Share

Ch. 71 Merayu Takdir

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-31 21:01:42

Evelyn menatap nanar kepergian sang kakak. Ia yang tadinya sudah mengantuk, kini malah kembali segar setelah hampir satu setengah jam berbincang dengan lelaki 38 tahun itu.

Ini kali pertama dia dan sang kakak berbincang panjang-lebar membahas hal yang cukup privasi dan serius.

Gerrard sangat jarang mau terbuka, bercerita mengenai privasinya tak peduli Evelyn adalah adik kandungnya sendiri. Dan malam ini, adalah pertama kali sosok lelaki yang di mata Evelyn begitu menyebalkan itu, menceritakan semua rahasia hidupnya pada Evelyn.

Pertama tentang wanita itu, sesosok wanita yang Evelyn tahu betul siapa dia, apa hubungannya dengan Gerrard puluhan tahun yang lalu. Wanita yang mendadak menghilang dan kakaknya berubah cukup drastis setelah kepergian sosok itu.

Rahasia dibalik perginya sosok cantik yang dulu sudah begitu digadang-gadang ibunya untuk menjadi anak mantu. Evelyn benar-benar syok, tidak menyangka bahwa perempuan itu akan pergi meninggalkan luka yang begitu dalam di hati sang k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
jadi ikutan sedih.. gk bisa bayangin habis lahiran trus disuruh pisah sama anaknya..
goodnovel comment avatar
Janni Qq
mak lampir nirina lah yg bablas gilakkk......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 119 H-1

    "Mas!"Gerrard tersentak, ia hendak ke dapur dan baru keluar dari kamar, dilihatnya Evelyn muncul dengan setelan srcub menempel di badan. Ia baru saja pulang! "Kamu kenapa?" cecar Gerrard yang melihat wajah lesu sang adik. "Mbak Sherly udah tidur?" tanya Evelyn mengabaikan pertanyaan Gerrard. "Sudah! Kenapa?""Apa rencanamu untuk besok? Aku harus bantu yang gimana?" tanya Evelyn dengan nada lirih. Gerrard tersenyum, ia menatap adiknya penuh kasih sayang. "Memang pikirmu apa yang mau masmu ini lakukan?" "Aku nggak tahu, makanya aku nanya, Mas!" tegasnya gemas namun masih dengan nada lirih. Gerrard tersenyum, mengacak rambut Evelyn lalu berbisik lirih ke arahnya. "Kamu paham cara membumbui, kan? Besok tolong bantu masmu ini membumbui!"Gerrard tersenyum, segera melangkah menuruni anak tangga. Sementara itu, Evelyn terbengong di tempatnya berdiri. Membumbui? Apa yang Gerrard ingin Evelyn bumbui untuk dirinya? Sejenak Evelyn berpikir, namun kemudian otaknya mulai bisa menangkap a

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 118 H-2

    "Hospital bag kamu udah di mobil, ya?" ucap Gerrard ketika masuk ke dalam rumah dan Sherly menatapnya dengan saksama. Ia hanya tersenyum, melangkah ke arah Gerrard yang langsung merentangkan kedua tangan, meraih Sherly ke dalam pelukannya. "Jangan sungkan cerita apapun yang kamu rasakan setelah ini, oke?" bisik Gerrard sembari mengusap bahu Sherly. "Apapun yang kamu minta, akan aku usahakan."Gerrard melepas pelukan mereka, menunduk untuk mencium perut Sherly dan mengusap-usap dengan lembut. Air mata Sherly menitik, sejak pulang dari klinik dokter Yanu tadi, ia sudah beberapa kali menangis dan sampai sekarang ... rasanya sulit untuknya menghentikan air mata ini. "Jadi ke Jepang kan besok?" Desis Gerrard yang sadar dan segera menyeka air mata Sherly. Ia tidak perlu bertanya kenapa istrinya menangis. Gerrard sudah tahu semua! "Iya, tentu!" jawab Sherly sembari memaksakan diri tersenyum.Sherly memaki dirinya dalam hati. Bagaimana dia bisa berkata demikian? Padahal setelah ini dia

