Share

enam puluh tiga

Penulis: Reistya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-04 01:06:17

Yogi kini duduk di meja makan bersama Rei dan juga Bebe. Masakan Rei sudah siap sejak tadi, dan kini waktunya mereka menikmati makan siang. Ketiganya benar-benar terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

"Tadi Bebe makan batagor ya?" Yogi bertanya kepada calon putri kecilnya.

Bebe menganggukan kepalanya dengan sumringah. dia tersenyum ke arah Yogi. "Iya Papi, tadi Om Tedi beliin aku batagor. Enak banget sama ayam goreng loh."

Yogi melirik cemburu ke arah Rei. Melihat itu sang kekasih hanya tertawa terkekeh melihat Yogi yang cemburu.

"Harusnya tadi pagi Papi ke sini biar kebagian batagor juga."

Bebe menganggukan kepalanya setuju. "Gimana kalau besok Papi ke sini? Kita ke taman seperti mami pagi tadi? Ya?* Anak itu begitu bersemangat mengajak Yogi.

Baru saja hal itu membuat Yogi senang, dengan segera menganggukkan kepalanya setuju. tentu saja ia akan memastikan kalau besok pagi akan datang ke sini.

"Oke, kalau gitu Papi besok pagi ke sini ya? Jadi besok sebelum berangkat sekolah ki
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Shinta Rosalina
Kapan lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh tiga

    Yogi kini duduk di meja makan bersama Rei dan juga Bebe. Masakan Rei sudah siap sejak tadi, dan kini waktunya mereka menikmati makan siang. Ketiganya benar-benar terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia."Tadi Bebe makan batagor ya?" Yogi bertanya kepada calon putri kecilnya.Bebe menganggukan kepalanya dengan sumringah. dia tersenyum ke arah Yogi. "Iya Papi, tadi Om Tedi beliin aku batagor. Enak banget sama ayam goreng loh."Yogi melirik cemburu ke arah Rei. Melihat itu sang kekasih hanya tertawa terkekeh melihat Yogi yang cemburu."Harusnya tadi pagi Papi ke sini biar kebagian batagor juga."Bebe menganggukan kepalanya setuju. "Gimana kalau besok Papi ke sini? Kita ke taman seperti mami pagi tadi? Ya?* Anak itu begitu bersemangat mengajak Yogi.Baru saja hal itu membuat Yogi senang, dengan segera menganggukkan kepalanya setuju. tentu saja ia akan memastikan kalau besok pagi akan datang ke sini. "Oke, kalau gitu Papi besok pagi ke sini ya? Jadi besok sebelum berangkat sekolah ki

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh dua

    Deff dan Clarissa kini berada di kafe tempat di mana mereka biasa bertemu. Clarissa terlihat antusias, ia bahkan datang tanpa merias wajahnya dan tentu saja Clarissa tetap cantik paripurna. "Ayo buruan cerita. Jangan sia- siakan waktu gue pagi ini karena udah datang ke sini." Clarissa mendesak pada Deff yang masih sibuk meneguk secangkir kopi yang ia pesan. Deff meletakkan kembali cangkirnya, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Clarissa. "Lo tau kan kalau gue itu kerjasama mantan istri gue?" tanya Deff dijawab anggukan kepala oleh Clarissa. "Iya gue tau. Terus terus?" "Kemarin di pemotretan hari terakhir, dia datang bawa Bebe.""HAH?!!" Deff anggukan kepala. "Gue cemburu banget liat Bebe sibuk sama Yogi. Mereka bertiga keliatan banget kayak keluarga. ada rasa enggak terima ngeliat mereka keliatan bahagia sama-sama.""Iya, lo sayang sama Bebe?" tanya Clarissa."Dia itu gue banget, semua tentang Bebe sebagian besar itu duplikasi gue. Sampai gue pulang, itu gue ngerasa kangen bange

