Home / Romansa / Malam Membara Bersama Pamanmu / 207. Menikmati Sampai Puas

Share

207. Menikmati Sampai Puas

Author: Almiftiafay
last update Huling Na-update: 2025-06-21 18:28:36
Seperti aktivitas harian yang dilakukan oleh Liora dan Kayden dengan tak pernah bosan, kali ini mereka pun juga pergi ke rumah sakit untuk melihat si kembar Lucca dan Elea.

Liora membawakan ASIP dalam beberapa kantong yang ia serahkan pada perawat.

Air susu yang semalam seperti akan dihabiskan oleh Kayden saat mereka ada di dalam ruang gym.

Setelah pria itu mengatakan ‘aku bisa menghisapnya sampai puas’ Kayden benar-benar melakukan itu. Ia tak akan bosan dengan rasanya yang ia bilang ... manis.

‘Kamu hanya milikku, Liora’ yang dikatakannya berulang kali selalu memberi debaran yang membuat detak jantung Liora menggila.

Itu adalah kepemilikan yang tak hentinya ia dengar sejak bertemu dengan Kayden lagi.

Tapi meski mereka melakukan hal-hal seintim itu, Kayden seperti tidak begitu saja ‘percaya’.

Pagi ini saat bertemu dengan dokter neonatologi penanggung jawab ruang NICU, Kayden terlihat kesal sekalipun ada kabar baik yang mereka terima.

Dokter Edsel yang ditemui Kayden dengan berm
Almiftiafay

akak semua maaf Thor terlambat ya.. soalnya lagi agak flu wkwkw, tapi hari ini Thor tetap update 2 bab, tunggu yg satunya dalam 5 menit yah...

| 14
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Eva
Pertunjukan apa lagi ini? Evan kayanya bakal sibuk banget ngurusin orang2 gila wkwk
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Penasaran deh dgn prrunjukan sirkus ala julid yg skt mental pura² gila yg akan jd gila beneran .........
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    217. Dalam Cinta Yang Panas

    "Ahh ...."Pada akhirnya, cinta panas meleburkan mereka menjadi satu. Liora hanya dipenuhi oleh Kayden, dalam hening yang membuat isi kepalanya seakan kosong.Ia menjumpai wajah Kayden yang tak berjarak, ciuman di bibirnya semakin panas, tak memberinya jeda sedang hentakan manisnya seperti akan membelah tubuhnya menjadi dua bagian.Saat Kayden menarik wajahnya, manik mereka bertemu, bertukar pandang di bawah temaram. Dan di bawah Kayden pula ia dikendalikan.Dadanya berdenyut saat Kayden menjatuhkan bibirnya di sana, memberi usapan dengan lidahnya dan menyesap seperti yang senantiasa ia lakukan."Ahh ...."Seperti hampir gila karena terlalu nikmat.Berulang kali Liora memanggil Kayden, saat pria itu juga mengucapkan namanya, atau "Aku mencintaimu" yang menghujaninya tanpa henti."Terima kasih untuk malam yang nikmat ini," bisik Kayden dengan masih menggerakkan pinggulnya.Mendorong lebih dalam, desahannya yang dulu hampir tak pernah didengar oleh Liora kini menggodanya."Ah—sempit."L

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    216. Malam Pertama (Lagi)

    Liora bisa melihat kedua telinga Kayden yang memerah. Di saat seperti ini, ia yakin prianya itu pasti sedang salah tingkah, atau malah merasakan kegugupan. Ia yang tadinya hanya memandang Liora tanpa sepatah kata pun kini berdeham, mematikan tabletnya dan meletakkannya di meja. Ia bangun dari duduknya, berjalan menghampiri Liora yang menyambutnya mendekat dengan senyuman. Saat Kayden berhenti, pria itu memandanginya dari bawah, pada gaun tidur panjang yang sebenarnya sangat menggoda sebab ada belahan di kakinya dari mata kaki hingga ke pinggulnya. Pada tali kecil di lengannya, di mana gaun itu tidak bisa dikatakan benar-benar melindungi bagian depan tubuh Liora sebab pada bagian dadanya menunjukkan keindahan yang tak pernah lelah disentuh Kayden setiap kali berdekatan dengannya. "Kayden," panggil Liora sehingga manik pria itu menguncinya. "Cantik sekali ...." Liora suka dengan pujian itu. Tapi, yang ia lakukan tidak semata hanya untuk mendapat pujian. Melainkan untuk membakar ke

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    215. Dimulai Dengan Gaun Merah Burgundy

