Share

WEDDING DAY

Author: Nellamuni
last update Last Updated: 2021-08-16 09:53:32

Tristan yang baru saja mengucapkan kata-kata ancaman untuk Raline, tiba-tiba merangkul calon istrinya ini dengan mesra.

"Apa kau sinting, jangan sentuh aku"celetuk Raline. Pak Anton yang berada di belakang mereka mendekati dan menegur Tristan.

"Ini Calon istri saya pak" ucap Tristan dan terus merangkul mesra Raline menuju ke apartemen nya.

Raline mencoba sekuat tenaga untuk melepaskan rangkulan Tristan tapi tidak berhasil karena kalah kuat dibandingkan Tristan yang memiliki tubuh yang tinggi dan berotot ini.

Wajah Raline tampak masam di dalam dekapan Tristan, yang terus menerus mendekapnya di dalam Lift.

"Aku sesak" gerutu Raline 

Mendengar Kalimat itu yang keluar dari Raline sontak membuat Tristan melepaskan dekapannya dan membiarkan Raline untuk bernafas.

"Lelaki gila" Gerutu Raline.

Tristan mendekati Raline perlahan. "Ini di dalam lift, aku bisa melakukan apa saja terhadap mu" bisik Tristan di telinga Raline. Sontak saja Raline menjauh dari Tristan yang sedang tersenyum Simpul.

Ting..

Suara lift terbuka.

Tristan Menggenggam Tangan Raline dan mengajaknya ke apartemen miliknya.

"Apa-apaan Lepaskan" Gerutu Raline tetapi genggaman Tristan tidak juga ia lepaskan. Dengan terpaksa Raline menggigit tangan Tristan dan  berlari masuk ke apartemen nya.

"Dasar tidak waras" Gerutu Raline sesaat setelah masuk ke dalam apartemen nya.

Di apartemen Tristan.

Tristan masih saja tersenyum simpul mengingat tingkah Raline yang tampak menggemaskan tadi. Walaupun dia tahu bahwa Raline sekarang sangat membenci dirinya.

*

Di Apartemen Raline..

Raline tampak menonton film di ruang tamu. Menonton film dapat meredakan emosi yang ia rasakan sekarang. Sesekali Raline tertawa terbahak-bahak melihat adegan demi adegan dalam film yang ia saksikan.

Suara bell..

"Siapa?" Tanya nya. Tidak terlihat seseorang di kamera Pintu yang terletak tidak jauh dari pintu apartemennya.

Raline membuka pintu dengan perlahan dan mendapati Tristan sudah ada di depan pintunya. Tangan Raline yang ingin menutup pintu sontak kalah cepat dengan tangan Tristan yang menahan pintu agar tidak tertutup.

"Aku ingin memasak untuk calon istriku" ucap Tristan yang terdengar menggoda Raline.

Raline tampak menggerutu terus menerus walaupun Tristan tidak menggubris nya.

Karena ia sudah malas beradu urat, Raline segera menonton kembali Film yang sempat ia hentikan sejenak karena ada bell berbunyi.

Terdengar suara Raline tertawa terbahak-bahak melihat adegan dalam film komedi ini.

Tristan yang sedang sibuk di dapur sesekali memperhatikan Raline yang tidak memperdulikan dirinya.

Tiba-tiba saja suasana menjaadi hening, suara  Raline tidak terdengar lagi. Tristan lalu mendapati Raline sudah tertidur di atas sofa dengan televisi yang masih menyala.

Di perhatikannya wajah Raline yang terlihat polos saat tidur, sesekali ia mengusap lembut kepala wanita ini. 

Tubuh Raline yang tampak tidak nyaman tidur di sofa , diangkat dan digendong  oleh Tristan untuk tidur di ranjang.

Tampak senyum simpul Tristan melihat calon istrinya ini tertidur bak anak kecil yang polos.

"Kalau seperti ini kan lebih enak" ucap Tristan sembari menatap lembut Raline. Di ciumnya kening Raline sebelum ia keluar.

"Good night, baby" ucapnya sembari mematikan lampu dikamar Raline.

*

*

Satu minggu kemudian..

