Share

Ch. 121 Sher ... Bangun!

last update Huling Na-update: 2025-11-16 02:47:36

"Dok ... kondisi pasien menurun, Dok!" Haris memekik panik, bukan hanya dia, Gerrard dan Yanu pun sama.

"Dikit lagi, Ris. Bantu jaga, ya!" balas Yanu yang mendadak tangannya tremor.

Gerrard memeluk wajah Sherly yang memucat itu. Sorot matanya ....

"Suction!" Titah Yanu dengan nada panik.

"Nu, aman?" Gerrard kembali bertanya entah sudah berapa kali, hanya dari kursi, ia sama sekali tidak berani melongok ke sana, tak peduli setiap hari darah dan permukaan kulit manusia, beserta jeroan-jeroannya adalah pemandangan sehari-hari Gerrard.

"Bleeding-nya susah distop, Ge!" jawab Yanu dengan nada panik.

Gerrard sudah tidak lagi memikirkan bayi yang menangis cukup kencang dan sempat membuat dadanya hampir meledak saking bahagia tadi. Fokusnya hanya pada Sherly!

"Persediaan darahnya tolong siapkan!" Yanu bahkan sampai berteriak, salah seorang asistennya bahkan tidak henti menyeka keringat yang membasahi dahi lelaki itu.

"Tolong ... pegang janjimu untuk selalu kuat apapun yang terjadi, ya!
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (10)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
mungkin GK sih Sherly udah tahu bakal gini.. dia jadi gk semangat karena tahu bakal dipisahin sama anaknya.. semoga Sherly cepet sadar y.. klo bisa Nirina kena amukan bapaknya sendiri gegara tahu perjanjian itu..
goodnovel comment avatar
Rheia
tuh nenek lampir bapakmu yg kaya aja nerima sherly ini malah mau misahin
goodnovel comment avatar
virna putri
Mo sarapan pagi malah banjir air mata.. huaaaa.. anak2 bingung emaknya nangis. jgn lama2 tdr nya Sher.. baby blom dikasih nama.. cuman km yg boleh kasih nama.. jgn pedulikan ibu mertua mu, km yg sdh berjuang dgn nyawamu sherlyyy.. bangunnnn hiks
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 122 Aku Cinta Kamu, Sher!

    Aji kembali ke depan pintu OK, sudah cukup lama dan menantunya itu belum dibawa kembali ke kamar! Apakah ini artinya ... Belum sempat Aji menerka, pintu OK terbuka lebar. Sekelebat ia melihat anak sulungnya diantara beberapa orang yang mendorong bed keluar. Senyum Aji hilang, terlebih melihat wajah Gerrard memerah, banjir air mata. Aji terkesiap, ia menatap ke arah bed. Menantunya terbaring di sana, matanya terpejam dengan selang oksigen dan beberapa alat media yang dia tahu betul apa itu! "Sherly kenapa, Ge?"Ditanya begitu tangis Gerrard pecah! Aji segera mengusap-usap punggung Gerrard, berusaha menguatkan anak lelakinya ituMereka melangkah mengikuti kemana bed di bawa, kalau dari kacamata Aji sebagai dokter, Sherly tidak akan dibawa ke kamarnya, melainkan kamar lain. "Pendarahannya cukup hebat, Pa. Do'akan dia segera bisa bangun lagi." jawab Gerrard pada akhirnya. "Astaga, Ge!" Aji memekik, jadi benar dugaanya?Gerrard tidak menjawab, ia hanya mengangguk sembari terus menangi

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 121 Sher ... Bangun!

    "Dok ... kondisi pasien menurun, Dok!" Haris memekik panik, bukan hanya dia, Gerrard dan Yanu pun sama. "Dikit lagi, Ris. Bantu jaga, ya!" balas Yanu yang mendadak tangannya tremor. Gerrard memeluk wajah Sherly yang memucat itu. Sorot matanya .... "Suction!" Titah Yanu dengan nada panik. "Nu, aman?" Gerrard kembali bertanya entah sudah berapa kali, hanya dari kursi, ia sama sekali tidak berani melongok ke sana, tak peduli setiap hari darah dan permukaan kulit manusia, beserta jeroan-jeroannya adalah pemandangan sehari-hari Gerrard. "Bleeding-nya susah distop, Ge!" jawab Yanu dengan nada panik. Gerrard sudah tidak lagi memikirkan bayi yang menangis cukup kencang dan sempat membuat dadanya hampir meledak saking bahagia tadi. Fokusnya hanya pada Sherly! "Persediaan darahnya tolong siapkan!" Yanu bahkan sampai berteriak, salah seorang asistennya bahkan tidak henti menyeka keringat yang membasahi dahi lelaki itu. "Tolong ... pegang janjimu untuk selalu kuat apapun yang terjadi, ya!

