Share

147. Kekasih Berengsekku!

Bara menatapnya dengan teduh. Tak ada suara yang datang dari dalam mulutnya. Bibirnya masih rapat bungkam. Remaja itu memutuskan untuk diam dalam sejenak. Tatapan mata itu seakan berbicara pada Xena bahwa ia tak bisa menjelaskan banyak hal. Bara belum menyiapkan banyak alasan untuk pembicaraan ini, meskipun ia tahu Xena pasti akan menanyakan hal ini padanya suatu saat nanti.

"Apa yang harus gue jelaskan?" tanya Bara pada akhirnya. Ia bingung harus memulai dari mana. Tak mungkin dirinya secara gamblang mengatakan bahwa ia sudah menusuk seorang gadis malang yang sedang mengandung dan mendorongnya dari atap gedung sekolah. Tak mungkin juga kalau Bara mengatakan bahwa semua yang ia lakukan atas dasar sebuah kesadaran. Ia tak terpaksa, juga tak merasa bersalah karena itu. Entah mengapa, sampai sekarang pun Bara tak bisa merasakan dosa dan rasa bersalah itu. Kiranya, ia berpikir bahwa membunuh Tara adalah sebuah keputusan yang tepat.

"Gue akan tanya satu persatu." Xena menya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status