Tubuh Raline yang masih enggan turun dari kasurnya tampak menggeliat. Pagi ini adalah pertemuan nya dengan wedding organizer yang akan mengurusi masalah pernikahan yang dianggapnya tidak penting sama sekali.

Suara ponsel berbunyi,dia melihat panggilan dari Anita sekretaris nya yang sudah ia serahkan tugas untuk mengurusi masalah  pernikahan.

"Bu,hari ini ada fitting baju pengantin" ucap Nita di telpon.

"Tidak bisakah kamu saja nit" Ucap ke enggan dari Raline.

"Tidak bisa Bu, karena pengantin nya ibu bukan saya" terdengar suara Aniita sedikit bercanda.

Raline segera bangkit dari tidurnya,ia mulai membersihkan wajahnya. Lalu menuju ke kamar mandi untuk mandi. Karena setengah jam lagi Pak Anton akan menjemputnya, lalu mengantarkannya ke tempat Wedding organizer yang akan mengurusi masalah pernikahannya dan Tristan.

"Kalau bukan untuk melindungi ayah, tidak akan ku terima perjodohan dengan orang jahat itu" gerutu Raline sembari berendam di Bathtub nya.

*

Di dalam kamar..

Wajahnya ia Poles dengan sedikit bedak dan bibirnya ia Poles dengan lipstik berwarna nude.

Suara bell berbunyi..

"Pagi Non"sapa Pak Anton.

"Sudah sarapan Pak?" Tanya Raline ramah.

"Sudah Non tadi dirumah"Jawab Pak Anton.

"Sudah lama tidak makan masakan buat ibu" ucap Raline yang sudah lama tidak makan dirumah pak Anton.

Di dalam mobil Raline terus saja menggerutu

" Pak apa saya batalkan saja pernikahan ini" ucap Raline Kepada Pak Anton.

"Itu terserah Non Raline" Jawab Pak Anton.

Tetapi Raline menarik kembali ucapannya. "Ah tidak-tidak" Ucapnya terdengar uring-uringan.

*

Tristan tampak sudah ada di dalam butik pengantin, yang mengurusi masalah gaun dan tuksedo mereka berdua.

Wajahnya tersenyum simpul saat melihat Raline yang baru datang. Berbanding terbalik dengan Raline yang menampakkan wajah masam nya pada Tristan.

"Ini gaun pengantin nya" Ucap pemilik wedding organizer ini.

Gaun putih dengan Taburan batu Swarovski tampak cantik di gaun mahal ini.

Raline yang belum pernah melihat sama sekali gaun pengantin tampak takjub Melihat keindahan gaun yang akan ia kenakan.

"Pemborosan sekali Ayah" terdengar Raline menggerutu.

Setelah beberapa saat, Raline keluar dari Ruang ganti.

Kecantikan Raline terlihat bak putri dalam dongeng sesaat setelah ia mengenakan Gaun pengantin ini, Tristan tampak menatap penuh takjub melihat calon pengantin nya ini. Dengan Rambut panjang hitam tergerai, kulit putih yang mulus dan wajah yang secantik biasanya membuat Raline terlihat sebagai pengantin paling cantik di Dunia.

Tristan menghampiri Raline dan memeluknya secara tiba-tiba. Raline hanya diam, ia tidak mau terlihat menolak calon pengantin prianya ini di depan orang lain.

"Cantik sekali sayang" bisik Tristan

"Jangan panggil sayang kepadaku panggilan ini lebih pas untuk Kanaya si ibu tiri ku" celetuk Raline dalam pelukan Tristan.

Mendengar perkataan Raline membuat Tristan semakin erat memeluk nya dan mencium kening calon istrinya ini di depan banyak orang. Wajah Raline tampak pura-pura tersenyum di depan banyak orang.

"Kalian pasangan serasi" ucap pemilik wedding organizer ini.

***************

D-DAY, Minggu, Pukul 10:00

Wedding day..

Pernikahan Raline dan Tristan diadakan di taman Bunga milik ibu Raline. Dengan sentuhan bak negeri dongeng, taman ini Tampak lebih indah dari biasanya.

