Share

Aku Bukan Gadisnya

“Wah! Kamu nggak tahu betapa bahagianya aku melihatmu bangun?” Zan mengabaikan kekagetan Hana.

“Ka-” Keterkejutan Hana seolah tak berujung.

Tapi, setelah keterkejutannya mereda gadis itu memukuli bahu Zan dan mendorong laki-laki itu dengan sisa-sisa tenaganya. “Pergi!”

“Hana ....” Tapi, Zan terus berusaha memeluknya. Sampai akhirnya, gadis yang masih lemah itu kembali dalam pelukannya.

Dan Hana kembali menangis. Ia terus berusaha mendorong bahu Zan menjauh, tapi makin ia lakukan itu, ia justru merasakan dekapan yang makin erat.

Hana nggak lagi bisa menolak karena sisa-sisa tenaganya makin berkurang. Ia terpaksa membiarkan dirinya kembali mendengar detak jantung Zan yang ia akui sedikit membuatnya tenang.

Hening dan sisa isak tangisnya mendominasi suara di ruangan itu.

Hana menjauhkan tubuhnya dari dada Zan, lalu ia turun dari ranjang. Tapi, Zan tak melepaskan gadis itu begitu saja. Ia tetap menggenggam tangan Hana dengan erat.

Dan apa yang diperkirakan Zan terjadi, gadis itu li
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status