Share

Bab 21 : Mimpi atau Kenyataan?

Alya keluar kamar mandi dengan tangan di leher sedangkan Bi Iyem masih saja berdiri di samping meja makan.

"Kenapa Mbak Alya?" tanya Bi Iyem.

"Digigit nyamuk kayaknya, Bi. Badanku jadi nggak enak gini. Aku ke kamar bentar ya, Bi."

"Ke dokter aja, Mas."

"Nggak usah, Bi. Kayaknya, aku kecapean, doang. Paling bentar lagi baikan. Habis sarapan, aku akan tidur lagi"

Tidak mau memperpanjang percakapan itu lagi, Alya bergegas ke kamar. Ia mengambil hoodie untuk menyembunyikan tanda merah dileher.

Matahari di luar cukup terik, membuat Alya sedikit kegerahan memakai hoodie. Namun, ia tak punya pilihan. Tanda merah di lehernya bukan sesuatu yang dibanggakan.

Alya lantas turun kembali ke meja makan. Bi Iyem sudah menyiapkan mangkuk, kotak sereal, dan susu untuknya. la tinggal makan saja.

Rumah tampak sepi seperti biasa. Jadi, Alya makan dengan santai. Diturunkannya penutup kepala karena kegerahan.

"Bi Iyem!"

Terdengar suara Arya dari arah ruang tengah menuju meja makan. Tangan Alya dengan sigap m
Alex Avolino

halo halo sahabat Goodnovels. Bab terbaru udah di up nih. yuk baca kelanjutan kisah dari Arya dan Alya. Jangan lupa tinggalakn komentar ya, biar author makin semangat nulisnya. Terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status