Share

49. Pemulihan (2)

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-13 21:47:41

Hansel datang membawa berbagai macam makanan dan dessert. Membuat Charlexon terheran-heran.

Charlexon menatap makanan dan dessert yang ada di atas meja, lalu menatap Hansel dengan lekat. Membuat Hansel kebingungan.

"Ke-kenapa?" tanya Hansel ragu-ragu.

"Kamu salah minum obat?" tanya Charlexon.

"Hah? Salah minum obat? Enggak tuh. Aku 'kan nggak lagi sakit jadi aku nggak minum obat," jawab Hansel.

Charlexon menghela napas panjang, "hahh ... sudahlah. Ngomong sama kamu itu banyak nggak nyambungnya. Lupain aja," katanya.

"Eh, enak aja kamu ngomong. Nggak nyambung katamu? Yang nggak nyambung itu kamu, bukan aku. Makanya kalau orang tanya ya dijawab, dijelasin. Jangan orang kamu suruh nebak isi pikiranmu. Kamu kira aku ini dukun atau peramal yang bisa nebak masa depan?" jawab Hansel mengomel.

Charlexon tersenyum, "ckckck ... ngapain sih jadi emosi. Pak CEO kita nggak boleh emosian nanti tekanan darah naik lho," sahutnya menggoda Hansel.

"Sudah, sudah. Kita ngomongin hal lain aja. Oh ya, omon
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   60. Hasil Pemilihan Undangan

    Vanya melihat sekeliling. Tampak semua orang dalam ruang rapat sedang sibuk memilih."Untung aja aku punya ide ambil suara, kalau enggak pasti bingung sendiri. Kayaknya mereka semua juga bingung deh," Kata Vanya dalam hati.Vanya melihat ke arah Antonio yang asik membolak balik undangan dan mengamati."Gimana? Mana yang menurutmu bagus?" tanya Vanya berbisik. Dia ingin tahu pendapat Asistennya."Aku bingung. Semua bagus," jawab Antonio berbisik."Aku juga bingung mau milih yang mana. Makanya aku minta pendapat kalian semua. Kalau enggak ya sudah dari tadi aku pilih," jawab Vanya."Cih! Sengaja banget buat orang bingung," kata Antonio dalam hati.Vanya mengalihkan pandangan, menatap Charlexon yang duduk tak jauh darinya. Charlexon sama seperti Antonio yang sibuk membolak-balik undangan. Meraba sampai menatap lekat undangan yang ada."Dia sampai segitunya," kata Vanya dalam hati tersenyum tipis.Pada saat yang sama Charlexon memalingkan pandangan ke arah Vanya, membuat Vanya terkejut. D

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   59. Kesempatan Dalam Kesempitan

    Charlexon dan Damian sudah sampai di V Entertaiment. Karena Charlexon masih harus menerima panggilan dari mamanya, dia meminta Damian pergi lebih dulu mengikuti rapat, sementara dia akan menyusul setelah berbicara dengan mamanya.Damian pun pergi, dan Charlexon mencari tempat menerima panggilan. Dia dan mamanya berbicara panjang lebar.Sampai saat Charlexon melihat Vanya yang masuk ke lobbi perusahaan dan berjalan menuju lift hendak naik. "Ma, aku masih ada kepentingan. Nanti aku telepon lagi ya. Ok, ma. Dah," kata Charlexon yang langsung mengakhiri panggilan.Charlexon berjala cepat mendekati Vanya. Kebetulan pintu lift terbuka, Vanya dan dua orang lain masuk, begitu juga Charlexon.Vanya terkejut saat melihat Charlexon yang tiba-tiba muncul dan masuk ke dalam lift, lalu berdiri di sampingnya.Pintu lift tertutup dan lift berjalan naik ke lantai berikutnya. Disetiap lantai, lift terhenti dan ada saja orang yang masuk, membuat lift lama kelamaan menjadi penuh.Vanya dan Charlexon mul

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   58. Taruhan Vanya dan Antonio

