Share

Sorry 20

"Kenapa perasaanku tidak enak? Ada apa denganku?" lirih Hans masih dengan memegangi dada kirinya.

Reyna merasa panik luar biasa, saat ini isak tangis bahkan belum berhenti sejak dari apartemen nenek Michele tadi. Brandon yang duduk di sebelahnya di ruang tunggu masih terus mengusap punggungnya, menenangkan. Reyhan masih ditangani dokter di dalam ruangan. Reyhan tak berhenti menangis sampai di rumah sakit tadi. Memang tak terlihat luka luar tapi itu justru membuatnya lebih khawatir. 

Reyna tak memedulikan ponsel yang dari tadi berdering menandakan ada panggilan dan pesan masuk. Nama id caller muncul di layar ponsel. Rayan dan Faira, mereka berdua bergantian menghubunginya.

Brandon yang mengerti suasana hati Reyna sedang kacau mengambil ponsel Reyna setelah meminta izin dan hanya mendapat anggukan kepala sebagai respon.

"Reyhan gimana, Rey? Dia gak papa kan?" berondong Rayan terdengar cemas setelah panggilannya diangkat.

"Rey

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status