Share

Mahar 8

Author: Ririichan13
last update Huling Na-update: 2024-06-09 14:00:10

Revan terus berlalu menuju kamar mandi dan langsung membanting pintu itu dengan keras. Keysa pun langsung terlonjak kaget karena sikap Revan yang tiba-tiba berubah.

"Astagfirullah, salahku dimana coba? Kan aku cuma bilang makanannya gak enak, lah kenapa dia malah marah? Emang dia siapa? Kan bukan dia pemiliknya, dih dasar aneh tuh orang," gerutu Keysa tak jelas.

Ia pun jadi kesal sendiri dengan sikap Revan itu, jadi akhirnya mendingan ia memakan saja cemilan yang ada didepannya.

"Bodo ah, daripada musingin Mas Revan, aku mendingan makan aja," ucap Keysa memutuskan.

Sedangkan didalam kamar mandi Revan nampak kesal sekali dengan ucapan istrinya.

"Huh, otak lagi lieur-lieurnya dan dia bilang masakan di resto gua gak enak? Apa gak bikin gua pusing," gerutu Revan sambil melepaskan bajunya.

"Terkadang mulutnya Key pedes juga kek cabe, kesel aja gua jadinya," gerutu Revan kembali.

"Andai aja dulu 'dia' gak pernah pergi dari hidup gua, mungkin gua gak akan pernah bareng Key disini," ucap Revan ambigu.

Revan pun segera mengguyur tubuhnya, membasahi seluruh bagian kulitnya. Air yang mengalir dari gayung itu pun mampu membuat kulitnya terasa lebih segar lagi. Terutama saat memakai sabun milik Key yang beraroma strawberry, sungguh mampu membuat Revan menjadi lebih sedikit rileks dan bisa berpikir lebih tenang.

"Tapi, siapa tau Key ada benernya juga. Menu nasi uduk di resto itu kek gak terlalu laku, malah lebih laku nasi biasanya. Kadang malah sering kebuang, apa bener gak enak?" tanya Revan kembali.

"Gua harus cari tau nanti," ucap Revan kembali.

Revan pun kembali melanjutkan mandinya dan hawa segar pun kini ia rasakan.

"Aku harus minta maaf sama Key setelah ini. Kasian dia, gak tau apa-apa malah kena amukan aku," ucap Revan akhirnya.

Revan pun segera keluar dari dalam kamar mandi, dan saar melihat Key ia sedang merapikan tempat tidurnya. Ada sedikit noda merah di celana yang dipakai Key saat itu.

"Yang, tembus tuh," ucap Revan kepada sang istri.

"Iya, Mas, ini sekalian lagi ku lepas spreinya. Tembus kesini juga soalnya," ucap Keysa kemudian.

Revan pun segera menghampiri sang istri lalu memeluknya dari belakang.

"Dah sana mandi, biar aku yang rapihin ini," bisik Revan di telinga sang istri.

"Gak usah,Mas biar aku aja. Kotor ini spreinya kena darah haid ku," ucap Keysa menolak.

"Udah nurut sama suami. Sana mandi dan bebersih diri, ini biar aku yang rapihin," titah Revan kembali.

Keysa tak berani menolak perintah sang suami, akhirnya ia menuruti saja ucapannya itu. Keysa pun segera menuju kamar mandi untuk mandi dan membersihkan dirinya. Sedangkan Revan, setelah ganti baju, ia lalu mengganti sprei itu dengan yang baru. Tak ada perasaan jijik dari dirinya sama sekali, seperti sudah biasa melakukan itu.

Tak lama, Keysa pun sudah selesai mandi dan Revan telah berhasil mengganti sprei itu dengan yang baru.

Setelah Keysa berganti baju, ia pun lalu menghampiri sang suami yang tengah sibuk dengan hpnya.

"Mas maafin sikap Key tadi ya, Key gak sengaja," ucap Keysa merasa bersalah.

"Gak papa ko, Yang. Aku yang salah karena marah tiba-tiba. Maafin aku juga ya," ucap Revan lalu menaruh hpnya di samping tempat tidurnya.

Revan pun lalu menarik tubuh sang istri untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Aku sayang kamu, Key. Mau kaya gimana pun nantinya aku, aku harap kamu tetap bertahan sama aku. Aku gak pernah ngerasa secinta ini sama seseorang," lirih Revan sambil membelai lembut rambut istrinya.

Keysa pun menautkan kedua alisnya karena tak paham ucapan sang suami.

"Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan sama Tuan Muda kita ini," ucap Keysa sambil terkekeh.

"Haha, apa sih kamu, Yang, Tuan Muda apaan coba haha," ledek Revan dan keduanya pun lalu tertawa kembali.

***

Waktu pun terus berlalu, keesokan harinya, Revan pun meminta Kenzi untuk datang kerumahnya karena ingin membicarakan soal hutang acara pernikahannya kemarin.

"Yang, uang yang kemaren buat bayar hutang Ayah lima belas juta, nanti sisanya bakal modal kamu buat bikin nasi uduk ya," ucap Revan dan mendapat anggukan dari Keysa.

