Hari ini adalah hari yang sangat bebas untuk siswa yang remidial atau diatas rata rata. Dikarenakan minggu kemarin adalah semua siswa siswi melaksanakan ujian tengah semester.
Sedang asik dengan lamunannya vanya dikagetkan dengan suara yang barusan keluar dari pengeras suara.
“Selamat pagi bagi siswa siswi yang mengikuti ujian susulan diharapkan menuju keruang guru sekarang juga. Terima kasih.”
“Van lo mau gue temenin apa enggak.” Kata fida kepada vanya yang saat ini sudah menegakkan kepalnya.
“Gak usa da gue sendiri aja. Kasian nanti lo nunggu gue lama.” Kata vanya sambil membuka tas ranselnya.
“Gue berangkat dulu ya da.” Kata vanya sambil berjalan santai menuju keluar kelas dengan membawa alat tulis.
Vanya berjalan menuju ruang guru saat sudah didepan ruang guru vanya terlebih dulu mengetuk pintunya dan baru masuk biar terlihat sopan.
Saat sudah masuk ruang guru vanya melihat
Dari pintu vanya berjalan menuju kesebelah kevin dan duduk bersimpuh disebelah kevin sambil menundukkan kepalanya. ‘Kevin pun langsung mengelus punggung vanya. Memberikan ketenangan dan kekuatan untuk vanya.Papanya juga keget mengetahui vanya masuk kedalam kamarnya.namun sebisa mungkin papanya hanya diam supaya mamanya tidak menetahui keberadaan anak perempuannya yang saat ini sudah kembali kerumah.“Mama” sapa vanya kepada mamanya saat mamanya sedang menghadap ketembok.Vanya pun memanggil mamanya lagi karena yang pertama tidak ada jawaban sama sekali dari mamanya.“Mama ini vanya ma.”Seketika mamanya langsung menghadap kearah vanya. “Vanya ini benar kamu nak. Mama tidak sedang mimpi kan?.” Tanya mamanya saat udah melihat kearah vanya dan membelai pipi vanya.“Ini beneran vanya mama. Maafin vanya ya ma udah buat mama sakit. Vanya janji setelah ini vanya akan menuruti apa yang mama in
Saat ini nata baru saja datang dari kantornya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. baru saja nata membuka pintu utama nata dikagetkan dengan keberadaan maminya yang berdiri didepan pintu dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.“Eh ada mami, malam mi.” Kata nata sambil mencium tangan maminya.Tanpa basa basi maminya langsnung mencecar pertanyaan bukan pertanyaan melainkan pernyataan terhadap nata. “Kamu besok gak usah ngantor ya. Mami mau ajak kamu membesuk mamanya vanya yang masih sakit. Sekalian katanya vanya juga sudah pulang kerumah.”“Nata besok ada meeting mami.”“Yaudah kalau gitu batalin aja sekarang meetingnya nata.” Jawab maminya dengan nada memohon.Nata yang tidak tega melihat maminya memohon dengannya pun lagsung menuruti keinginan maminya. “Yaudah terserah mami. Nata mau kekamar dulu mau istirahat, nata capek mami.”“Yaudah sana pergi.”
Vanya langsung pulang menuju rumahnya menggunakan kendaraan online yang dipesannya lewat aplikasi yang berada diponselnya. Setelah sampai rumah vanya langsung berlari menuju kamarnya yang berada dilantai dua. vanya membersihkan tubuhnya dan mencuci almamaternya. Setelah dirasa sudah bersih vanya langsung keluar kamar mandi.Namun baru saja vanya keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handukyang menutupi tubuhnya dan berada di kepalanya karena baru saja ia mencucu rambutnya. Tiba tiba nata sudah ada di kamar masih lengkap dengan kemejanya yang sudah digulung sampai sikunya.“Eh kapan datang.” Tanya vanya sambil berjalan menuju lemari pakaiannya.“Barusan. Kenapa kamu sudah pulang? Bolos kan kamu?.”Vanya langsung tak berkutik sedikit pun. Setelah itu vanya tersenyum seperti tak punya salah.Nata langsung menatanya tajam. “Cukup sekali ini saja jangan diulangi lagi.””Siap bos.” Jawab vanya sa
