Share

Kembali ke Desa

"Aku sependapat denganmu, Anggap saja dia membalas jasa kita yang telah besarkan dia," jawab Ryan.

"Kecilkan suaramu! Kalau sampai dia tahu kita bukan orang tua kandungnya. Dia pasti tidak akan patuh pada kita lagi." Ruby menegaskan suaminya.

"Benar katamu!" ucap Ryan.

Vivian duduk di pojok kamar dengan lutut ditekuk dan tangan memeluk kedua lututnya. Kepalanya bersandar pada dinding yang dingin, matanya terpejam, wajahnya menampakkan kepedihan yang mendalam. Betapa hancurnya hati gadis itu saat ini. Kekecewaan yang dirasakannya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dalam hatinya, Vivian merasa terpukul oleh perlakuan kedua orang tuanya yang sama sekali tidak mempercayainya. Seolah-olah mereka menganggap anak mereka ini sebagai makhluk asing yang tidak berharga. Kepalanya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa dijawab. Tangisannya terdengar lembut, memecah keheningan kamar. Hati Vivian teriris-iris oleh kebenaran pahit yang harus diterimanya. 

"Bahkan orang tuaku sendiri menganggap aku yang bersalah, Papa dan mama lebih memilih percaya kata mereka dibandingkan anak sendiri. Aku menjadi korban pe.mer.ko.saan oleh pria asing. Dan diceraikan oleh pria yang aku cintai selama ini. Dia berselingkuh dan membolak balikkan fakta," ucap Vivian.

"Kian Salveston, Karena rencanamu aku menjadi terpuruk. Tidak mendapatkan dukungan keluarga. Malah aku yang menyalahkan mereka. Sementara kamu hidup bahagia bersama mantanmu," gumam Vivian.

Malam hari.

Hotel.

"Ha ha ha...." suara tawaan Kian dan Liza yang sedang bersulang.

"Aku tidak mengira kamu sangat pintar untuk berakting, Gadis desa itu hanya bisa pasrah dan pergi. Dipermalukan sehingga disebarkan di berita. Andaikan aku yang di posisinya. Aku pasti akan bunuh diri saja," ucap Liza.

"Liza, akhirnya tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi. Mulai hari ini kita akan selalu bersama," kata Kian.

“Kamu sudah ikut bersamanya selama tiga tahun, Tidak mudah bagimu,” ujar Liza.

"Bersama seorang gadis yang bodoh memang tidak berguna, Mana mungkin aku menikahi dia dan hidup bersamanya. Saat ini aku juga harus berpura-pura sedih dan terpuruk di depan kedua orang tua ku. Aku harus memikirkan cara agar mereka menerima hubungan kita," kata Kian .

“Aku tidak sabar ingin menjadi istrimu, Aku ingin semua orang mengakui kita.”

"Tunggu aku! Aku akan menikahimu setelah mendapatkan restu dari kedua orang tuaku. Saat ini aku dan Vivian baru bercerai. Gadis itu pernah menyebut namamu di depan papa. dan papaku tidak percaya sama sekali. Oleh karena itu, kamu tidak boleh muncul. Setelah dua atau tiga bulan...Aku akan memberi tahu papa dan mama tentang kita," ujar Kian yang meletakan gelas minumannya ke atas meja.

"Kamu tidak akan mengecewakanku, kan?"

" Tentu saja tidak, Kamu adalah wanita yang paling cantik dan seksi. Mana mungkin aku akan mengecewakanmu," jawab Kian yang mendorong wanita itu berbaring ke kasur.

"Kamu tidak akan mengubah dariku?" tanya Liza.

"Aku begitu mencintai selama ini, Mana mungkin aku bisa diubah ke orang lain. Di dunia ini tidak ada wanita yang lebih cantik darimu," jawab Kian yang mencium leher wanita itu.

Liza memejamkan matanya dan membiarkan pria itu melakukan pemanasan. Kian mere.mas buah dadanya yang menonjol dan mulai melepaskan pakaiannya.

Mereka berciuman dan berpelukan di atas kasur. keduanya telah tanpa sehelai benang. tubuh mereka saling bersentuhan. Kian me.lu.mat  bibir Liza dengan rakus.

"Katakan kalau kamu mencintaiku!" pinta Liza yang melepaskan ciumannya

"Aku mencintaimu lebih dari siapa pun," jawab Kian dengan mencium leher wanita itu.

Tidak lama kemudian Kian mulai melakukan penyatuan. Ia memasukan senjatanya dan melakukan gerakan dengan perlahan. 

Pasangan itu saling berciuman dan menikmati hubungan mereka di malam itu.

Beberapa saat kemudian

"Saat kita menikah, Jangan lupa mengundang perempuan desa itu ke acara kita!" permintaan Liza yang tubuhnya tanpa sehelai benang.

"Kamu cukup kejam, dia sudah menderita," kata Kian yang menyentuh wajah wanita itu.

"Tidak cukup bagiku, Di hari pernikahan kita, aku juga berharap ada reporter yang datang. Saat itu kita adalah bintang utamanya. Dan Vivian akan menjadi perhatian mereka. Kamu juga tahu hujatan dari media. Aku ingin melihat bagaimana dia dan keluarganya dipermalukan di depan umum," ucap Liza.

"Baiklah, Kalau itu yang kamu inginkan," jawab Kian.

Beberapa saat kemudian mereka sama-sama meninggalkan hotel. Liza mengemudi mobilnya sendiri untuk pulang ke rumahnya.

Di sisi lain terlihat sebuah mobil mewah berparkir di pinggir jalan. Terdapat dua orang pria yang berada di dalam sana.

"Tuan, dia adalah wanita yang berselingkuh dengan Kian Salveston," ujar pria itu yang duduk di kursi supir yang menunjukan foto Liza.

"Lakukan sekarang juga!" perintah pria misterius yang duduk di belakang supir. Pria itu berparas tampan dan tatapan yang tajam. Ia juga memiliki hidung yang mancung serta sifatnya yang arogan.

Liza yang hampir memasuki komplek perumahan. ia dihentikan oleh dua mobil yang menghadang dari depannya.

"Hei, Kalian siapa, ha? Berani sekali menghalang jalanku," teriak Liza.

"Liza Ocyman?" tanya seorang pria yang berjaket hitam. Ia menghampiri wanita itu.

"Karena kamu sudah mengenalku, Cepat minggir!" teriak Liza.

"Wanita ja.lang," ketus pria itu yang menarik rambut Liza.

"Aaahh!"

"Lepaskan!" teriak Liza yang kesakitan.

Tidak lama kemudian beberapa orang pria yang keluar dari mobil.

"Kita bawa ke suatu tempat dan beri dia pelajaran!" ujar salah satu temannya.

"Baik, Aku penasaran. Sehebat apa wanita ini sehingga Kian Salveston mencintainya," kata pria itu yang menarik rambut Liza dengan kuat sehingga tubuhnya keluar dari jendela mobil.

"Sakit! Lepaskan aku!" teriak Liza yang kesakitan.

Tubuh wanita itu terhempas ke atas tanah yang membuatnya kesakitan.

"Jangan salahkan kami, Ini perintah pacarmu," kata salah satu pria itu.

"Apa maksudmu?" tanya Liza yang menahan sakit.

"Kian Salveston yang meminta kami bersenang-senang denganmu."

"Tidak mungkin," teriak Liza yang tidak percaya.

"Percaya atau tidak, adalah urusanmu. dia meminta kami melayanimu," kata pria itu yang sedang menyeret tubuh wanita itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status