"Kalau cuma untuk bayar hutang Ayah, kenapa harus telpon Bang Kenzi juga, Mas?" tanya Keysa penasaran.

"Sekalian utang ke dia juga di bayarin, Yang. Biar utang pernikahan kita lunas, dan tinggal fokus ke gedein usaha kita aja. Rencannya minggu depan kita balik ke Jakarta buat ketemu orangtuaku abis itu kita liburan dan bulan madu, biar kek orang-orang haha," jawab Revan panjang lebar.

"Emm Mas, aku belum pernah ketemu orangtuamu, apa nanti mereka akan nerima aku? Maafin aku, Mas kemaren maksa kamu buat nikahin aku cepet-cepet," ucap Keysa kembali.

Sekarang penyesalan Keysa makin bertambah saja. Andai saja dia tak menikah dengan Revan, mungkin saat ini Revan tak perlu membayar semua biaya yang sudah dikeluarkan oleh keluarganya itu. Tak hanya itu, orangtua Revan pun pasti akan datang dan tau tentang dirinya dahulu. Keysa benar-benar merasa tak enak hati sekarang.

"Gak usah dipikirin, Yang. Mama Papa dah tau aku nikah kok, tapi pas mau VC aku larang. Nanti aja ketemu langsung biar sekalian ngobrol," ucap Revan.

"Tapi aku takut, Mas," ucap Keysa kembali.

"Gak usah takut, orangtuaku gak gigit kok. Yuk sekarang kita kedepan dulu, udah ditungguin Bang Kenzi ama Ayah," ajak Revan dan mendapat anggukan dari Keysa.

Keduanya pun nampak berjalan keluar dari dalam kamarnya menuju ruang tamu. Disana, sudah ada Bang Kenzi bersama istri dan anak lelakinya, serta Ayah dan Bundanya Keysa.

"Ada apa Van ampe manggil aku kesini?" tanya Kenzi saat Revan dan Keysa telah duduk disana.

"Aku mau lunasin utang kemaren, Bang, tapi aku transfer aja ya, berapa no rekeningnya?" tanya Revan sambil mengeluarkan hpnya.

"Emang udah ada duitnya?" tanya Kenzi penasaran dan mendapat anggukan dari Revan.

Kenzi pun lalu menyebutkan nomer rekeningnya dan tak lama, dana sebesar tiga puluh delapan juta pun sudah masuk ke rekening milik Kenzi.

"Lunas ya, Bang," ucap Revan dan Kenzi pun mengangguk.

"Terus, ini utang Ayah, totalnya lima belas juta ya, Yah," ucap Keysa sambil menyerahkan segepok uang berwarna merah dan biru kehadapan sang Ayah.

Pak Ega pun mengambil uang itu lalu menghitungnya dan benar total uang itu adalah lima belas juta rupiah.

"Punya duit dari mana kamu, bisa bayar hutang secepat ini?" tanya Kenzi penasaran.

"Kerja lah, emang dari mana lagi kalau gak kerja?" tanya Revan dengan sedikit menohok.

"Emang kamu kerja apa sampai bisa secepat ini bayar?" tanya Pak Ega yang begitu penasaran.

"Jualan angkringan, Yah," ucap Revan singkat.

"Berarti utang pernikahan Keysa lunas semua ya Bang, Yah? Gak ada yang perlu dipermasalahkan lagi kani?" tanya Keysa kembali.

"Hutang pernikahan? Pernikahan siapa? Siapa yang berhutang?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 30 Ending

    "Ka -- kamu anaknya Pak Abimayu?" tanya Kenzo dengan sedikit penasaran dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu duduk di kursi single yang berada disana dan menyuruh Keysa untuk duduk di sandarannya, persis seperti yang mamanya lakukan bersama sang papah. Meskipun nampak malu-malu Keysa pun akhirnya mengikuti kemauan sang suami. Mungkin ini definisi dari 'Like Father,like son.'"Ya Allah, ternyata dunia begitu sempit ya," ucap Kenzo sambil menepuk jidatnya pelan dan medapat tawaan dari Pak Abimanyu dan juga Mama Ratu."Duh, kalau tau sekaya ini, kemaren minta mahar yang gede juga harusnya," gerutu Pak Ega kepada besannya."Loh, emang Revan ngasih mahar berapa sama Keysa kemaren?" tanya Mama Ratu sedikit penasaran, karena sejujurnya ia sendiri tak tahu berapa mahar yag sang anak berikan kepada menantunya itu."Lima puluh ribu," ucap Pak Ega singkat.Satu detk.Dua detik.Tiga detik."APAAAA?" ta

