"Archer bagaimna kau bisa mendapatkan luka seperti ini?!" Seru Isaura dengan segera memeriksa luka di bahu Centaur itu, ia masih memeriksa setiap inci tubuh dari kawannya itu dengan hati-hati sebelum bisa bernafas lega bahwa tidak ada luka parah yang lainnya.
Evander tentu saja mengikuti di belakangnya dengan alasan ingin menemani jika saja ia memerlukan bantuan, tetapi pemandangan di hadapannya membuatnya segera menyesal mengikuti isaura kemari. Melihat luka di bahu centaur itu, ia memutuskan untuk menahan diri, meskipun tetap saja rahangnya mengeras.
Hanya saja, haruskah ia menyentuh semua tubuh pihak lain seperti itu?
Archer tersenyum menatap gadis di sampingnya itu, tidak banyak yang berubah kecuali bahwa ia terlihat lebih pucat, senyumannya segera memudar ketika ia teringat bahwa sebelumnya Neo juga menyebutkan mengenai isaura yang terluka.
Hai hai, thank you again sudah membaca cerita ini. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, appreciate you. Talk to me via *** [Zhizi Evanthe] or DM [EvZhizi] i'll be waiting for you Zhi
"Jadi kau memutuskan untuk berpisah dengan kedua prajuritmu dan berakhir di Arkadia, tapi kenapa kau tidak meneruskan perjalananmu ke perbatasan?" tanya Neo, dengan kedua tangan yang bertumpu di pinggangnya. Archer mengelengkan kepalanya, meskipun wajahnya masih di penuhi dengan raut pucat tetapi kerutan di keningnya dan sinar matanya yang meredup masih mengambarkan betapa buruk suasana hatinya saat ini. Ia menghela nafas sejenak. Ia berkata, "jika aku tetap menuju perbatasan, mereka pasti telah menungguku. Bahkan aku masih tidak bisa memastikan apakah perbatasan masih baik-baik saja setelah semua ini." Evander yang masih terdiam kemudian memiliki perubahan di dalam raut wajahnya, ketika ia menyimpulkan, "jika mereka begitu mengincarmu, tidak mungkin kau hanyalah prajurit biasa." Berbalik untuk menatap Evander, Isaura merasa cukup bingung dengan kesim
Dia tentu tahu bahwa Garen membenci tubuh ini sejak dulu kala, dalam ingatannya menunjukan bahwa pertama kali tubuh ini bertemu dengan Garen melalui Neo, ia masih kecil, tidak heran karena Jasindha sendiri membiarkan mereka tumbuh bersama sejak bayi maka tidak mengherankan untuk Neo menunjukan Pack Sethmolf hanya setelah beberapa tahun. Kali pertama ia bertemu dengan Garen ada kebencian dan kekesalan yang tampak meluap tanpa tahu darimana datangnya, ini terasa seperti dendam yang dibawa dari kehidupan sebelumnya. Apa yang salah? Mengapa Garen membawa begitu besar kebencian bahkan tidak kedua tangan mereka baru saja bertemu? Dan bahkan setelah sekian lama, belasan tahun berlalu dan jauh di dalam hatinya Garen masih sangat membencinya, mengapa? Lakhesis juga ingin mengetahuinya. Sosok di dalam tubuh Garen menekuk kedua tangan di depan tubuhnya, masih tertawa kecil, "apakah kau pernah mempertimbangkan kebencian yang begitu besar akan
"Jadi kau sebenarnya Lakhesis? Salah satu dari Moiroe?" Evander bertanya sembari meluangkan waktu untuk terus mengamati gadis yang tengah duduk di hadapannya dengan gaun merah tua, dan juga seekor kelinci dewasa tengah tertidur di pangkuannya. Telapak tangannya terus membelai tubuh kelinci dengan lembut. Isaura baru saja mendapati kelinci ini berlarian di antara bunga-bunga di tamannya ketika ia baru kembali dari Pack Sethmolf, jadi ia memutuskan untuk menangkapnya. Untuk sementara Archer akan tetap berada di dalam Pack Sethmolf, berjaga-jaga jika para pengejarnya masih berusaha untuk berurusan dengannya. Jika ia mengikuti ke dalam Arkadia, mereka mungkin tidak bisa sepenuhnya melindunginya, dan melihat anggota pack yang di pimpin oleh ayah Neo itu tampaknya mereka cukup mampu untuk berurusan dengan para Dark Elf yang mungkin masih bertahan dengan pengejaran mereka. "Apa kau pernah menden
