Share

39

Mereka makan malam. Dan Mika tak bisa menikmati makan malam ini walaupun seenak apapun makanannya. Tubuhnya di terjang kekhawatiran yang tak bisa di buang begitu saja saat mata Marcell menatapnya sejujur, lurus seperti ingin menghancurkan. Seperti ingin meremukan Mika menjadi kepingan. Jujur, Mika tak terlalu terkejut. Karena Marcell memang selalu menatapnya seperti itu.

                “Mika....?” panggil Raka dengan suara rendah. Ingin membuat Mika fokus dengan makanannya saja.

                “Iya...?” Mika menyahuti dengan kaget, karena tak memprediksi panggilan itu.

                Raka menatap isi piring Mika, hanya berkurang setengahnya. Biasanya, Mika akan makan dengan lahap apapun yang ia bawakan untuknya. Ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status