Home / Romansa / Magang Jadi Istri CEO / MJIC - 41 Rayhan dan Sekretaris Pribadinya?

Share

MJIC - 41 Rayhan dan Sekretaris Pribadinya?

Author: senjaaaaaa
last update Huling Na-update: 2025-07-30 18:27:13

“Eh, kok Pak Rayhan udah lama nggak keliatan, ya?” celetuk Fina ketika Mbak Rika baru aja selesai melakukan evaluasi bulanan. “Kalian ada yang pernah liat nggak?” lanjutnya lagi.

Detik itu juga, ruangan yang sedari tadi mulai agak mencair dengan canda tawa seketika langsung berubah dingin, bisik-bisik dari sesama anak-anak magang mulai terdengar dan mempertanyakan hal yang sama, sementara tatapanku mengamati satu per satu dan berhenti tepat pada raut wajah Mbak Rika wanita yang tengah fokus pada tablet di hadapannya itu, kini langsung menatap Fina dengan tatapan tajam.

“Jangan berani-berani nanya kayak gitu, Fina.” Suaranya terdengar datar, tapi dinginnya nusuk banget.

Badan Fina yang ada di sebelahku langsung ngefreeze gitu aja, tangannya memegang lenganku dan ... dingin. Dia kayaknya sedikit takut karena udah nanya hal yang mungkin dianggap nggak sopan. ementara hatiku juga menanyakan hal yang sama, Rayhan nggak pernah keliatan lagi di kantor.

“Kita semua harus bisa jaga sikap kita,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 47 Jatah Keluarga

    “KAYLA!”Teriakan itu bikin langkahku terhenti tepat di depan pintu lobi. Aku menoleh, dan di sana, Fina berlari dengan heels tingginya dan napas yang ngos-ngosan, ngeloyor ke arahku dan tanpa babibu langsung meluk erat tubuhku.“Lo gapapa, Kay? Ya ampun, semalem gue udah tidur duluan, gue nggak liat chat lo ...,” ucapnya terbata, pelukannya erat, hangat, dan tiba-tiba... bikin mataku kerasa panas.Aku berusaha senyum kecil. “Gapapa, Fin ... gue cuma—”“Jangan bilang ‘gapapa’ kalau muka lo kayak abis diseret drama Korea episode 24,” potongnya sambil ngelepas pelukan dan natap badanku dari atas sampai bawah. “Lo udah makan belum?” ujarnya menarik lenganku ke sudut sofa dekat vending machine.Aku menggeleng pelan. “Belum...”“Duh, ya Tuhan, badan lo bisa lemes nggak, Kay,” ujarnya mencak-mencak tapi matanya masih dipenuhi rasa khawatir. “Lo kenapa sih nggak bilang dari kemarin? Maksud gue ... ya emang gue nyolot, tapi bukan berarti gue nggak peduli sama lo. Harusnya ... ya udah nggak us

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 46 Depresi

    “Dan menurut kamu itu pantes diomongin di tempat umum, apalagi ... sama anak magang?” potong Mbak Nadira cepat.Mbak Siska mengangkat bahunya acuh. “Ya ... orang juga mikirnya pasti ke situ, Mbak. Apalagi kan banyak yang bilang ... ya udah pasti, kalo bukan karena kerjaannya, ya mungkin karena dia enak ... udah dipake duluan sama atasannya.”Deg.Satu detik. Dua detik.Lalu—BRAK!Fina dengan spontan mengebrak meja keras-keras hingga semua orang terkesiap. “Lo ngomong APA barusan?!” ujarnya berdiri, dan menunjuk langsung ke arah Mbak Siska. “Lo sadar nggak lo barusan nyebut apa?!”Aku berusaha menarik tangan Fina, tetapi tenaganya terlalu kuat dan melepaskannya begitu saja.Pandanganku beralih pada Mbak Siska yang juga langsung berdiri. “Lah, emang gue salah apa? Lo semua pada tutup mata apa gimana? Kayak lo nggak mikir hal yang sama aja?! Muna banget jadi orang!”“Lo gila!” bentak Fina lagi. “Gue yang tiap hari bareng sama Kayla dari jaman kuliah, gue tau banget gimana kerja kerasnya