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 117 Mertua

    "Nah ini pulang, gimana hasil kontrolnya?" Sherly tersenyum, lebih tepatnya terpaksa tersenyum. Segera menghampiri perempuan itu dan mencium punggung tangannya dengan hormat, pun dengan laki-laki paruh baya di sebelahnya, ini mertua Sherly yang laki-laki, kan? "Semua baik, Ma. Jumat sudah harus masuk!" Gerrard yang menjawab, dengan nada datar dan ekspresi tenang. "Akhirnya ... Mama gendong cucu juga, Ge." desisnya dengan wajah berbinar. Sherly tersenyum getir. Kebahagiaan itu hanya untuk kehadiran anak Sherly nantinya, bukan untuk dirinya. Ia menarik napas dalam-dalam, membuat Gerrard tersadar dan segera meraih tangan istrinya. "Ge bawa Sherly istirahat dulu, Ma. Mama nanti bi--""Kebetulan ini mama sama papa mau balik ke rumah, Ge. Pinjem mobil kamu, ya? Adekmu sudah harus ke rumah sakit tadi." potong Nirina cepat. Gerrard bersyukur, dalam hati inilah yang dia inginkan! Dengan segera Gerrard menjejalkan kunci mobil ke tangan Aji, sempat meremas tangan ayahnya itu barang sebenta

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 116 Di Depan Mata!

    "Fix ya, jumat langsung masuk, nanti tindakan sab--.""Nggak bisa jumat sekalian?" potong Gerrard mencoba nego. Yanu nampak serius menatap layar monitor, sesekali ia mengentuk pulpen ke meja, tanpa melepaskan pandangan dari layar monitor. "Jumat full. Kalau mau malam, Ge." jawab Yanu memulai negosiasi. "Malamnya jam berapa?""Sembilan."Gerrard mendesah, ia mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh pilihan yang sulit! Ia ingin anaknya segera lahir, kekhawatiran Gerrard akan pendarahan yang selama ini berulang terjadi bisa segera usai dan jangan lupa ... Gerrard bisa segera meluapkan semua yang selama ini dia pendam pada ibunya. "Pas kamu udah loyo-loyonya itu!" desis Gerrard dengan mata terpejam dan tubuh bersandar di kursi. "Sabtu pagi jam lima!"Kini obsgyn itu yang nampak memejamkan mata sembari menghela napas panjang. "Jam segitu tindakan, obsgyn-nya nggak boleh tidur, Ge?" protes Yanu dengan wajah memelas. "Kalo ada cito, obsgyn-nya juga masih mau tidur?" Gerrard kekeuh, ia i

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 115 Besok Mama Pulang

    Gerrard menatap nanar layar ponsel, ia mendesah panjang dan membiarkan ponsel itu jatuh ke pangkuannya. Room chat itu masih disana, dan Gerrard tidak tahu harus membalas apa. Nirina mengabarkan bahwa besok dia sudah sampai dan minta dijemput di bandara. Pada akhirnya, waktu itu akan tiba! Gerrard sudah mempersiapkan diri, bukan hanya untuk menjadi ayah, tetapi juga untuk membela istrinya dan mempertahankan Sherly agar tetap berada di sisinya. Apakah besok dia akan berhasil? Kenapa dia tanyakan ini? Bukankah Gerrard sudah bertekad bahwa apapun itu akan dia lakukan? "Mas, kenapa?"Gerrard tersentak, entah sejak kapan Sherly duduk di sebelahnya, dia tidak tahu. Yang jelas, akhir-akhir ini gerak Sherly benar-benar terbatas. Ia sudah kesulitan beraktivitas, susah tidur dan masih banyak lagi. "Besok mama udah sampai, nggak apa-apa, kan?"Gerrard bisa lihat wajah itu berubah. Senyum itu terlihat kaku, begitu dipaksa sampai kemudian kepalanya terangguk. "Tentu nggak apa-apa, memang kena

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 114 Teman Kakakku!

    "Istri lahiran sama siapa besok, Ge?"Ibra menyeruput americano miliknya, mereka sedang beristirahat di cafe yang merupakan salah satu fasilitas di lapangan golf langganan mereka. "Yanu, akhir bulan nanti sudah harus operasi." jawab Gerrard ikut menyeruput kopinya. Tiga bapak-bapak ini sebenarnya tidak benar-benar bermain dan bertaruh skor. Mereka hanya datang, bermain sebentar dan berakhir nongkrong di salah satu meja cafe. Efek lelah sepulang praktek dan tentu saja hari yang sudah mulai menggelap. "Banyak pasien dia kulihat." ucap Bastian ikut nimbrung, tentu dia kenal dengan Yanu, mereka satu kampus dulu! "Kamu sih, kenapa dulu nggak ambil obsgyn? Dengan bentukan kamu yang begini, laris kamu!" kelakar Gerrard yang kontan membuat Bastian mencebik. "Kamu tentu tidak lupa aku yang harus mengulang tiga minggu di stase obsgyn dulu, kan? Dan kamu menyuruhku jadi ahli kandungan?" omel Bastian yang entah mengapa begitu payah selama stase itu. Gerrard sontak terbahak-bahak, membuat I

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status