Share

12. Lingerie Merah di Kamar Genta

“Genta, boleh minta nomor telepon kamu gak?”

Lelaki yang baru saja menutup pintu kamar itu menoleh. “Boleh.”

Dia pun menyebut sepuluh angka, kemudian tersenyum dan melangkah ke luar. Hari ini mereka bertiga harus ke kantor. Oke, aku memang seperti pembantu yang tinggal di rumah.

Panggilan masuk dari Yuni.

“Kamu ada rencana apa hari ini?”

“Gak ada, bingung juga. Ada, sih, ngajakin Genta selingkuh.”

“Ngajakin Genta selingkuh?”

“Kamu kerja di perusahaan papa kamu, 'kan? Boloslah sehari. Bete, nih!”

“Kamu pikir aku bisa bebas bolos? Tapi, yaudah, aku ke sana!”

Hanya butuh waktu satu jam lebih, Yuni sudah ada di hadapanku. Dia terlihat bahagia, seperti ada ide baru dalam pikirannya.

“Kenapa senyum mulu? Kayak orang gila tau gak?”

Bukannya berhenti, Yuni malah terbahak. Aku semakin kesal hingga terpaksa memutar bola ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status