Share

BAB. 19

"Bisakah kau tidak berteriak-teriak, Mbak, anakku nanti bangun! " Bastian berkata tegas, membungkam mulut Rita seketika.

Rita kemudian mengalihkan pandangan ke arah Fitri.

"Tak apa, Mas, aku akan mengambilkan kalian minum, masuklah dulu."

Kemudian Fitdi pergi kebelakang, selang beberapa menit, dia kembali lagi berjalan sangat hati-hati seraya membawa nampan berisikan teko besar dan beberapa gelas kaca.

Namun, kakinya seketika terhenti, melihat di ujung sana Bastian sedang menggendong putrinya sembari mengecup kening Alice di hadapan semua orang.

Tawa pun ikut menggema di ruang tamu, melihat bayi mungil dalam gendongan Bastian tersenyum.

Entah mengapa, menyaksikan dan mendengar semua itu, cairan bening di sudut matanya lolos begitu saja. Segera ia bersembunyi di balik gorden sambil memegang dadanya dengan sebelah tangan, dadanya amat sesak saat ini. Dia pun tak tau kenapa dia tiba-tiba menangis.

"Ada apa denganku? Apa ini air mata kebahagian? "

"Maafkan aku, Mas, karna tak bisa memberik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status