"Paman apakah ini mengenai sesuatu yang penting? Mengapa kau bahkan harus mengumpulkan kami di dalm Pack Sethmolf?" Tanya Isaura sambil mengamati raut wajah pria berumur empat puluhan yang tengah duduk berjarak dua kursi darinya itu. Sang Alpha, Ayah Neo sekaligus juga pemimpin dari Pack Sethmolf masih bertopang dagu dengan kedua tangan yang terkepal, wajahnya tampak seperti tengah merenungkan sesuatu sekaligus juga mempertimbangkan apakah ia harus mengungkapkannya atau tidak. Ia melirik Isaura sejenak, lalu beralih kepada putranya yang duduk di sampingnya. Ia menghela nafasnya. "..." Tindakan ini tentunya segera membuat Neo menatap ayahnya dalam sepersekian detik dengan punggung tegak dan lurus. Ia benar-benar tegang saat ini, karena sang ayah memanggilnya tanpa memberikan petunjuk sama sekali, apakah itu sesuatu yang darurat ataukah itu hanya pembicaraan santai, ia tidak bisa menebaknya sebelumnya, tapi kini
Reagn yang masih duduk di salah satu dahan pohon memiliki senyum remeh pada sudut bibirnya, tetapi kedua matanya memiliki kilatan tajam ketika mengamati gadis yang berdiri di halaman rumah tepat di depan pohon itu. Ia jelas nampak seperti berusaha mengisyaratkan sesuatu.Cato yang berdiri di depan isaura jelas menangkap tindakan ini, ia menyiptkan matanya dengan penuh aura permusuhan, "sebaiknya kau segera membawa kawananmu untuk keluar dari Pack ini, jangan kau pikir kami akan dengan mudah kalian tindas. Segera kau akan menyesalinya."Dark Elf itu masih tersenyum ke arah mereka, "kalian benar-benar tidak tertarik dengan rahasia yang ingin ku katakan? Jangan menjadi terlalu impulsif, atau kau akan melepaskan sebuah emas yang jatuh dari langit, lalu kau menyesalinya ketika sudah terlambat.""Jangan bertingkah seperti sosok misterius. Apa yang bisa membuat kami yakin kau tidak hanya akan membual
“Dia mengatakan itu tidak hanya berasal dari dalam pack, bukankah itu berarti kita juga termasuk orang yang bisa disalahkan di dalamnya? Lalu seorang Centaur itu juga masuk dalam hal ini?” Gumaman itu muncul dari balik pohon di luar gerbang, ketika Isaura dan Cato masih tertegun dan berusaha untuk memproses informasi yang baru saja mereka terima dari dark elf yang bersandar dengan tenang di samping pagar, bahwa penghianat sebenarnya berasal dari dalam dan juga di luar pack? Suara pemecah keheningan itu milik Lucien yang masih bertanya-tanya dengan wajah menghadap ke arah pemuda bersurai silver yang berjalan dengan wajah tanpa petunjuk ekspresi sama sekali, itu Evander. Tidak ada yang menyadari sejak kapan lebih tepatnya mereka muncul di sana. Ada raut keheran
“Jadi saat ini selain dengan kalangan para werewolf ini, kaumku juga memiliki masalah dengan bangsa Centaur? Benar-benar tidak bisa kumengerti.” Reagn berbicara sembari melirik Archer yang masih terpaku di tempatnya, lalu menambahkan, “lalu, apa yang teah dilakukan oleh kaumku kepada bangsamu?” Archer hanya dapat mengepalkan kedua tangannya, dia mengingat kembali salah satu kawannya yang mati dibawah pedang salah satu dark elf, bahkan ia tidak dapat memiliki kesempatan untuk mengangkat pedang miliknya untuk menyelamatkannya. Dan kini, ia masih tidak tahu apa yang mungkin terjadi di Magnesia, akankah keluarganya baik-baik saja? Akankah penghuni Magnesia masih baik-baik saja? Akankah penghianatan itu telah terjadi ataukah masih belum dijalankan? Archer bergelut dengan semua pertanyaan ini dalam diam. Archer bergumam, “Dark Elf menghasut bangsaku untuk berhianat pada pemerintahan saat ini.” &nbs
"Tuan muda akhirnya kami menemukan anda." Kedua centaur yang menjadi utusan dari wilayah magnesia mengambil bentuk mereka sebagai seorang manusia dan memberikan hormat kepada Archer yang termenung, bahkan Lucien memang ke arahnya dengan penuh tanda tanya, mengapa keduanya menyebutnya sebagai tuan muda, dan mengapa archer tidak mengatakan apapun sebelumnya, Lucien mengambarkan semua itu dalam pandangan matanya. "Bagaimana kalian mengetahui aku berada di sini?" tanya Archer setelah tersadar. Keduanya menatap satu sama lain, kemudian salah satunya membuka mulutnya, "kedua pengawal yang mendampingi anda telah berhasil kembali ke dalam inti Magnesia, tetapi dalam keadaan terluka parah, tuan dan nyonya begitu ketakutan dan berusaha untuk menemukan anda. Kami membutuhkan waktu untuk menelusuri hal tersebut dan petunjuk dari kedua pengawal untuk dapat sampai kemari."