Di dalam Butik Gaun Pengantin,Pukul 13.30.
Raline sudah tampak bosan duduk di sofa hitam,tepat di depan ruang ganti calon mempelai perempuan. Ia tidak henti nya menguap, menunggu Lala yang sejak tadi terlalu banyak protes mengenai gaun nya yang kekecilan.
Tidak berapa lama,Lala keluar kembali dengan gaun putih yang sudah diperbaiki. Gaun putih berlengan panjang, dengan Garis leher yang memperlihatkan pundak nya. Sahabatnya itu yang sudah cantik, Semakin mempesona dengan gaun pernikahan dengan bahan terbaik yang ditaburi batu swarovski yang sudah di rancang sejak dari empat bulan lalu ini.
Dengan mengacungkan ponsel nya,Raline memeperlihatkan Kecantikan Lala melalui panggilan video ini untuk Roy yang sekarang sedang berada di Amerika. Calon suami Lala itu, sedang melakukan perjalanan bisnis sekaligus akan menjemput Nenek nya untuk menghadiri pesta pernikahan mereka yang akan diadakan dua minggu lagi.
"Cantik sekali,pengantin ku" Gumam Roy.
<Di dalam kamar Apartemen, Pukul 20.30.Raline yang sedang bersender di kasur, sedang memegangi ponselnya. Ia sedang merekam video saat Tristan yang tengah memijat telapak kaki nya.“Tristan Handoko, menurut anda siapa wanita paling cantik di dunia?” Tanya Raline dengan terus memegangi ponsel merah nya ini.Tristan terkekeh, ia ambil minyak zaitun di dalam botol yang terletak diatas nakas lalu ia tuangkan di tangannya. Kemudian ia pijatkan dengan lembut di telapak kaki sang istri.“Ehmm,nama nya Raline Putri Darmawan” Jawab Tristan.Raline mencicit senang, ia lalu mendekatkan ponselnya ke wajah sang suami, lalu ia perlihatkan Tristan yang tampak menggemaskan dengan piyama pasangan yang ia beli tadi sore bersama dengan Lala.Raline lalu membalik ponselnya,lalu ia rekam dirinya sendiri.“Ini dia Raline Putri Darmawan” Ucapnya sembari tersenyum malu.Ia rekam kembali suaminya yang sedang memijat
Ballroom Hotel, Pukul 11.00.Baru saja prosesi ijab qabul dilaksanakan, Lala dan juga suami nya Roy tengah mengambil gambar dengan buku nikah yang ada di tangan mereka. Mereka saling merangkul dan memeluk dengan mesra hingga membuat Raline terus tersenyum bahagia melihat kedua sahabatnya itu akhirnya di persatukan dalam ikatan pernikahan.Tristan yang berada disamping sang istri,terus menemani dan menggenggam tangan Raline, yang sudah sibuk sejak tadi pagi hingga menjelang siang ini mengurusi setiap persiapan,karena ia tidak mau pernikahan sahabatnya terjadi satu saja kesalahan."Sayang,duduk dulu" Ucap Tristan yang terus menemani Raline berdiri.Mereka lalu duduk di kursi tamu, Tristan dengan cepat berjongkok dan melepaskan sepatu Raline dengan tinggi 3 cm ini."Sudah aku katakan, jangan pakai High heels. lihat kaki kamu jadi bengkak" Gerutu Tristan."Cuma 3 cm sayang" Jawab Raline"Ya tapi kamu yang susah" Gerutu Tristan sembari mem
Hi, Terimakasih untuk para pembaca My Enemy My Husband,yang sudah mengikuti kisah cinta manis antara Raline dan juga Tristan. Terimakasih juga atas Support nya dengan memberikan bintang dan juga memberikan Review yang membuat saya semakin bersemangat untuk menyelesaikan novel pertama saya di GoodNovel.Semoga cerita ini bisa memberikan inspirasi dan membuat kalian menghargai akan keberadaan orang-orang terkasih yang selalu berada bersama kalian, selalu mencintai, dan memberikan yang terbaik untuk kalian.Jangan lupa katakan cinta untuk keluarga, pasangan, dan teman-teman kalian.Jika ada pertanyaan, atau hal lain, kalian bisa kirim melalui komentar.Stay terus untuk menunggu novel kedua saya di GoodNovel ^_^Thank you so much,...Nellamuni
Raline sudah menyatakan cinta nya kepada Tristan kemarin. Dengan menahan malu raline memberanikan diri untuk memberikan surat cinta yang ditulisnya sendiri lebih dari dua tahun yang lalu, saat dirinya masih duduk dikelas satu SMA kepada lelaki pujaannya. Tetapi, apa yang diharapkannya musnah seketika.. ******** Mengingat kejadian kemarin, membuat Raline malu. Lala sahabat Raline, melihat perubahan sikap Raline yang biasanya ceria tiba-tiba tertunduk lesu dan hanya diam. "Kamu akan mendapatkan yang lebih baik" ujar Lala Helaan nafas Raline terdengar berat dan sesak, seketika air matanya menetes membasahi pipinya. Tangisan Raline semakin menjadi saat dia menceritakan kepada Lala bahwa surat yang ia berikan kepada Tristan dibuang begitu saja oleh lelaki yang sangat ia cintai itu. Lala yang tidak tahan dengan kesedihan sahabat nya berusaha menghibur Raline. Lala juga mencoba untuk menghindari Raline bertemu tristan yang berada di satu kelas yang sama dengan mereka. Tristan yang ta
