공유

Ch. 62 Rahasia Sherly

last update 최신 업데이트: 2025-10-27 08:45:05

"Jadi?" pancing suara itu yang sukses membuat Sherly menengadahkan kepala, menatap Gerrard yang melemparkan sorot mata penasaran ke arah Sherly.

"Jadi apanya?" kejar Sherly tak mengerti.

Mereka mengobrol banyak hal tadi di teras depan. Tentang sedikit masa lalu Gerrard dan permohonan Gerrard tentunya. Lalu apa lagi yang hendak lelaki ini bahas di atas tempat tidur mereka?

"Mama ngomong apa, Sher?"

Seketika paras Sherly memucat, ia segera mempererat pelukannya, berusaha menghindari mata sang suami.

"Mama cuma bilang kalau suruh jaga cucunya baik-baik sampai lahir nanti." ucap Sherly yang ada benarnya juga. Bukankah Nirina meminta hal ini kepadanya?

"Bohong!" Tukad Gerrard sembari tertawa sumbang. "Kamu nggak ada bakat akting, aktingmu buruk sekali."

Sherly mencebik, mencubit perut Gerrard dengan gemas.

"Aku emang nggak kepengen jadi artis, Mas!"

"Sher!" panggil suara itu dengan nada serius, membuat niat Sherly membelokkan obrolan mereka lenyap sudah. "Jangan coba bohongin suami
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (9)
goodnovel comment avatar
NING
Dehhhh gelok emang mak lu Ger. Masa mentingin egonya ketimbang kebahagiaan anaknya.
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
Akhir Gerrald tahu juga rahasia yg Sherly simpan setidaknya Gerrald bisa mengantisifasi bila waktu itu datang
goodnovel comment avatar
Janni Qq
hmmm lanjut kak dikit amat dah abis aj 1 bab...mau liat mak lampir nirina ko, dah tuir cuiii dah baukkk tanah kan nape msh picik sgois n jahat sih.........
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 62 Rahasia Sherly

    "Jadi?" pancing suara itu yang sukses membuat Sherly menengadahkan kepala, menatap Gerrard yang melemparkan sorot mata penasaran ke arah Sherly. "Jadi apanya?" kejar Sherly tak mengerti. Mereka mengobrol banyak hal tadi di teras depan. Tentang sedikit masa lalu Gerrard dan permohonan Gerrard tentunya. Lalu apa lagi yang hendak lelaki ini bahas di atas tempat tidur mereka? "Mama ngomong apa, Sher?" Seketika paras Sherly memucat, ia segera mempererat pelukannya, berusaha menghindari mata sang suami. "Mama cuma bilang kalau suruh jaga cucunya baik-baik sampai lahir nanti." ucap Sherly yang ada benarnya juga. Bukankah Nirina meminta hal ini kepadanya? "Bohong!" Tukad Gerrard sembari tertawa sumbang. "Kamu nggak ada bakat akting, aktingmu buruk sekali."Sherly mencebik, mencubit perut Gerrard dengan gemas. "Aku emang nggak kepengen jadi artis, Mas!" "Sher!" panggil suara itu dengan nada serius, membuat niat Sherly membelokkan obrolan mereka lenyap sudah. "Jangan coba bohongin suami

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 61 Jangan Tinggalkan Aku, Sher!

    Gerrard buru-buru masuk ke dalam rumah, ia hendak naik ke lantai atas ketika sudut matanya menangkap ada cahaya dari celah pintu ruangan itu. Kening Gerrard berkerut, ia melangkahkan kaki ke pintu itu, membuka pintu dan tertegun mendapati apa yang ada di atas meja. Tawa Gerrard pecah, ia menghampiri buku itu, menatapnya sejenak lalu menghela napas panjang. Jadi karena ini? Gerrard tersenyum, membawa buku itu ikut bersamanya naik ke lantai atas. "Hai!" sapanya ketika mendapati Sherly asyik dengan ponsel, benda yang sejak tadi tidak bisa dia hubungi sama sekali. "Aku panik loh dari tadi." desis Gerrard lalu menghampiri sang istri. Gerrard menjatuhkan diri di tepi ranjang, meletakkan buku itu ke atas pangkuan Sherly. Melihat itu, wajah Sherly makin keruh. Ia bahkan masih bungkam, sama sekali tidak bersuara. "Kamu baca ini?" tanya Gerrard dengan sangat sabar. "Aku bahkan lupa masih nyimpen ini."Melihat istrinya yang masih pasang wajah cemberut, Gerrard tertawa lirih, ia meraih tan