Kursi berjejer rapi menghadap di depan tempat ijab Qabul akan terlaksana. Beberapa pelayan dan juga tim wedding organizer Tampak Sibuk menata dekorasi yang sudah hampir selesai ini.

Ayah yang baru masuk ke kamar pengantin, tersenyum simpul dan terlihat meneteskan air matanya. "Happy always, My Sweety" ucapnya sembari memeluk anak gadisnya yang sudah cantik dengan gaun indah ini.

Sesangkan Para tamu undangan yang hanya terdiri dari sahabat dekat dan juga keluarga tampak sudah duduk menunggu prosesi pernikahan.

Lala yang tidak jadi pulang sebulan lalu, segera menemui Sahabatnya yang sudah ada di kamar pengantin. Tampak ia memeluk sahabatnya dengan penuh rasa sayang. Lala tahu semua yang terjadi, karena setiap saat Raline akan bercerita dengan nya tentang hubungan nya dan Tristan.

"Don't cry,my Sweety" ucap Lala yang menghapus air mata yang hampir jatuh di pipi Raline.

"Sorry, aku baru bisa datang sekarang" kembali Lala memeluk Raline dengan erat.

*

15 menit kemudian..

Suara pembawa acara yang tidak lain adalah Lala sendiri terdengar. Tristan sudah Duduk di bangku yang langsung menghadap ke arah penghulu.

Tidak lama Raline keluar dengan tangan yang sedang digenggam erat oleh sang ayah. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rosa Amellia
wah seru banget novelnya
goodnovel comment avatar
Fahmi
Tristan duduk dibangku
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • MY Enemy MY Husband   Thanks for my Readers

    Hi, Terimakasih untuk para pembaca My Enemy My Husband,yang sudah mengikuti kisah cinta manis antara Raline dan juga Tristan. Terimakasih juga atas Support nya dengan memberikan bintang dan juga memberikan Review yang membuat saya semakin bersemangat untuk menyelesaikan novel pertama saya di GoodNovel.Semoga cerita ini bisa memberikan inspirasi dan membuat kalian menghargai akan keberadaan orang-orang terkasih yang selalu berada bersama kalian, selalu mencintai, dan memberikan yang terbaik untuk kalian.Jangan lupa katakan cinta untuk keluarga, pasangan, dan teman-teman kalian.Jika ada pertanyaan, atau hal lain, kalian bisa kirim melalui komentar.Stay terus untuk menunggu novel kedua saya di GoodNovel ^_^Thank you so much,...Nellamuni

  • MY Enemy MY Husband   (ENDING) TERIMAKASIH SUDAH HADIR DALAM HIDUPKU

    Ballroom Hotel, Pukul 11.00.Baru saja prosesi ijab qabul dilaksanakan, Lala dan juga suami nya Roy tengah mengambil gambar dengan buku nikah yang ada di tangan mereka. Mereka saling merangkul dan memeluk dengan mesra hingga membuat Raline terus tersenyum bahagia melihat kedua sahabatnya itu akhirnya di persatukan dalam ikatan pernikahan.Tristan yang berada disamping sang istri,terus menemani dan menggenggam tangan Raline, yang sudah sibuk sejak tadi pagi hingga menjelang siang ini mengurusi setiap persiapan,karena ia tidak mau pernikahan sahabatnya terjadi satu saja kesalahan."Sayang,duduk dulu" Ucap Tristan yang terus menemani Raline berdiri.Mereka lalu duduk di kursi tamu, Tristan dengan cepat berjongkok dan melepaskan sepatu Raline dengan tinggi 3 cm ini."Sudah aku katakan, jangan pakai High heels. lihat kaki kamu jadi bengkak" Gerutu Tristan."Cuma 3 cm sayang" Jawab Raline"Ya tapi kamu yang susah" Gerutu Tristan sembari mem

