Share

Mempermainkan

Aku berjalan dengan cepat menyusuri koridor rumah sakit. Andai saja di rumah sakit boleh berlarian, tentu aku akan langsung berlari ke kamar rawat ibu. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan ibu. Hatiku sejak tadi sudah berdebar-debar.

Aku menghela napas lega, ruang rawat ibu sudah terlihat dari pandanganku. Aku pun semakin mempercepat langkahku. Aku mengatur napasku ketika sudah sampai di depan pintu ruang rawat ibu.

Lalu, aku pun langsung membuka pintu tersebut, kulihat Mbak Nuri sedang duduk di samping ranjang ibu sembari memainkan ponselnya. Aku pun segera masuk dan berjalan mendekati Mbak Nuri.

Netraku berkaca-kaca melihat ibu sedang berbaring dengan mata tertutup, lalu aku pun menepuk pundak Mbak Nuri. Dia langsung menoleh ke arahku.

"Ibu baru beristirahat setelah meminum obatnya, Ra," ucap Mbak Nuri padaku.

"Iya, Mbak," sahutku mengerti jika ibu harus banyak-banyak beristirahat untuk pemulihan kondisinya.

"Kamu baru pulang, Ra?" tanya Mbak Nuri pelan, takut jika ibu akan terbangu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status