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 29

    Tak lama, kedua insan itu pun akhirnya keluar kamar dengan rambut yang sedikit basah. Rambut Keysa yang panjang, hanya di jepit sedikit menggubakan jedai agar tak terlalu berantakan. Mereka berdua pun lalu segera menuju ruang makan dan saat keduanya duduk, nampak Mama dan Papa yang hanya tersenyum meledek."Abis kena serangan fajar ya,Non," ledek Mbok Puji sambil tersenyum menaruh makanan di meja makan tersebut."Mbok nih, saya udah nahan gak ngeledekin mereka berdua eh malah Mbok yang iseng," gerutu Mama lalu keduanya pun tertawa bersama."Gas terus pokoknya mah ampe jadi, Pah, Mah, biaar rada rame dikit rumah ini, lima atau enam gak masalah kan ya, Yang? haha," ucap Revan menimpali ledekan sang Mama.Keysa yang medengar ucapan sang suami pun seketika membelakkan matanya tak percaya."Kamu mau bikin tim futsal apa, Yang?" tanya Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.Sontak, anggukan Revan membuat dirinya pun menjadi tambah malu

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 28

    "Loh, ini bukannya Kenzo Dewantara?" tanya Revan memastikan."Iya, kamu kenal dia?" tanya Papa balik dan mendapat anggukan dari Revan."Tadinya Papa sama Mamah mau jodohin kamu sama adiknya dia. Dia itu orang kepercayaan Papa yang bisa diandalkan. Sejak di pegang dia, Perusahaan kita yang di Bandung itu naik pesat loh," ucap Papa menjelaskan."Mamah sama Papah emang belum ketemu sama adiknya itu, tapi Mamah ngerasa kek udah cocok sama dia karena kata Kenzo dia orang yang gigih dan bekerja keras. Eh tapi ternyata kamu malah udah nikah jadi ya udah deh, mau gimana lagi," keluh Sang Mama.Mama pun lalu membuka hpnya dan menunjukkan foto seorang wanita cantik berambut panjang dengan sedikit gelombang dibawahnya. Revan pun hanya tersenyum karenanya."Papa ama Mamah emang gak salah pilih, dia gak cuma pekerja keras tapi juga baik. Baik banget malah. Dia bener-bener bisa nerima Revan apa adanya sekali pun Revan seorang pengangguran. Bahkan sakin

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 27

    "Kenapa, sayang? Kamu nggak spot jantung kan lihat rumah aku?" tanya Revan kepada Keysa."Ma -- Mas, ini beneran rumah kamu?" tanya Keysa memastikan dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu membuka pintu mobilnya dan segera keluar. Setelah dirinya keluar, barulah ia membukakan pintu mobil untuk Keysa.Keysa pun menganga tak percaya melihat keadaan rumah sang suami, yang jauh dari kata mewah.Sebuah rumah berdesain modern berlantai dua, dengan warna dominasi putih dan abu-abu muda. Di bagian depannya terdapat sebuah taman bunga yang sangat cantik dengan sebuah bangku tamanan di tengahnya. Taman bunga itu dihasi berbagai jenis mawar yang berwarna-warni, sepertinya sang empunya sangat menyukai mawar. Di sebelah rumah tersebut ada sebuah garasi yang cukup besar, didalamnya terdapat dua mobil lain yang terparkir sempurna, ditambah milik Revan jadi tiga mobi, dan didekat sana ada motor lain juga sebanyak tiga buah.Revan pun membuka bagasi m

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 26

    Mobil pun melaju menuju restoran milik Revan. Setibanya disana, Revan langsung menuju ke lantai dua ke ruang management, sedangkan Keysa memilih untuk pergi ke toko oleh-oleh yang berada tak jauh dari resto milik Revan.Keysa pun membeli beberapa oleh-oleh untuk sang mertua berupa kue lapis talas, strudel bogor, roti unyil, manisan salak dan pala tak lupa beberapa makanan renyah lainnya seperti kripik bayam, kripik pisang dan juga sale pisang.***Didalam ruangan Revan, sudah ada Vina disana yang tengah menghitung uang hasil penjualan. Melihat Revan yang telah datang, ia pun segera mengikat uang itu dengan sebuah karet gelang."Nih, cash lima belas juta," ucap Vina sambil menyerahkan segepok uang beserta buku laporannya.Revan pun lalu memasukkan uang tersebut kedalam tasnya dan melihat catatannya."Berarti ini udah semua ya, Kak, udah 3 toko?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Vina."Udah semua kok, beres pokokn

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 25

    Tak lama, Revan pun sudah selesai mandi dan kembali memakai baju yang tadi ia pakai. Ia melihat Keysa yang nampak tertawa sambil menatap layar hpnya."Kamu kenapa, Yang, girang banget sih romannya," tanya Revan menghampiri sang istri."Ini Mas, si Nadin, upload di story pake mobil mu terus ngaku-ngaku kalau ini mobil pacarnya haha," kekeh Keysa sambil menunjukkan story WeAnya.Revan nampak tersenyum saja melihatnya, karena memang sebelumnya, mobil itu pernah di pakai salah satu temannya yaitu Irham untuk mengajak Nadin ke Bandung Kota berliburan."Ngga salah sih, Yang. Kan emang Irham pernah pake mobil itu buat jemput Nadin, ya wajar sih kalau Nadin ngakuin itu mobilnya. Betewe emang dia bikin caption apaan?" tanya Revan sedikit penasaran.Keysa pun lalu membuka kembali status Nadin yang berisi mobil Lamborghini ini, namun sayang status itu sudah tak ada."Dih kok gak ada, padahal tadi ada deh," ucap Keysa membolak-balikan status

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status