7 TAHUN KEMUDIAN.... Raline yang terlihat elegan mengenakan blazer hitam dan memakai sepatu high heels berwarna merah dengan tinggi 5 cm baru menjabat sebagai direktur di perusahaan elektronik terbesar yang dimiliki oleh ayahnya. Walaupun usia nya masih tergolong sangat muda, 25 tahun. Dia tampak sedang memimpin rapat pemegang saham yang rutin dilakukan setiap tahun dan juga sekaligus hadir untuk peresmian dirinya sebagai direktur utama di perusahaan pada hari ini. Sosok raline yang pintar dan juga tegas dalam memimpin perusahaan membuat para karyawannya sangat menghormati dan segan terhadapnya. Setelah semua prestasi yang ia hasilkan diperusahaan cabang di singapura yang mampu membuat perubahan yang sangat besar. Bahkan, perusahaan mengalami peningkatan dalam segi keuntungan dan mengukuhkan perusahaan milik ayahnya menjadi perusahaan Elektronik terbesar nomor satu di Asia. Sang ayah akhirnya memberikan keputusan untuk mengalihkan kepemimpinannya kepada anak perempuannya satu-
Raline yang masih mematung, Melihat sang ayah sedang menggandeng seorang wanita yang seumuran dengan nya dan tampak mesra,membuat darahnya mendidih dan kepalanya dipenuhi pertanyaan mengenai keberadaan wanita yang pernah membuat ia kehilangan cinta pertamanya itu. Raline tidak ingin menaikkan intonasi suaranya di depan para kolega perusahaannya,dia harus menjadi Raline yang elegan dan berwibawa. Darmawan admotjo mendekati Raline dan berniat mencium kening dan memeluk anak gadis nya ini. Tetapi, karena Raline sudah merasakan kekecewaan, sebelum sang ayah memeluk dirinya ia langsung masuk dan mengajak beberapa kolega perusahaan untuk segera makan di meja makan. Semangat Raline dari kemarin,buyar seketika. Nafsu makannya hilang,wajahnya tampak dingin. ditambah Ayahnya memperkenalkan wanita ini sebagai Istrinya. Dengan sopan Raline meminta izin untuk masuk ke kamar,karena sakit kepala. walaupun secara tersirat semua Mengetahui bahwa Raline tidak menyukai
Murid lelaki dengan nama Tristan Handoko di panggil ke atas podium.. Hari ini dirinya kembali mendapatkan juara pertama dalam lomba yang ia ikuti. Sedangkan, Raline menatap dengan senyuman melihat lelaki yang ia sukai mendapatkan prestasi. Wajah nya tidak lepas dari senyum. "Awas ngiler" canda Lala yang ada di sampingnya. ********** Di dalam Lift Pintu Masih terbuka Tristan masuk perlahan,kaki nya yang jenjang masuk ke dalam lift yang sama dengan Raline. Seketika Raline tampak canggung,dia tidak menyapa lelaki yang ada didepan yang sedang berdiri memunggungi dirinya. Raline yang memiliki tinggi 168 cm, menatap punggung yang tampak tegap ini dengan canggung. "Kenapa kesini?" tanya lelaki yang memiliki tinggi 185 cm ini kepada nya yang ada di belakang, seketika Tristan menoleh menatap Raline yang sedari tadi hanya diam di belakangnya. "Oh,aku tinggal disini" ucap Raline singkat. Wa
"Calon suami siapa?" Tanya Raline yang menurunkan intonasi suaranya.. "Tristan adalah calon suamimu sekarang, Sweety"ucap ayah Raline bingung dengan apa yang ayahnya ucapkan sekarang. "Maksud ayah?" Tanya nya sedikit menahan emosi. "Bukan kah kamu menyukai Tristan?" Tanya Ayah. Raline tambah tidak mengerti dengan apa yang ayahnya ucapkan. "Aku menyukainya? itu sudah 7 tahun lalu?" gumam Raline dalam hati. "Ayah salah paham" ucap Raline menolak "Tristan bicara!!!" Raline menaikan intonasinya menyuruh Tristan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Tristan tampak tidak menolak apa yang dikatakan oleh Pimpinanya sehingga ia tidak membantah sama sekali. "Tristan menyukai mu Sweety dan kamu juga menyukainya" Tegas ayah. Perbincangan di meja makan tampak sedikit ngawur pikir Raline,walaupun ia pernah menyukai Tristan dulu tetapi dia sudah tidak menginginkan Tristan lagi ditambah dengan Sikap Tristan yang membuat Raline menaru