Accueil / Romansa / Malam Membara Bersama Pamanmu / 59. (Bukan) Wanita Pembawa Sial

Share

59. (Bukan) Wanita Pembawa Sial

Auteur: Almiftiafay
last update Dernière mise à jour: 2025-04-24 14:02:08
“Kayden!” jerit Nyonya Rose lantang.

Liora yang berdiri di dekat Kayden terkejut dibuatnya.

Bahunya menjengit, jantungnya seakan lepas. Gema suara Nyonya Rose seperti akan menghabisi apapun yang ada di hadapannya. Entah itu anak lelakinya yang kaku ini, atau bahkan … Liora.

Liora satu jarak mundur, menahan napas memandangi muka merah Nyonya Rose.

“Kenapa kamu jadi kurang ajar?!” tanya Nyonya Rose, matanya yang ada di bawah alis lebat itu memelotot.

Sedang Kayden yang mendengar semua itu seperti sudah terbiasa. Ia masih terus menunjukkan wajah tenangnya saat mendorong napasnya dan mengembalikan tanya itu. “Bukankah dari dulu aku kurang ajar seperti ini?”

“Tidak! Liora yang mempengaruhimu untuk menjadi seperti ini!” bantahnya. “Lihat, dia telah memberikan efek yang buruk untukmu! Memang wanita pembawa sial!”

“MAMA!”

Ketenangan bak bunga teratai yang sedari tadi dimiliki oleh Kayden mendadak lenyap. Sepertinya ia sudah jenuh dengan berbagai kalimatnya yang tak jelas mengarah ke ma
Almiftiafay

if you done with your ex, move to the next 🤭 wkwkwwk ayolah ngaku aja 🤣

| 19
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (5)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
jawab aja iya kayden walaupun kamu belom sepenuhnya cinta liora biar julia tuh sadar bahwa kamu gak bisa di gapai lagi
goodnovel comment avatar
Eva
Bener bener nggak tau malu ya Julia! Sengaja kan mau meruntuhkan Kayden di depan Liora? Mau cari pembelaan gitu kalau Kayden lebih cinta ke elu? Tapi sepertinya keadaan Liora sekarang sudah menjawab semua kepada siapa cinta Kayden
goodnovel comment avatar
Ariesta Aprilia
Msh penasaran sm kayden sebener nya perasaan nya gimana sih
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    268. Retakan Menganga Lebar

    Tangis Sophia pecah saat itu juga. Ia jatuh terduduk di lantai dengan memeluk Evan. Selembar kertas yang ada di tangannya itu telah menandakan bahwa ia tak akan pernah lagi berjumpa dengan Ethan, selamanya ….Dari pria yang kemudian ia ketahui sebagai pengawas di proyek tempat Ethan bekerja itu, Sophia mengetahui bahwa sebelum Ethan menulis surat itu, seorang laki-laki dan perempuan mendesaknya untuk segera membayar ganti rugi.Yang jika Ethan tidak melakukannya dalam minggu ini, mereka akan mempidanakan Ethan untuk ke dua kali.Dari bagaimana ciri-ciri yang dikatakan oleh pengawas tersebut, Sophia tahu bahwa mereka adalah James serta Emma.Mereka menekan Ethan hingga ke titik paling gelap. Suaminya itu tidak memiliki harapan lain. Ia tak ingin melibatkan Sophia lebih jauh dalam hal ini. Dan cara cepat untuk mendapatkan uang itu adalah melalui asuransi jiwanya.Ethan tidak pernah pulang ke rumah. Tangisan Evan sejak sore itu bukan hanya sebatas tangis tanpa arti, tetapi tangis kehilan

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    267. Harap-harap Dalam Kemustahilan

    Dengan menggendong Evan kecil yang terlelap, Sophia mendekat. Memayungi Ethan yang masih tak beranjak dari tempatnya.“Apa yang kamu lakukan?” tanya Sophia lirih.Tangannya yang lain meraih lengan Ethan saat ia membungkuk, memintanya untuk bangun.“Tidak usah melakukan apa yang mereka minta, Ethan,” imbuhnya. “Mereka hanya bersenang-senang saat melihatmu seperti ini.”“Padahal aku hanya berharap sedikit bantuan agar mereka memberi tahu Regan untuk ikut membayar ganti rugi itu.”“Mereka pengacara muda yang sedang naik namanya. Seseorang yang mendapat spotlight dan kemenangan akan selalu seperti itu. Sudahlah … kita pasti bisa melewatinya.”Setelah sore itu, mereka kembali mengumpulkan harapan. Tidak meminta bantuan pada siapapun selain mengandalkan bahu mereka sendiri.Beberapa orang datang untuk melihat rumah mereka tetapi belum ada satu pun yang cock dengan harga yang tinggi yang mereka minta. Ethan mengatakan uang itu tak mereka gunakan untuk memperkaya diri, melainkan untuk membaya

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    266. Diinjak, Padahal Sudah Hancur