  • MY Enemy MY Husband   CIUMAN PERTAMA

    Di dalam kamar Apartemen, Pukul 20.30.Raline yang sedang bersender di kasur, sedang memegangi ponselnya. Ia sedang merekam video saat Tristan yang tengah memijat telapak kaki nya.“Tristan Handoko, menurut anda siapa wanita paling cantik di dunia?” Tanya Raline dengan terus memegangi ponsel merah nya ini.Tristan terkekeh, ia ambil minyak zaitun di dalam botol yang terletak diatas nakas lalu ia tuangkan di tangannya. Kemudian ia pijatkan dengan lembut di telapak kaki sang istri.“Ehmm,nama nya Raline Putri Darmawan” Jawab Tristan.Raline mencicit senang, ia lalu mendekatkan ponselnya ke wajah sang suami, lalu ia perlihatkan Tristan yang tampak menggemaskan dengan piyama pasangan yang ia beli tadi sore bersama dengan Lala.Raline lalu membalik ponselnya,lalu ia rekam dirinya sendiri.“Ini dia Raline Putri Darmawan” Ucapnya sembari tersenyum malu.Ia rekam kembali suaminya yang sedang memijat

  • MY Enemy MY Husband   REENE

    Di dalam Butik Gaun Pengantin,Pukul 13.30. Raline sudah tampak bosan duduk di sofa hitam,tepat di depan ruang ganti calon mempelai perempuan. Ia tidak henti nya menguap, menunggu Lala yang sejak tadi terlalu banyak protes mengenai gaun nya yang kekecilan. Tidak berapa lama,Lala keluar kembali dengan gaun putih yang sudah diperbaiki. Gaun putih berlengan panjang, dengan Garis leher yang memperlihatkan pundak nya. Sahabatnya itu yang sudah cantik, Semakin mempesona dengan gaun pernikahan dengan bahan terbaik yang ditaburi batu swarovski yang sudah di rancang sejak dari empat bulan lalu ini. Dengan mengacungkan ponsel nya,Raline memeperlihatkan Kecantikan Lala melalui panggilan video ini untuk Roy yang sekarang sedang berada di Amerika. Calon suami Lala itu, sedang melakukan perjalanan bisnis sekaligus akan menjemput Nenek nya untuk menghadiri pesta pernikahan mereka yang akan diadakan dua minggu lagi. "Cantik sekali,pengantin ku" Gumam Roy.

  • MY Enemy MY Husband   JANGAN BERANI MENYENTUH WANITA KU

    "Raline aku akan membunuh mu !!"Pekik Kanaya.Nafas Raline terasa sesak, hampir saja wanita itu mencengkeram lehernya. Beruntung sang suami, bersama dengan Pengawal pribadi mereka terus menjaganya.Teriakan Kanaya tidak terkendali, entah apa yang membuat ia berpikir kalau semua ini adalah salah Raline. Hingga kedua petugas polisi wanita itu,harus mengamankan Kanaya kembali ke dalam mobil."Kamu tidak apa-apa,sayang?"Tanya Tristan.Raline mengangguk,ia hanya terkejut dengan serangan mendadak dari Kanaya.Tidak lama kemudian Tante Debby dan Om Reinald keluar dari rumah ini. Tante Debby langsung memeluk Raline,sedangkan Om Reinald mendekati Tristan untuk mengetahui tentang apa yang sudah terjadi. Tristan menjelaskan semuanya kepada Paman dan Tante nya ini, lalu ia meminta tolong agar Raline segera di bawah ke rumah lama mereka yang tepat berada di sebelah. karena Tristan akan mengurusi Kanaya terlebih dahulu.***Di dalam Rumah Kanaya..

  • MY Enemy MY Husband   AKU AKAN MEMBUNUHMU !!

    Lala baru saja masuk ke ruang kerja Presiden perusahaan ini, Raline Putri Darmawan. Ia dengan senyuman khas nya mengajak Sahabat tercinta nya ini untuk segera memeriksakan kandungan nya siang hari ini.Raline yang masih memeriksa beberapa dokumen, langsung menghentikan pekerjaannya.Ia melangkahkan kaki untuk mengambil Blazer panjangnya yang tergantung di pengait pakaian yang ada di ruangan ini, lalu ia kenakan ditubuhnya."Ayo" Ucap Lala,langsung merangkul tangan sahabatnya ini.Mereka berjalan menyusuri lantai 30 ini hingga berpapasan dengan Tristan yang sepertinya baru saja akan menuju ke ruang kerja Raline. Untuk kali ini Tristan akan lebih keras kepala, ia akan ikut untuk memeriksakan kandungan istrinya."La,biar aku saja" Ucap Tristan, lalu ia gantikan Lala menggenggam tangan Istrinya.Raline menatap Lala dengan tajam, dengan bahasa rahasia yang hanya diketahui oleh kedua sahabat ini mengisyaratkan bahwa Raline akan memarahinya nanti.

