Share

18. Johan si pengintip

Ingin ku maki Johan yang mengintip aksiku bersama Reva di balik pintu kamarku. Oh, astaga! Kenapa aku melupakan mahluk satu itu yang ternyata masih di rumahku.

Ku hentikan Reva yang kembali ingin menyuapiku bubur dengan mulutnya, ku dengar helaan nafas lega Reva. 

"Johan mengintip kita," ucapku pelan nyaris berbisik.

Kedua bola mata Reva membulat besar, menatap horor ke arahku. Bukannya takut, aku malah terkekeh melihatnya yang seperti itu. Hei, ayolah, wajahmu itu malah semakin terlihat menggemaskan.

"Berhentilah mengintip, dan keluarlah dari persembunyianmu Jo." teriakku agar mahkluk tukang intip itu keluar dari sarang persembunyiannya.

Johan membuka pintu kamarku sambil nyengir cengengesan, ia menggaruk tengkuknya yang ku tebak pasti tidak gatal sama sekali. Reaksi yang sering rata-rata pria lakukan ketika kami sedang gugup.

"Oh, maafkan aku, tadinya aku hanya ingin berpamitan pulang padamu bos. Tapi, aku malah melihat yang uwowww!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status