Share

23. Amarah Dalam Duka

"Danita!" Xena berteriak. Memanggil gadis yang baru saja ingin menyendok bakso besar yang ada di dalam mangkok di atas meja. Bukan hanya sepasang mata yang tegas menatap paras cantik milik Xena. Akan tetapi puluhan! Bukan hanya satu orang melainkan seluruh penghuni kantin sempit yang akan berdesakan kalau jam istirahat datang menyapa. 

Xena meneruskan langkahnya. Berdiri tepat di sisi gadis yang masih terdiam sembari membelalakkan kedua mata bulatnya. Raut wajah gadis yang baru saja meneriaki namanya bisa dibilang tak bersahabat sekarang.

"Lo gak papa 'kan?" tanya Danita terbata-bata. Membuat Xena kini menghela napasnya ringan. Dalam sejarahnya menjadi seorang siswi di sekolahannya, Xena tak pernah berteriak bahkan menghampiri gadis yang bisa dibilang dekat dengannya itu menggunakan eskpresi wajah begini. Xena adalah pendiam! Dalam artian bukan gadis baik yang 'malu-malu' untuk menjaga image baiknya di depan umum. Xena diam dan memilih menyingkir dari keramaian sert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status