tahan tapi arahnya melewati rumah orang tua Mira Kemudian Ridho pun meninggalkan rumah itu.
Tangan Alex mulai mendekat ke tangan Mira dan menggengamnya sangat erat itu membuat Mira terkejut.
"Kak...!" ucapan Mira terhenti saat melihat ke arah Alex ya sedang senyum-senyum tapi wajahnya melihat ke arah lain.
Mira dan Alex pun masuk untuk membahas rencana selanjutnya setelah berunding dan memilih tanggal yang tepat mereka akan mengadakan resepsi pernikahan satu bulan kemudian.
Hari ini Mira dan Alex akan pergi berduan mereka akan feeting baju jam tujuh pagi Alex sudah sampai di rumah mira.
"Masuk Lex ini juga akan menjadi rumahmu!" ucap Papa Mira yang keluar dan menemukan calon menantunya duduk di luar.
" Iya Pa di sini saja Mira katanya sebentar lagi akan turun!" jawab Alex kemudian mereka pun terliba
"Aku langsung pulang ya Mir!" pamit Kak Alex ketika mobil sudah memasuki perkarangan rumah."Ngga mau masuk dulu Kak?" Aku balik bertanya Aku mengengam tangan Kak alex seperti tidak rela jika Dia akan pergi, Aku ingin selalu di dekatnya."Ngga mampir dulu ya Kakak masih banyak urusan, dua minggu lagi kita kan selalu bersama!" bisik Kak alex tangan Kak Alex yang satunya langsung mengusap pucak kepalaku dan mencium kembali pipiku."Ya sudah Mira turun sekarang ya Kak hati-hati di jalan!" Aku pun turun dari mobil dan melambaikan tangan."Aduh bahagiannya calon pengantin," terdengar suara Romi saat Aku baru Masuk ke dalam rumah."Ya ampun Kamu bikin kaget aja Rom," sentakku dan lawan bicaraku hanya senyum-senyum.Dreett.. Dreett.. Gawaiku berdering menandakan ada yang menelfon, Anton untuk apa dia menelfon apa ada yang penting."Halo ada apa Ton?"
"Eh pagi Pa!" ucap Alex dengan sopan."Pagi juga, ada kekacauan apa ini Mir kenapa meja makan basah?" tanya Papa."Hehe maaf Pa tadi Mira bikin teh pakai garam!" jawabku mendengar jawaban dariku Papa hanya menggeleng dan memerintahkan ART untuk membersihkan mejanya.Aku pun kembali ke dapur membuatkan teh lagi, Aku pastikan kali ini gula bukan garam lagi."Setelah ini kalian akan tinggal dimana?" tanya papa ketika sarapan kami baru selesai, Aku pun melihat ke arah Mas Alex."Nanti siang akan Alex bawa Mira ke rumah Alex sendiri pah!" jawab suamiku."Papa kira kalian akan tetap tinggal di sini!""Pa Mira akan sering main ke sini kok Papa jangan sedih gitu, iya kan Mas?" Aku pun bertanya ke Mas Alex."Iya Pa Kami janji akan sering kesini!" jawab Mas Alex setelahnya kamu pun sarapan bersama.Benar siang ini Mas Alex membawaku menuji ke rumahnya, kurang lebih tiga puluh menit dalam p
"Dini ayo Kita pulang?" ajakku ke Dini selesai pemakaman Ibu Dini belum mau pulang sampai matahari sudah mau tenggelam."Aku ngga mau Mas, ini semua karena kesalahan yang Aku buat huu.. huu..! " tolak Dini."Apa dengan Kamu menangis seperti ini Ibu bakal bangun lagi, ngga akan Dini lebih baik sekarang Kita pulang do'akan Ibu biar tenang di sana!" bujukku dan setelah lama akhirnya Dini mau pulang.Tok.. Tok.. Tok..Seseorang mengetuk pintu Aku pun berjalan dan membukanya di depan sudah ada pria berbadan tegak Aku pernah melihatnya tapi lupa di mana."Saya Anton yang bekerja di Ibu Mira Saya diperintahkan oleh Ibu Mira untuk datang ke sini, Saya tidak bisa berlama-lama jadi terima ini dari Ibu Mira!" jelas pria tersebut tanpa Aku memintanya.Terimakasih Mira meski Kamu jauh di sana tapi Kamu masih peduli denganku batinku berbunga-bunga."Baik Saya terima, berikan salamku ke Mira!" jawabku pria tadi pun mengangguk langsung pami
Tidak lama kemudian dokter keluar Alex langsung berlari dan bertanya dengan nada sangat panik."Apa yang terjadi dengan istriku Dok?" tanya Alex dokter yang ditanya malah tersenyum dan mengajak Alex berjabat tangan. Alex yang sedang panik pun bertanya lagi ke dokter."Dok ada apa sebenarnya dengan istri Saya kenapa dokter malah mengajakky berjabat tangan" ucap Alex dengan nada mulai meninggi tapi dokter tersebut tetap tersenyum."Selamat istri Bapak positif hamil Pak!"Lima kata yang diucapkan dokter tersebut mampu membuat tubuh Alex meluruh ke lantai dan mengeluarkan air mata saking bajagianya Alex pun dibantu bangun oleh dokter dan perpelukan di depan ruangan tersebut Mira masih terbaring lemah diranjang matanya masih tertutup jadi Mira tidak mendengar semua ucapan dokter."Terimakasih dokter terimakasih!" berulang kali Alex mengucapkan syukur Dia sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah."Ada apa ini Lex kenapa Kamu menangis apa terjad