    “Jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal, Ethan ....” pinta Sophia dengan putus asa. “Aku tidak mau kehilanganmu! Kamu—“ “Dan aku juga tidak mau melibatkan kamu dalam semua ini,” sela Ethan. “Apa tidak ada cara lain?” Ethan tidak menjawab, ia hanya duduk dengan mata terpejam. Mencoba mencari jalan keluar tetapi tak ada satu pun yang dapat ia pikirkan. Sebelum tuntutan ini datang, ia sudah berusaha memegang kendali atas kekacauan. Tapi tidak bisa. Ia meminjam uang pada anggota keluarganya, tetapi tak seorang pun dari mereka yang mau terlibat sehingga hanya Ethan dan Sophia yang harus melewatinya. “Aku akan memikirkannya, Sophia ....” balas Ethan akhirnya. Beberapa hari berselang setelah putusan itu, Ethan mencoba menghubungi rekannya—yang telah membawa lari uang para investor—tetapi tentu saja ... pria itu 'jauh' darinya sekarang. Hanya sebuah jawaban singkat yang lantas mengakhiri hubungan mereka. “Kamu yang harus membayar, dan jangan coba melobiku, Ethan Lee!” Memaksa be

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    265. Pilihan Tragis Itu Dibuat

    “Bunuh ... diri?” Evan menatap Ibu Joanna yang dengan berat hati harus membenarkannya. Anggukan yang beliau berikan telah memberinya jawaban, bahwa kalimat itu bukan sebuah karangan. “Mamamu adalah teman Ibu, Evan,” ucap Ibu Joanna. “Dulu kami berada di universitas yang sama sebelum mengambil jalan masing-masing. Mamamu menikah dengan seorang pria yang sangat mencintainya dan mereka memiliki kamu. Sementara Ibu gagal dalam pernikahan Ibu, lalu memilih untuk mengabdikan diri di panti asuhan ini, menggantikan pemilik terdahulunya.” Ibu Joanna terlihat menundukkan kepala dan sekali lagi menghapus air mata. “Beberapa tahun tidak bertemu, Mamamu ke sini dan menceritakan beban berat yang dia dan Papamu tanggung. Tanpa menemukan jalan keluar,” lanjut beliau. “Itu adalah waktu di mana Papamu difitnah melarikan uang dan diminta mengganti rugi atas tuduhan penggelapan dan penipuan. Kejadian yang akhirnya membuatmu kehilangan mereka selamanya.” Mendung yang sedari tadi hanya bergantung mura

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    264. Kembali Ke Maple Hearts

    Pagi ini ... mendung seperti sengaja menghalangi teriknya matahari di kota Seattle. Seolah membiarkan semua orang pergi dengan tenang tanpa perlu mengeluhkan panas yang mengiris kulit beberapa hari belakangan. Teduh, tapi juga muram. Dengan hati yang perih, Evan mengemudikan mobilnya bersama dengan Leah. Menuju ke sebuah panti asuhan tempat di mana ia dulu tinggal dan dibesarkan. Usai kenyataan pahit yang ia dengar dari kedua orang tua Leah perihal keterlibatan mereka atas hidup Evan, Tuan James dan Nyonya Emma berusaha menghubunginya. Tapi Evan memilih untuk tidak menjawab. Ia hanya tidak tahu bagaimana bersikap seandainya pertemuan di antara mereka kembali terjadi. Ia sempat mendengar Leah yang bicara diam-diam jauh di belakang rumah. Dari seruannya yang frustrasi dan mengatakan, ‘Jangan menghubungi kalau itu tidak untuk minta maaf!’ yang disebutkannya, Evan yakin itu adalah ayah dan ibunya. “Kalau masih belum siap mendengar, kita bisa menunda untuk datang,” ucap Leah yang dud

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    263. Istriku Cantik, Istriku Seksi

    Masih cukup pagi saat Liora masuk ke dalam ruangan tempat di mana Kayden rutin berolahraga. Ruang gym, ia sendiri di dalam sana, mengikat rambutnya dan menggelar matras yoga. Sudah beberapa waktu belakangan ini kembali rutin ia lakukan setiap menjelang siang. Tapi hari ini, karena ada kegiatan yang harus dilakukannya nanti maka ia memilih lebih pagi. Ia akan membuat kue untuk menyambut Tuan Royan dan Nyonya Jessie yang datang nanti malam sehingga Liora memutuskan untuk yoga sekarang. Ia tak menemukan Kayden, sepertinya ia sibuk untuk membantu Evan—dan tentu Liora tak keberatan akan hal itu. Ia menghela dalam napasnya. Mengatur tubuhnya untuk menerima kedamaian lewat gerakan yang sudah lama ia hafal. Dulu, sebelum bertemu dengan Kayden ia memang sudah rutin yoga. Untuk merawat tubuhnya yang senantiasa harus sempurna selama menjadi model. Ya ... meski bukan model yang sangat terkenal. Cukup untuk setengah hingga satu jam, ia akan selalu segar setiap kali keluar dari sini. Liora

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status