    Hari-hari berlalu, Charlexon semakin gencar mendekati Vanya. Setiap pagi dia datang awal dan menunggu Vanya. Dia sempatkan melihat Vanya bekerja, lalu akan pergi setelahnya. Tak lupa kecupan manis sebelum kepergian.Hal itu tentu saja membuat Vanya semakin tak nyaman. Sejujurnya Vanya takut kalau-kalau Charlexon akan melakukan sesuatu padanya, selain tiba-tiba memeluknya atau menciumnya. Vanya mulai meragukan keputusannya, tapi dia tak bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Sebab pekerjaan harus terus berjalan. "Kenapa dia begitu nekat? Padahal aku sudah tekankan sejak awal, jika aku nggak ingin ada hubungan apa-apa selain lebih dari sekadar teman tidur semalam. Entah kenapa firasatku buruk. Apa aku nggak akan bisa lepas darinya?" tanya Vanya dalam hati.Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Vanya, itu adalah Antonio. Yang sedari tadi diabaikan Vanya."Astaga, kamu membuatku kaget. Kenapa kamu tiba-tiba masuk, dan nggak ketuk pintu dulu?" kata Vanya mengomel."Aku sudah ngetuk puluhan kal

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   57. Ketahuan

    Vanya yang terus penasaran, terus mencari tahu siapa orang yang diam-diam menyiapkan susu, cake dan makan siang di ruangannnya. Tapi, setelah beberapa hari diselidiki, siapa orang yang melakukannya tak diketahui.Hari itu, Vanya tiba di katornya lebih awal dari biasanya. Dia baru saja mengantar Hansel bekerja. Setibanya di depan pintu ruangnnya, Vanya melihat pintu ruangannya tidak tertutup rapat. Karena panasaran, dia membuka perlahan, lalu mengintip. Dilihatnya seseorang berada dalam ruangannga. Vanya tidak tahu siapa karena hanya terlihat punggungnya saja."Dia ... " kata Vanya dalam hati.Melihat seseorang itu meletakkan susu dan cake di atas meja kerjanya, Vanya langsung masuk. Memergoki seseorang tersebut."Siapa?" tanya Vanya.Seseorang dalam ruangan langsung terkejut. Dia hanya diam mematung.Vanya berjalan mendekati seseorang itu, dan bertanya lagi siapa dia."Siapa kamu?" tanya Vanya.Vanya berdiri dibelakang seseorang itu, "berbalik. Biarkan aku melihat wajahmu. Kalau tida

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   56. Siapa?

    Charlexon masih terus melakukan pendekatan. Dengan berbekal pengalaman sebelumnya yang berkali-kali ditolak, kini dia mulai sedikit memainkan trik tarik ulur. Dia ingin agar Vanya merasa nyaman berada di dekatnya.Saat Vanya mengunjungi Studio foto, Charlexon terlihat sedang sibuk bekerja. Dia tahu Vanya datang, tetapi lebih fokus dengan pemotretan untuk hasil yang memuaskan.Vanya merasa ada yang berbeda, biasanya setiap dia datang, Charlexon akan mencuri pandang, lalu tersenyum tampan seolah sedang menggoda."Apa ini cuma perasaanku, ya? Seminggu ini dia seperti lebih fokus. Biasanya seperti lelaki penggoda," katanya dalam hati.Merasa penasaran dengan perubahan Charlexon, Vanya memutuskan untuk tinggal lebih lama di studio foto. Dia juga sempat berbincang dengan si kembar, bertanya apakah ada masalah yang terjadi? Karena dia melihat Charlexon sangat berusaha untuk menampilkan yang terbaik."Nggak ada masalah, kan?" tanya Vanya menatap si kembar bergatian.Si kembae saling bertatap

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   55. Susu dan Cake

    Vanya tidaklah tahu, jika keputusannya menggunakan Charlexon sebagai model, adalah sebuah kesalahan besar. Pemotretan sudah berjalan selama dua minggu, Charlexon selalu menunjukkan kinerjanya yang profesional sehingga setiap hasil pemotretan selalu mengagumkan.Tanpa Vanya sadari, setiap harinya Charlexon berprilaku berbeda. Dia semakin mengakrabkan diri dan ramah kepada semua staf karyawan V Entertaiment. Terutama orang-orang terdekat Vanya. Seolah sedang mengambil hati.***Saat masuk dalam ruangannya setelah mengawasi pemotretan, Vanya menemukan susu dan cake di mejanya, dia mengira Antonio yang menyiapkan, padahal bukan. Vanya tersenyum melihat susu dan cake, "tumben sekali sih si Antonio ini. Biasanya dia nggak pernah gini, selalu menawari lebih dulu. Apa dia buat kesalahan? Dan ini cuma sogokan?" tanyanya dalam hati.Karena lapar, Vanya meninum susu dan memakan cake yang ada di mejanya. Dia tidaklah tahu, jika Charlexon lah yang secara khusus menyiapkannya.Vanya menganggukkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status