Share

Perundungan

"Tet. Kayaknya ada yang baru di lamar ni! kesemsem gitu?.. ha ha ha..." sorak Sonya memancing suasana. Aini menaut alis melihat Sonya seperti orang kesambet. 

"Yah. Serius wak. Siapa rupanya? kok gak nyampek undangan ke kita," balas Farida menyuap bakso untuk dirinya sendiri. Sonya tergelak melihat wajah Aini tersenyum kecut.

"Itulah, Tet. Gua juga mikir gitu.. lamaran biasanya kan rame-rame yak. Tapi kok sepi ya.." ledek Sonya lagi membuat Aini gerah. Namun, Aini bukanlah wanita baperan yang suka terpancing dengan ujaran kedua sahabatnya. Dia memilih diam seolah buli itu bukan untuknya.

"Iya ni, Aini. Gak ngabar-ngabar lagi, tau-tau dah di lamar–aja?" Farida mengunyah bakso dalam mulutnya tanpa melihat Aini. Aini yang merasa namanya disebut, melirik sekilas. 

"Kok gua. Kalian ngomongin gua?!" tangap Aini cuek. Dia sadar? dirinya sedang di ledekin! ya.. Aini sengaja menulikan telinganya–kaedah bukan dirinya yang sedang dibahas kedua perempua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status