Malam tlah tiba vanya dan anggel masih berada disebuah salon dan nata sudah pergi sebelum maghrib tadi. Vanya dengan dres berwarnah hitam selutut namun ada belahan 5 cm dari lutut sebelah kanan. dan juga tas kecil warna hitam dengan rambut yang di keriting dan high hills berwarna senada. Dan juga angel dengan dres warna hitam juga namun berbeda modelnya saja.Vanya terlihat sangat cantik dan menawan pasti banya yang melliriknya nanti saat di pesta tersebut. Angel tersenyum melihat kearah vanya. “Sudah?.”“Sudah.” Vanya pun menjawabnya seraya tersenyum menatap angel.“Yuk berangkat sekarang.” Ajak anggel sambil menarik tangan vanya.“Kamu pasti akan menyesal karena tidak mengajak istri kecilmu yang menawan ini kak.” Batin anggel dengan seringai samar dibibirnya.“Tante aku bengkat dulu ya bye.” Teriak anggel kepada pemilik salon tersebut sambil melambaikan tangannya.Vanya dan anggel
Ariel dan vanya sedang berdansah dan sepasang bola mata yang dari tadi melihatnya dengan wajah yanng sangat merah padam melihatnya. Nata lansgung melepaskan paksa rangkulan dari senja dan berjalan menuju kedua pasangan dansah tersebut.Saat sampai didekat mmereka nata langsung mmenarik vanya dan membawanya keluar. Ariel yang sedang berdansah pun langsung kaget saat vanya ditarik oleh nata. “Eh lo apaan narik narik pacar gue. Lepasin gak tangan lo.”Nata yang mendengarnya pun wajahnya bertambah merah padam dan cekalan ditangan vanya juga makin erat. Sudah dipastikan sekarang tangan vanya sudah merah akibat cekala nata.“Masih pacarkan. Gue suaminya.” jawabnya dengan suara dingin.Vanya langsung kaget saat mendengarnya begitupun dengan ariel. Karena dari dulu ucapan nata gak pernah ada yang bercanda dan tidak benar. Apa yang dikatakan nata pasti beneran. Ariel pun melepaskan tangan vanya.“Lo yang minggir.
Tringgg tringg tringgg.Bunyi alaram di ponsel vanya berbunyi. Vanya yang merasa terganggu pun ahirnya meraba raba mencari ponselnya berada. Setelah ditemukannya vanya langsung mematikan alaramnya. Dengan setengah sadar dari tidurnya vanya merasakan ada yang menimpah perutnya dan uga kakinya serta terdengar suara hembusan nafas yang teratur. Vanya pun ahirnya tersenyum karena mengingat kejadian tadi malam sebelum ia tidur.Flashback on. Setelah mendengar gemercik air yang bertabrakan dengan lantai alias air yang terjatuh dilantai. Vanya dengan segera berjalan menuju tempat tidur yang ada disana. Vanya merebahkan tubuhnya sambil melihat kelangit langit tempat tidur dengan tangannya memegang bibirnya yang barusan telah ciman pertama kalinya dengan nata suaminya. Vanya sesekali tersenyum saat mengingatnya. “Ternyata cakep juga. Bisa cemburu juga anak onta satu itu, eh enggak ding anaknya mami nesya ding
Setelah sampai dikelasnya vanya berjalan kearah fida yang sudah ada dimejanya dengan novel yang ada ditangannya.“Woyyyy.” Teriak vanya saat sudah sampai didekat fida sambil melempar tasnya kemeja yang membuat fida terkejut.“He unta lo bisa santuy gak sih jadi cewek. Terkejut gue dodol.”Vanya hanya tertawa terbahak bahak melihat wajah fida yang konyol akibat kaget karena ulahnya.“Malah tertawa memang lo teman laknat sumpah.”“Maaf maaf sayang. Lonya sih yang baca novel sampai sampai gue disini gak lo perhatiin.”“Jatuh hati lo sama gue sampai lo minta gue erhatiin segala.” Katanya dengan bete.“Maafin dong kan kita teman. Gue beliin makan deh nanti pas istirahat.”Fida yang mendengar ada geratisan pun langsung tersenyum melihatnya. “gitu dong itu baru namanya sahabat.”“Kalau geratisan aja lo semangat dasar anak sapi.&rdquo
Permainan pun dimenangksn oleh kelas vanya. Semua teman teman vanya bersorak gembira dan juga loncat loncat semangat. Setelah itu mereka kembali menuju kelas masing masing karena sudah waktunya pulang.Sebelum kekelas vanya mengantar fida menuju kamar mandi yang searah menuju kelasnya.“Tunggu bentar ya van.”Vanya hnya menganggukkan kepalanya. Setelah fida masuk kebilik toilet vanya pun membenarkan kunciran rambutnya. belum selesai menguncirnya tiba tiba rambut vanya ditarik keras oleh seseorang.“Aww lepasin gak.”“Hahaha. Bitch lo kan udah gue peringatin jangan pernah deketin pacar gue. apa lo budek apa amnesia.”Dengan sekuat tenaga vanya melepaskan dirinya namun dengan kuat pula teman aira yang menjambak rambutnya pun semakin kencang.“Apa apaan sih kalian. Lepaskan gak temen gue.” kata fida yang keluar dari bilik toilet.“Wooo ernyata ada pawangnya. Lo gak usah i