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 45 Sidang Panas

    “Apalagi nama lo tuh ... udah sempet keangkat waktu lo gantiin posisinya Pak Rayhan,” suara Fina melemah, “Beuh ... itu gosip tiap hari ada aja, sampe gue enek dengernya!” jelas Fina seakan tak percaya.Aku membelalakan mataku. “Serius, Lo?”Fina menghela napasnya panjang, “Ngapain gue boong anjir ... nggak penting banget. Lo aja kebanyakan ndekem di ruangan CEO sampe-sampe gosip sepanas ini lo nggak denger.”Aku mengangguk, sekali. “Iya sih. Gue nggak sempet keluar ruangan soalnya banyak banget kerjaan” jawabku lemah. “Terus gue harus gimana, ya? Udah terlanjur nyebar kemana-mana,” tanyaku menatap Fina penuh harap.Fina menghendikkan bahunya acuh, “Lo ngerti nggak sih, Kay. Ini tuh kantor, bukan sinetron yang bisa kita take ulang kalo adegan nggak sesuai sama naskah. Satu gosip di kantor bisa ngerusak reputasi lo sampe bertahun-tahun ke depan.”Aku mengatupkan bibir, berusaha menenangkan gejolak di dada yang makin sulit dikendalikan, pandanganku menatap kosong ke belakang Fina, memb

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 44 Lo Gila Kay?!

    Aku keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai. Mataku udah sembab, napas ngos-ngosan karena abis nahan tangis yang belum kunjung reda. Tapi tetap aja, rasanya kayak masih ada yang nyangkut di dada, sesak dan ngilu. Begitu masuk ke ruangan, Fina langsung menoleh dari balik layar monitornya dan terkejut melihat kedatanganku.Mataku menatap Fina yang kini bergegas mendekat padaku, “Anjir, lo kenapa?” katanya tanpa basa-basi, “Gue tungguin dari tadi lama banget baliknya.”“Nggak apa-apa, Fin,” alibiku meninggalkannya.Langkah Fina terdengar mengikutiku. “Nggak apa-apa pala lo. Mata lo sembab gitu udah kayak abis nangis semaleman.”Aku mendudukkan diriku di kusri, lalu mengalihkan wajahku dari Fina, “Beneran, cuma capek aja kok.”“Capek apaan? Capek dibodohin sama cowok kontrak lo itu?” sentaknya. “Siapa yang bikin lo kayak gini? Gue datengin sekarang juga!”Aku tetap diam, menahan sesak di dada yang semakin terasa berat. Aku tak ingin menumpahkan air mataku di depan Fina dan teman-tem

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 43 Cewek Murahan

    Aku menutup pintu toilet dengan tergesa, lalu menguncinya cepat. Tanganku gemetar, dadaku sesak, dan pandanganku mulai buram, seburam isi kepalaku yang penuh keraguan. Aku terdiam, menatap cermin kecil yang menggantung di atas wastafel. Bayangan diriku di sana terlihat ... aneh. Bibirku kering, mataku sembab, dan eyeliner yang kupakai sejak pagi mulai luntur.Aku menatap bayanganku seolah tengah bertanya padanya, “Emang bener ya … gue serendahan itu?” bisikku, menahan isak. "Gue semurah itu, ya? Sampe lo pergi gitu aja ninggalin gue nggak jelas? Sampe semua orang ngomongin di belakang gue kayak—kayak gue cuma cewek yang udah lo pake terus dibuang gitu aja?"Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar mandi, menutup wajah dengan kedua tangan. Dadaku nyeri, bukan cuma karena rumor yang ada. Tapi karena cara orang-orang itu percaya pada rumor itu—seolah-olah mereka tahu isi hidupku lebih dari aku sendiri. “Anak magang kok bisa dipercaya? Dapet posisi khusus. Dideketin CEO...” Potongan k

  • Magang Jadi Istri CEO   MJIC - 42 Simpanan Rayhan

    Aku langsung nge-freeze begitu denger ucapan Fina yang ... sumpah, kalimat Fina barusan tuh kayak palu godam yang nyantol pas banget di atas kepala, sakitnya bukan main. Aku menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan biar nggak keliatan lagi nerveous.Aku mengibaskan tanganku, “Nggak mungkin lah,” ujarku mengelak.“Kali aja?” ucapnya mengangkat sebelah alisnya.“Kalo dia mau nikah, kayaknya nggak perlu susah-susah minta sama gue deh. Rugi amat dia bayarin bulanan dua istrinya, kan? Mending nikakh asli aja daripada nikah kontrak,” jawbaku berusaha mencari alasan yang masuk akal.“Ya kalo duitnya banyak, sepuluh juga oke.”Aku mendorong bahu Fina keras, “Gila, lo. Amit-amit,” jawabku mengetuk meja.“Who knows?”Aku terdiam sejenak. “Jangan-jangan malah cowok kontrak lo itu yang tiba-tiba nikah di luar negeri?” kalimat itu seakan bersemayan gitu aja di pikiranku.“Ehm,” dehamku pelan, berusaha menampilkan ekspresi “nggak ngaruh” padahal dalam hati udah kayak, “Mampus. Gue juga kepik

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status