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh satu

    Yogi pagi ini masih berada di rumah. Bangun kesiangan karena kelelahan beberapa hari ini. Tubuhnya juga sedikit demam dan flu, jadi ia memilih beristirahat. Setelah bangun dan membersihkan badan, Dia kembali menuju tempat tidur. Mendudukkan bokongnya di sana dan memutuskan untuk segera menghubungi Rei karena kangen. Tak lama sampai akhirnya panggilan diterima."Ya mas?" sapa Rei dari balik telepon. "Kamu lagi ngapain? Udah sarapan atau belum? Bebe udah bangun belum?" Yogi bertanya bertubi-tubi dan itu membuat Rei tertawa dari balik telepon."Kamu tuh, kalau tanya satu-satu gitu loh. ""Iya, aku kan sekalian nanyanya sayang.""Aku tadi udah sarapan. Mas, ternyata di dekat sini itu ada taman, dari taman itu banyak banget tukang jualan. Tadi juga Bebe udah bangun mas. Dibeliin sama Pak Tedi batagor, sama ayam goreng, dia seneng banget." Penjelasan dari Rei membuat Yogi terkejut. "Ada Pak Twledi ke sana? Ngapain dia ke situ? Memang kamu udah kasih tahu dia kalau kamu pindah ke rumah i

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh

    Pagi-pagi sekali Rei sudah terbangun saat pulang kemarin dia melihat sebuah taman tak jauh dari rumahnya. Ingin menenangkan diri, ia memutuskan berjalan-jalan sendiri pagi ini. Meskipun harus memakai tongkat, tapi rasanya ia harus keluar untuk menyegarkan pikirannya. Ia berjalan ke luar, tadi sempat berpapasan dengan Bram dan ia sudah meminta izin untuk keluar. Rei lalu melangkahkan kakinya menuju taman, dia bisa melihat ada beberapa orang yang sedang berlarian dan duduk di kursi kursi taman. Taman itu cukup asri, banyak berbungaan di sana. Ada juga sebuah lapangan dengan peralatan olahraga. Bukan hanya itu, di pinggir-pinggir taman ada banyak orang yang berjualan. Rei duduk memerhatikan, ia senang melihat kegiatan pagi yang selalu terlewatkan. Setiap pagi sudah dimulai dengan kesibukan kemudian bekerja. Sekarang ini bisa menikmati pagi seperti ini merupakan sebuah hal yang sangat ia syukuri. "Rei?" Sebuah sapaan terdengar, membuat Rei menoleh ke belakang dan dia mendapati Tedi. "

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh sembilan

    Deff menghentikan mobil, pikirannya tak bisa fokus. Takut hal buruk terjadi, ia memilih untuk berhenti. Pertemuannya tadi dengan Bebe membuat ia jadi merasa jatuh cinta pada putri cantiknya itu. Padahal baru saja berpisah ia sudah merindukan Bebe."Cantik banget kamu Bebe," kata Deff sambil menatap foto Bebe. Tadi saat mereka menghabiskan waktu bersama, Deff banyak mengambil gambar Bebe. Semua hal yang dilakukan Bebe menarik perhatiannya. Ada rasa menyesal yang dalam ia rasakan. Semua tentang Bebe bagai cerminan dirinya. Bebe suka semua makanan yang mengandung strawberry, sama seperti dirinya. Bahkan Bebe juga lebih aktif menggunakan tangan kiri persisi sepertinya. Menulis juga menggunakan tangan kiri. Wajah Bebe pun mirip sekali, hanya bentuk wajah Bebe yang bulat seperti sang ibu.Kini ia menatap foto Rei yang sedang menyuapi Bebe. Deff tersenyum sendiri. Katakan saja ia gila, tapi ini membuat ia merasa tenang dan senang. Pria itu hela napas kemudian menyandarkan tubuhnya, memejamk

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh delapan

    Bebe tidur di belakang mobil. Tadi menghabiskan waktu cukup lama bersama sang ayah di apartemen Yogi. Kini dia dalam perjalanan pulang bersama Yogi dan Rei.Rei hanya tadi banyak diam. Jujur saja, memang ia membayangkan suatu saat akan memperkenalkan mantan suaminya kepada putri kecilnya. Jujur, rasanya senang karena bisa menuntaskan niatnya itu. Tapi ia takut dengan reaksi putrinya keesokan hari, atau hari-hari setelahnya.Yogi menangkap kegelisahan itu, kemudian menggenggam tangan Rei. "Kamu kenapa? Kenapa dari tadi bengong aja?""Aku senang melihat anak aku bisa ketemu sama ayah kandungnya. Tapi di sisi lain, aku juga mikir Gimana reaksi dia besok, atau lusa, atau besoknya lagi.""Jangan terlalu mikirin hal yang belum terjadi. kita jalanin aja semuanya. Ya?"Rei menoleh pada Yogi, jujur ia sangat berterima kasih dengan apa yang telah Yogi lakukan. Pria itu banyak sekali memberikan bantuan dalam hidupnya. "Aku makasih banyak sama kamu Mas.""Ssst, Kamu jangan ngomong kayak gitu. Ple

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status