Share

Bab 50

Aku duduk di depan cermin, melihat diri di dalam cermin. Sambil sesekali perias menambah polesan di wajah. Terasa berat wajahku, mungkin karena berbagai kosmetik menempel. Maklumlah aku jarang berias,paling hanya memoles bedak dan lipstik.

"MasyaAllah cantiknya," ucap Intan dan Indah serempak.

"Kamu cocok pakai gaun warna putih tulang, terlihat anggun. Cantik paripurna," ucap Indah lagi.

Pipi ini mendadak memerah mendengar ucapan mereka.

Indah menggenggam tanganku.

"Tangan kamu kok dingin banget Nit?" Netranya terus memindaiku.

"Aku deg-degan,Ndah. Mas Yusuf lancar gak ya mengucapkannya?"

"Hahaha ...." Indah dan Intan tertawa serempak.

Ya Allah, bukannya menenangkan tapi justru mereka berdua terpingkal-pingkal mentertawakaku.

Dasar pada gak ada akhlak!

"Ini sudah yang kedua lho mbak, masak iya masih deg-degan ...he he he," ledek Intan.

Aku manyunkan bibir ini lima sentimeter, merajuk. Keduanya malah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah polahku.

Memang benar ini yang kedua untukku d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status