Share

49. Adiwarna

Sore datang namun senja belum indah menyinarkan cahaya jingganya. Surya masih mengintip di balik celah awan yang membentang di atas cakrawala. Semburat awan putih menghias. Seakan berjalan mengikuti langkah kaki gadis bertubuh tinggi yang tegas menyapu trotoar jalanan dengan sepasang sepatu pekat yang ia kenakan. Tatapan Xena mengudara sesekali. Menatap luasnya langit yang menjadi payung peneduhnya sore ini, kemudian kembali menatap fokus jalanan yang ada di depannya. Tujuan Xena adalah halte bus di ujung trotoar jalanan. Di mana tempat itulah yang akan menjadi peraduan terakhir dirinya untuk menjemput sore dan menyambut senja datang. Bus akan datang lebih terlambat sore ini, bukan dirinya yang dikhianati namun Xena-lah yang menjadi pengkhianat. Dirinya pulang sekolah sedikit terlambat sore ini, sebab harus menyelesaikan beberapa tugas kelompok yang selalu ditunda-tunda olehnya dalam satu minggu terakhir.

Ada Malik yang menawari gadis itu untuk pulang bersamanya. Menjadi pemb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status