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 120 OPERASI

    Sherly tersenyum getir, biasanya dia akan masuk OK dengan langkah tegap dan penuh percaya diri tapi sekarang ... ia terbaring dengan selang infus menancap. Jantung Sherly berdegup dua kali lebih cepat, matanya memanas, ia merasa begitu takut. "Biar saya yang gendong!" tolak Gerrard ketika hendak dibantu beberapa perawat untuk memindahkan Sherly ke meja operasi. Sherly memejamkan mata ketika Gerrard benar-benar menggendong dirinya, lalu dengan perlahan meletakkan Sherly di atas meja itu! Meja yang biasanya Gerrard dan Sherly gunakan untuk bertukar ilmu. "Dok, izin untuk--.""Silahkan, Dok!" potong Gerrard yang paham, setelah ini Sherly harus dianestesi. Gerrard membantu Sherly bangkit, merentangkan tangan dan membiarkan Sherly jatuh ke dalam pelukannya. Bisa dia rasakan Sherly memeluk tubuhnya erat-erat, membuat Gerrard tersenyum dan menoleh ke arah dokter Haris. "Siap, ya? Pada hitungan ketiga. Satu ... dua ...""Rileks aja, oke?" bisik Gerrard yang kemudian merasakan tangan Sher

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 119 H-1

    "Mas!"Gerrard tersentak, ia hendak ke dapur dan baru keluar dari kamar, dilihatnya Evelyn muncul dengan setelan srcub menempel di badan. Ia baru saja pulang! "Kamu kenapa?" cecar Gerrard yang melihat wajah lesu sang adik. "Mbak Sherly udah tidur?" tanya Evelyn mengabaikan pertanyaan Gerrard. "Sudah! Kenapa?""Apa rencanamu untuk besok? Aku harus bantu yang gimana?" tanya Evelyn dengan nada lirih. Gerrard tersenyum, ia menatap adiknya penuh kasih sayang. "Memang pikirmu apa yang mau masmu ini lakukan?" "Aku nggak tahu, makanya aku nanya, Mas!" tegasnya gemas namun masih dengan nada lirih. Gerrard tersenyum, mengacak rambut Evelyn lalu berbisik lirih ke arahnya. "Kamu paham cara membumbui, kan? Besok tolong bantu masmu ini membumbui!"Gerrard tersenyum, segera melangkah menuruni anak tangga. Sementara itu, Evelyn terbengong di tempatnya berdiri. Membumbui? Apa yang Gerrard ingin Evelyn bumbui untuk dirinya? Sejenak Evelyn berpikir, namun kemudian otaknya mulai bisa menangkap a

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 118 H-2

    "Hospital bag kamu udah di mobil, ya?" ucap Gerrard ketika masuk ke dalam rumah dan Sherly menatapnya dengan saksama. Ia hanya tersenyum, melangkah ke arah Gerrard yang langsung merentangkan kedua tangan, meraih Sherly ke dalam pelukannya. "Jangan sungkan cerita apapun yang kamu rasakan setelah ini, oke?" bisik Gerrard sembari mengusap bahu Sherly. "Apapun yang kamu minta, akan aku usahakan."Gerrard melepas pelukan mereka, menunduk untuk mencium perut Sherly dan mengusap-usap dengan lembut. Air mata Sherly menitik, sejak pulang dari klinik dokter Yanu tadi, ia sudah beberapa kali menangis dan sampai sekarang ... rasanya sulit untuknya menghentikan air mata ini. "Jadi ke Jepang kan besok?" Desis Gerrard yang sadar dan segera menyeka air mata Sherly. Ia tidak perlu bertanya kenapa istrinya menangis. Gerrard sudah tahu semua! "Iya, tentu!" jawab Sherly sembari memaksakan diri tersenyum.Sherly memaki dirinya dalam hati. Bagaimana dia bisa berkata demikian? Padahal setelah ini dia

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 117 Mertua

    "Nah ini pulang, gimana hasil kontrolnya?" Sherly tersenyum, lebih tepatnya terpaksa tersenyum. Segera menghampiri perempuan itu dan mencium punggung tangannya dengan hormat, pun dengan laki-laki paruh baya di sebelahnya, ini mertua Sherly yang laki-laki, kan? "Semua baik, Ma. Jumat sudah harus masuk!" Gerrard yang menjawab, dengan nada datar dan ekspresi tenang. "Akhirnya ... Mama gendong cucu juga, Ge." desisnya dengan wajah berbinar. Sherly tersenyum getir. Kebahagiaan itu hanya untuk kehadiran anak Sherly nantinya, bukan untuk dirinya. Ia menarik napas dalam-dalam, membuat Gerrard tersadar dan segera meraih tangan istrinya. "Ge bawa Sherly istirahat dulu, Ma. Mama nanti bi--""Kebetulan ini mama sama papa mau balik ke rumah, Ge. Pinjem mobil kamu, ya? Adekmu sudah harus ke rumah sakit tadi." potong Nirina cepat. Gerrard bersyukur, dalam hati inilah yang dia inginkan! Dengan segera Gerrard menjejalkan kunci mobil ke tangan Aji, sempat meremas tangan ayahnya itu barang sebenta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status