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 60 Masa Lalu

    "Aku janji cepet pulang nanti."Cup!Kecupan itu mendarat di dahi Sherly. Pagi ini Gerrard hanya akan berangkat seorang diri, sementara Sherly, akan tinggal di rumah, menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga. "Hati-hati di jalan." ucap Sherly sembari merapikan kemeja yang Gerrard kenakan. "Aku tunggu nanti.""Aku dapat apa nanti malam?" pancing Gerrard dengan wajah menggoda. Sherly mencebik, mengerucutkan bibir sembari melirik Gerrard dengan gemas. "Emangnya mau apa?" tanya Sherly pura-pura kesal. "Kamu tahu apa yang suamimu ini mau."Gerrard tersebut, melangkah menuju mobil dengan segera. Sementara Sherly, ia bersandar di pintu, menatap Gerrard masuk ke dalam mobil dan mulai pergi dari halaman. Ah! Gerbang! Sherly hendak melangkah menutup gerbang ketika Gerrard ternyata lebih dulu turun dari mobil dan menutupnya untuk Sherly. "Masuklah. Aku urus ini!"Sherly tersenyum, berdiam di tempatnya berdiri lalu kembali membalas lambaian tangan Gerrard. Setelah mobil itu menghilang d

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 59 Kamar Bayi

    "Coba lihat!"Pintu itu terbuka, mata Sherly membelalak melihat bagaimana apik dan lucu lukisan di dinding kamar untuk calon bayi mereka. Nuansa warna putih dan biru begitu kental, dengan matahari besar dan hewan-hewan laut persis seperti yang Sherly inginkan. "Gimana? Masih garansi kata bang Yos." bisik Gerrard sembari memeluk Sherly dari belakang. "Mas ini bagus banget!" Di sisi lain tembok gambar ombak laut mendominasi, membuat kamar ini benar-benar terasa hidup. "Kurang sofa menyusui sama deep freezernya. Rencana aku taruh di sana dan deep freezernya di sini." ucap Gerrard dengan lugas. Mendengar itu, senyum Sherly lenyap. Ia menoleh, menatap Gerrard yang nampak begitu bersemangat menjelaskan keinginannya akan kamar bayi mereka. "Harus banget beli deep freezer, Mas?" tanya Sherly yang merasa keinginan Gerrard hanya akan menjadi pemborosan saja. "Tentu! Kita butuh untuk simpan stock ASIP kalau kamu sibuk residensi lagi nanti." jelas Gerrard lalu melepaskan pelukan. Gerrard m

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 58 Masih Penasaran

    "Siang, Sher!"Sherly seketika menurunkan ponsel, terkejut luar biasa ketika mendapati Antika dan beberapa seniornya muncul dari depan pintu. Senyum di wajah Sherly mengembang, terlebih ketika gerombolan itu masuk dengan plastik-plastik di tangan. "Kok tahu aku di sini?" tanya Sherly sembari meletakkan ponsel di nakas. "Tanya ke paduka, lah! Apa lagi?" Arsya meletakkan plastik yang di bawa di atas ranjang, "Silahkan baginda Permaisuri." ucapnya seketika memecah tawa mereka. "Coba gitu di depan dok Ge, berani kagak?" pancing Alvin kembali memecah tawa mereka dengan kompak. "Kalo baginda permaisuri berani menjamin kelangsungan pendidikan aku, aku berani kok."Sherly kembali tertawa. Sehangat ini interaksi para residen bedah sekarang. Sebuah keberuntungan di tengah-tengah kasus bullying yang seolah tidak selesai-selesai. "Sebenarnya kamu kenapa, Sher? Mau nanya ke dok Ge kagak berani kita." kejar Giwang diikuti anggukan kepala oleh yang lain."Plasenta previa, nutup full jalan lahi

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 57 Permohonan Gerrard

    "Sher, kamu nggak apa-apa?"Sherly yang masih duduk di tepi ranjang tak menjawab, tangannya mengusap perut, sementara satu tangan lagi mencengkram kuat tepian kasur, sebuah indikasi bahwa ada sesuatu yang dia rasakan. "Ke klinik Yanu, ayo!" Gerrard hendak membantu istrinya berdiri, ketika kemudian Sherly mengernyit dan sedikit melenguh menahan sakit. "Sher!" Gerrard seketika panik, terlebih wajah pucat dan ekspresi Sherly benar-benar mengkhawatirkan! Kandungannya baru masuk trimester tiga, baru awal sekali. Namun dengan kondisi plasenta yang menutupi jalan lahir secara total, maka hal ini sudah pasti akan terjadi. "Sher!" Gerrard meraih Sherly ke dalam pelukkan, tangan Gerrard sibuk mengusap-usap punggung Sherly, berusaha menenangkan Sherly tak peduli dia sendiri sangat panik saat ini. "Aku nggak apa-apa, Mas." ucap suara itu lirih. "Nggak! Aku nggak terima alasan apapun, ayo bangun kita ke Yanu!" paksa Gerrard lalu melepaskan pelukan. "Masih kuat jalan? Mau aku gendong?"Sherly

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status