  • MY Enemy MY Husband   TIDAK AKAN PERNAH AKU MAAFKAN !

    Dua bulan kemudian..Rumah kediaman Keluarga Darmawan, Pukul 07.00Drrt...Drrt..Drrt..Pesan masuk !Raline yang masih tertidur diatas kasur empuknya, terbangun lalu ia buka pesan yang biasanya dari sang suami yang selalu membangunkannya di pagi hari. Walaupun pesan-pesan yang dikirimkan Tristan tidan pernah ia balas, Raline selalu rutin membaca pesan masuk itu."Good morning, Sayang. Aku hari ini bingung akan memakai Jas yang mana" Pesan masuk dari Tristan.Drrt..Pesan masuk kembali !Tristan mengirimkan foto beberapa Jas yang sudah ia letakkan di atas ranjang besar di kamar Apartemen mereka."Yang Biru malam" Gumam Raline, tanpa ia balas pesan tersebut.Setelah menerima pesan dari sang suami, biasanya ia akan bersemangat untuk mengawali aktifitas pagi ini. Tidak lama setelah ia terbangun, pelayan mengetuk pintu kamarnya."Masuk"Sahut Raline yang masih duduk di atas Ranjang besarnya.Pelayan ini me

  • MY Enemy MY Husband   KENAPA KAMU TIDAK BISA MENCINTAIKU !

    Tidak berapa lama setelah itu, Lala mendatangi Tristan dan Raline yang sudah berada di ruangan rawat inap VIP.Pintu Kamar ini ia buka, lalu ia melangkahkan kaki untuk melihat Raline. Tapi, saat ia sudah masuk ke dalam ruangan ini ada pemandangan yang membuatnya harus menarik nafas dalam-dalam. Di lihatnya Raline terus menangis, dan meminta Tristan untuk keluar dari Kamar ini."Aku tidak mau melihat mu Tristan !" Pekik Raline sembari menangis terisak-isak.Tristan terus menjauh dari Istrinya, tetapi kakinya tidak berani melangkah untuk meninggalkan Raline di ruangan ini sendiri. Hingga Lala mendekati Raline yang sedang memarahi suaminya itu. Lala spontan memeluk tubuh Raline dengan erat, ia tenangkan Sahabatnya ini."Line, tenang..Tenang Sweety"Gumam Lala sembari mengusap kepala Raline.Raline semakin menjadi menangis dalam pelukkan Lala, Tristan yang melihat Istrinya yang sedari tadi menangis tanpa sadar meneteskan air mata."La, Ayah menin

  • MY Enemy MY Husband   MAAFKAN AKU SAYANG

    Tristan berjalan dengan terburu-buru sembari menggendong tubuh Raline dalam dekapan nya.Setelah masuk Ke rumah sakit, ia langsung membawa Raline menuju ke Ruangan unit gawat darurat.Tangannya bergetar, jantung nya berdetak dengan kencang, ia terus memikirkan hal terburuk yang akan terjadi kepada Istrinya dan calon bayinya.Sejak di dalam mobil tadi, Raline belum juga sadarkan diri.Setelah masuk ke unit gawat darurat, Tristan langsung merebahkan tubuh Raline di atas kasur rumah sakit. Perawat berdatangan, tidak lama kemudian Dokter yang berjaga datang dan langsung memeriksa keadaan Raline."Anda sebaik nya menunggu di luar" Ucap Perawat dengan seragam putih ini.Tristan melangkahkan kaki nya sedikit menjauh, Kevin yang ikut dengannya mendekati Tristan."Langsung lakukan" Ucap Tristan memberi perintah pada Kevin.Kevin segera pergi setelah Tristan Perintahkan, sedangkan Tristan terus gelisah menunggu hasil pemeriksaan is

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status