"Mas!" panggilku dengan nada bergetar dari tadi Mas Alex mengusap-usap tanganku memberikan Aku ruang untuk menenangkan diri ini dari keterkejutan ini."Iya Sayang Kamu sudah ngga apa-apa kan Kamu yang kuat ya!" ucap Mas Alex."Aku mau ketemu Papa Mas!" ucapku masih dengan air mata yang mengalir."Iya iyaa Kita akan ke rumah sakit, tenangkan dulu diri Kamu!" ucap Mas Alex lagi, Aku oun mengangguk menghela nafas panjang membuat jantungku sedikit tenang. Tapi tetap saja pikiran buruk yang terjadi kepada Papa masih menghantuiku saat Mama menelfon Papa belum sadar.Setelah bersiap-siap Mira dan Alex kembali ke rumah sakit bahkan Alex belum sempat untuk mengganti bajunya dua jam kemudian mereka sudah sampai dan bertepatan dengan brangkar yang berisi Papa dipindahkan ke ruang inap. Mira langsung memeluk Mamanya mengikuti para perawat yang mendorong brangkar."Ma bagaimana keadaan Papa?" tanya ku sebelum memasuki ruangan, Mama pun berhenti dan
Mira hampir limbung ke belakang saat memikirkan apa yang barusan Dia dengar untung ada tangan kekar yang menangkap pinggangnya.Mira langsung berbalik dan memeluk tubuh itu yaa Mira tahu bahwa itu Suaminya."Kamu kenapa?" tanya Alex dengan raut bingung tadi di ke kantor hanya meeting sebentar.Alex kembali ke rumah sakit ingin menjemput istrinya tapi sesampainya lorong menuju ruangan Papanya Alex mendapati istrinya hanya berdiri di depan pintu."Ahh nanti saja Aku kasih tahu Mas kalo sudah jelas, kok Mas sudah di sini?" tanya Mira yang sudah bisa menguasai dirinya."Ada apa jangan ada rahasia diantara suami istri?" ucap Alex Mira hanya mengangguk mendengar ucapannya suaminya.Kemudian mereka berdua masuk Mama dan Papa cukup terkejut melihat Mira dan Alex masuk bersamaan apakah mereka mendengar ucapan mereka tadi pikir kedua orang tua Mira."Kok kalian bisa barengan?" tanya Mama dengan wajah yang dibuat sebiasa mungkin."O
Sementara Alex yang baru sampai di kantor langsung masu keruangannya yang berada dilantai lima belas.Tok... Tok... Tok..Alex pun menyuruh masuk dan munculan sosok wanita cantik dengan balutan baju yang sangat pas dengan lekuk tubuhnya Dia adalah Rima asisten sementara Alex yang baru masuk satu hari yang lalu entah mengapa Doni ingin resing dari pekerjaannya padahal gajinya lumayan."Ada apa?" tanya Alex tanpa melihat ke arah Rima."Pimpinan perusahaan Z.N akan datang pak setelah makan siang!" ucap Rima dan seketika Alex mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Rima. dan Rima langsung tersenyum menggoda."Tinggalkan ruangan ini sekarang!" ucap Alex dengan nada meninggi setelah memastika Rima keluar Alwx membanting gelas yang ada dimeja.Untuk apa Z.N datang ke sini apa kah ingin mencari masalah kembali batin Alex.Ya perusahaan Z.N dengan perusahaan milik Alex mereka sangat bermusuhan dari dulu
Samar Mira mendengar suara gaduh Mira mulai membuka matanya perlahan kepalanya terasa sangat pusing Dia pun mengingat apa yang terjadi padanya setelah mengingat ucapan Mama tadi Mira langsung berteriak."Ahhhhh.. Mas!""Mbak sudah sadar ini minum dulu!" ucap Sinta memberikan segelas air putih."Sin dimana Mas Alex?" kenapa saat Aku panggil yang datang hanya Sinta."Mas Alex lagi keluar sebentar tadi ditelefon Papa Mbak!" Aku pun mengangguk mendengar jawaban Sinta."Sinta tolong antar Aku ke rumah Mama sekarang!" ucapku kemudian berdiri dari ranjang Sinta menahan tanganku tapi Aku memohon akhirnya Sinta menurut.Tadi Mama bilang ingin memberi tahu sesuatu sebelum selesai bicara terdengar teriakan Papa dengan membanting benda Aku yakin Mama pasti dalam bahaya sekarang.Sesampainya di rumah Mama lampunya mati Aku langsung berlari masuk ke rumah kenapa Mama tidak menyalakan lampu."Mira tolong..!" samar Aku menden