Home / Fantasi / Mahkota Darah sang PHOENIX / 84. Inner Side vs Perasaan Terpendam

Share

84. Inner Side vs Perasaan Terpendam

Author: Aksarajjawi
last update Last Updated: 2025-12-18 12:31:40
Jantung Zhu Linglong mengacau. Matanya nyaris keluar. Kalimat Cang Jue barusan terus terang menyentuh sanubari suci milik Zhu Linglong.

"M-menikah? Kau tak salah bicara Cang Jue?!"

Cang Jue menatap lekat pada Zhu Linglong. Mengukuhkan dirinya.

"Tidak salah. Aku akan menikahi mu, dan ... dengan status ini, kita akan menyamar menjadi suami istri biasa. Bukan Kaisar Utara ataupun Putri Zhu Linglong yang diculik dan sedang dicari banyak orang," jelas Cang Jue dengan sangat tenang.

Rasa-rasanya, sebagian akal Zhu Linglong hilang sepenggal. Memang benar, jika hatinya sudah mulai berbunga-bunga. Keberadaan Cang Jue sudah cukup menyentuh dirinya.

Tetapi, menikah?

Bukankah itu hal yang sangat besar maknanya. Setahu Zhu Linglong, pernikahan adalah ikatan suci yang tidak sembarangan. Zhu Qingyun pernah menceritakan hal ini, kakak laki-lakinya itu bilang... biasanya, pernikahan terjadi ketika jodoh sudah membiarkan cinta mengikatnya.

Menikah, juga tidak pernah Zhu Linglong pikirka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mahkota Darah sang PHOENIX   85. Toko Xiao Chen

    Mulut Cang Jue melengkung naik. Cukup tipis. Tapi artinya sangat dalam. Laki-laki itu mengangguk sekali, "terima kasih," singkat Cang Jue, lalu melanjutkan bicara dengan lebih lembut, "kalau begitu... mari kita masuk ke kota, aku akan lakukan sesuatu untuk mempermudah kita di Kota ini." Selesai mengucap itu, dia mengelus dahi Zhu Linglong pelan. Lalu sedikit memberi jarak posisi mereka berdua yang saling sembunyi di balik tumpukan kayu tinggi.Melihat suasana yang mulai sedikit menggelap. Tanda, bahwa siang hari akan segera sirna. Cang Jue bergerak lagi. Mengeluarkan jurus dua tapak jarinya. Mulai mengalirkan inti Meridian Jiwa. Memusatkan energi sihirnya untuk bisa keluar. Sampai akhirnya, mahkota Kerajaan yang selalu dia pakai di atas kepalanya... muncul dari balik gelombang cahaya sihir birunya. Cang Jue, membawa mahkota itu ke telapak tangan kanannya. Lantas, menghancurkan mahkota itu menggukanan tenaga dalamnya. Hingga pecahan berlian tercipta cukup banyak dan indah. Menjadi

  • Mahkota Darah sang PHOENIX   84. Inner Side vs Perasaan Terpendam

    Jantung Zhu Linglong mengacau. Matanya nyaris keluar. Kalimat Cang Jue barusan terus terang menyentuh sanubari suci milik Zhu Linglong. "M-menikah? Kau tak salah bicara Cang Jue?!" Cang Jue menatap lekat pada Zhu Linglong. Mengukuhkan dirinya. "Tidak salah. Aku akan menikahi mu, dan ... dengan status ini, kita akan menyamar menjadi suami istri biasa. Bukan Kaisar Utara ataupun Putri Zhu Linglong yang diculik dan sedang dicari banyak orang," jelas Cang Jue dengan sangat tenang. Rasa-rasanya, sebagian akal Zhu Linglong hilang sepenggal. Memang benar, jika hatinya sudah mulai berbunga-bunga. Keberadaan Cang Jue sudah cukup menyentuh dirinya. Tetapi, menikah? Bukankah itu hal yang sangat besar maknanya. Setahu Zhu Linglong, pernikahan adalah ikatan suci yang tidak sembarangan. Zhu Qingyun pernah menceritakan hal ini, kakak laki-lakinya itu bilang... biasanya, pernikahan terjadi ketika jodoh sudah membiarkan cinta mengikatnya. Menikah, juga tidak pernah Zhu Linglong pikirka

