Share

Asinan Mangga

Sejak kepergian Dani, Reni sama sekali tidak bisa tidur. Melihat wajah suaminya itu, membuat kepalanya mendadak pusing.

Ingin sekali dia mengamuk suaminya itu, tapi masih ditahannya. Dia tak ingin dinilai bar-bar oleh Dani. Dia harus terlihat berkelas dan elegan, agar jika suatu saat dia meninggalkan Dani. Suaminya itu akan merasa menyesal.

Bukan karena masih mencintainya, tapi dia ingin membuktikan bahwa tanpa Dani, hidupnya akan baik-baik saja.

"Maafin Ibu, Nak ...." Reni mengelus perut ratanya, yang di dalamnya rbesarang malaikat kecil yang selama ini dinantikannya.

"Ibu berjanji, akan memberikanmu kehidupan yang layak meski tanpa orang tua utuh." Berkomunikasi dengan janinnya, menjadi hiburan tersendiri bagi Reni.

Semangatnya yang redup kembali bangkit dan bersinar. Bagaimanapun dia masih memiliki kekuatan untuk tetap bertahan.

Perasaannya kali ini sedikit lebih tenang. Akhirnya dia mampu memejamkan matanya.

Dani keluar dengan mar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status