    Liora yang duduk di atas ranjang besar di dalam kamar menjumpai kedatangan Kayden setelah pria itu mandi. Muncul dengan wangi sabun mandinya yang terkesan lembut dan mengancingkan sleepwear yang ia kenakan kemudian ikut naik ke atas tempat tidur. “Apa yang kamu bicarakan dengan Pak Evan?” tanya Liora sembari menutup buku yang dibacanya. “Aku tadi mendengar sepertinya kamu telepon dengannya?” Kayden mengangguk sebagai pembenaran, “Iya. Evan menghubungiku. Dia bilang kalau laporan tentang Allen sudah naik dan dia akan ditangkap dalam waktu dekat.” “Setelah Julia, lalu Pak Allen?” “Kenapa? Kamu sedih karena mantan calon ayah mertuamu harus tidur di penjara?” “Tidak!” jawab Liora dengan cepat. “Kalau benar begitu ... mungkin aku harus bersiap menerima kemarahan dari ibumu lagi, Kayden.” “Kenapa?” “Beliau pasti akan mencari pelampiasan karena anak lelakinya dipenjara, biasanya ... yang paling lemah yang akan ditindas.” “Kalau ibuku begitu, saat kamu tahu beliau akan menyalahkanmu, l

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    214. Saat Tangan Di Pinggul, Maka ....

    Di dalam kamarnya, Liora kembali tidak menemukan Kayden. Liora baru saja kembali setelah beberapa lama berada di dalam kamar milik si kembar yang sudah rapi dan bagus. Tapi di sini, ia tak menemukan Kayden. Dilihat dari kegiatan yang hampir rutin ia lakukan, sepertinya pria itu sedang berada di ruang gym yang ada di rumah belakang. Di meja tempat di mana laptopnya berada, ponsel milik Kayden tertinggal di sana. Saat Liora mendekat dan hendak meletakkan aksesoris kecil di atas mejanya, Liora menjumpai sebuah pesan yang masuk. Tadinya Liora tak akan mempedulikan itu, tetapi karena dikirim oleh orang yang sedikit ... ‘mencolok’, maka Liora memutuskan untuk mengintipnya. Dari Carlos Dean—ayahnya Julia—yang mengatakan, [Julia sudah ada di rumah sakit jiwa seperti yang kamu minta, Kayden. Dia juga sudah tahu kamu yang melunasi utangnya, termasuk dirinya yang pura-pura gila agar tidak ditetapkan menjadi tersangka.] ‘Bagus kalau dia akhirnya benar-benar tahu,’ ucap Liora dalam hati. ‘Di

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    213. Di Luar Rencana: Hari Pembalasan Dimulai

    Tuan Carlos ingat, apa yang saat itu dikatakan oleh Kayden adalah, 'Tetap masukkan dia ke rumah sakit jiwa, tapi ... jangan beri Julia ruangan eksklusif. Biar dia bergabung dengan pasien yang lainnya. Kalau Paman Carlos setuju, aku akan kirim bukti pembayaran lima puluh miliarnya pada Cascade Bank lebih cepat.' Tuan Carlos menyetujuinya agar DN Construction bertahan. Meski pada akhirnya ... nanti itu mungkin saja terlepas dari genggaman tangannya. "Aku minta ruangan eksklusif seperti ibunya Liora," ucap Julia dengan nada meninggi. "Bukan seperti ini!" "Ruangan itu biayanya sangat mahal," jawab sang Ayah. "Liora saja bisa memfasilitasi ibunya ruangan sebagus itu, jadi kenapa Papa tidak bisa!" "Kamu pikir kenapa Liora bisa memfasilitasi ibunya sebaik itu? Karena dia bekerja keras, Julia! Dia jatuh bangun bekerja agar ibunya selamat. Dia tidak sepertimu yang malah membuat DN Construction terlilit utang!" Julia menatap ruangan itu sebelum menoleh pada sang ayah dengan cepat, meminta

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    212. Satu Minggu Lagi Untuk Cinta Yang Panas

    .... Apa yang dikatakan oleh Kayden membuat Liora tahu bahwa Kayden benar-benar melakukan apa yang ia mau, membuat Julia masuk ke dalam rumah sakit jiwa dan merasakan ‘penderitaan’ di dalam sana. Seperginya Tuan Carlos dari ruang tamu rumahnya, Liora berjalan ke lantai atas seorang diri, sedang Kayden masih tertinggal di bawah, bersama ayahnya. Angannya masih belum sepenuhnya kembali. Masih terpaku pada kalimat, ‘Akan aku lakukan itu, Kayden’ yang dikatakan oleh Tuan Carlos. Pria itu bersedia melakukan apa yang diinginkan oleh Kayden pada Julia, demi agar DN Construction tidak tumbang. “Kenapa melamun?” tanya Kayden setibanya mereka di dalam kamar. Liora yang duduk di tepi ranjang mengangkat wajahnya, memandang Kayden yang mendekat setelah menutup pintu dan duduk di sampingnya. “Tidak,” jawab Liora. “Apakah Papa sudah istirahat?” Kayden mengangguk sebagai pembenaran. “Sudah,” katanya. “Kenapa melamun?” tanya pria itu sekali lagi. “Hanya ... memikirkan, mungkin nanti s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status