  • Mahkota Darah sang PHOENIX   83. Langkah, ke Wilayah Barat

    "Aku sanggup! Aku akan terima semua letak kerja sama kita hari ini Ketua Pengadilan. Semua sudah sangat jelas. Dan kita tidak boleh tutup mata!" kata Zhu Qingyun, turut berdiri, bersejajar di sebelah Ling Xuanzhen.Kedua orang dengan beda tujuan dan beda usia itu telah menyepakati untuk melakukan penyelidikan diam-diam. Untuk memecah segala teka-teki yang keduanya masih belum ketahui apa kebenarannya.Akan bertaruh segala hal, sekalipun nyawa mesti dikorbankan.Bagi Ling Xuanzhen semua untuk kebenaran dan keadilan yang sesungguhnya.Bagi Zhu Qingyun semua untuk kebenaran yang sebenarnya untuk adik kesayangannya.🖇️🪶Berlabuh kini tempat, menuju di mana Zhu Linglong dan Cang Jue berpijak. Sebuah jalanan lebih dengan rumput liar. Tanahnya basah, menciptakan pola jejak kaki yang nyata.Mereka berdua telah berjalan terus tanpa henti, hingga sampai di ujung pulau Utara. Berbelok melewati jalan pintas, sampai kini telah berhenti di sebuah hutan yang cukup subur. Pohon-pohon tinggi menjula

  • Mahkota Darah sang PHOENIX   82. Restu Jasa Sinar Emas & Simbol Tanda Hukuman Sinar Emas Panas

    Ling Xuanzhen mengalihkan arah pandang matanya. Turun melihat lembaran kulit kambing yang tulisannya masih terlihat. Lembaran itu tergeletak dengan tenang di atas meja. Tulisan nya berisi :>Namun baru kali ini, Sinar Emas itu tidak muncul.Serta masalah Zhu Qingyun, mendadak menjadi sebuah potongan teka-teki yang sepertinya berhubungan dengan ketidak-munculan Sinar Emas restu jasa milik Ling Xuanzhen."Zhu Qingyun, apa kau pernah bertemu Kaisar Cang Jue setelah penculikan itu terjadi?" tanya Ling Xuanzhen, ingin memastikan satu hal.Zhu Qingyun menggeleng. "Tidak

  • Mahkota Darah sang PHOENIX   81. Detail kecil bagi Zhu Qingyun

    Sekujur tubuh Zhu Linglong mematung. Langkahnya terhenti. Kala mendengarkan kalimat Cang Jue yang cukup lantang mempertanyakan hal tersebut. Tentang alasan mengapa dirinya tidak marah?! Gadis itu jatuh mendasar ke dalam jurang ingatan. Kala jiwanya terikat oleh ilusi yang sungguh membahagiakan. Semua itu, terkait dengan perasaan yang nyata. Antara dirinya, juga dengan Cang Jue. Seketika, pipi cantiknya bersemu. Membayangkan ilusi itu sekali lagi. Entah siapa yang membuatnya, tapi, rasanya Zhu Linglong sudah sepuluh ribu tahun hidup dengan perasaan itu. "Kenapa malah diam saja?" Cang Jue semakin melangkahkan posisi, untuk menghadap sepenuhnya pada Zhu Linglong, mencari letak arah mata gadis itu memandang. Zhu Linglong memandang Cang Jue pula. Dengan senyuman tipis. "Bukannya kita lebih baik bahas yang lebih serius, ya. Misalnya, arah ke Kota Barat.... ingat Cang Jue, aku belum pernah bepergian ke mana pun selain bersama denganmu!" ujar Zhu Linglong, melarikan topik. "Zhu Ling

  • Mahkota Darah sang PHOENIX   80. Aftermath

    Itu dia! Hal yang paling menjadi beban mental tidak diinginkan oleh Cang Jue. Wajahnya berubah menjadi cukup kaku. Detak jantungnya sedikit kacau. Tetapi, mulutnya tetap mencoba tersenyum walau... terlihat seperti sangat canggung! Cang Jue mulai menganga, "A-aku ... diminta-" "Tidak masalah," potong Zhu Linglong, tersenyum lembut. Khusus untuk Cang Jue, membuat laki-laki itu kehilangan rasa canggungnya. Senyuman itu, sungguh memberikan ketenangan yang sangat nyata untuk Cang Jue. Gadis itu perlahan menghimpun tenaganya sendiri, untuk bisa duduk dengan tegak, agar tak lagi membebani tangan Cang Jue yang mendekapnya. Cang Jue menuntun gerakan Zhu Linglong hati-hati. Sambil memperhatikan dengan saksama, tampaknya ... gadis itu benar-benar sudah baik-baik saja. Tidak terlihat lemah, pucat atau pun kesakitan sama sekali. Apakah, memang sehebat ini metode penyembuhan yang dibimbing oleh papan catur kuno? "Syukurlah kau sudah bangun Zhu Linglong." Suara itu berasal dari Gu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status