Share

Bab 11

Author: Dwi Asti A
last update Last Updated: 2025-06-29 08:05:45

Suasana hening beberapa saat menanti kedatangan Wijaya. Mala masih sempat berbicara dengan raut bahagia mengetahui putranya sebentar lagi akan menikah hari itu dengan Anna, bahkan keadaannya terlihat jauh lebih baik.

Eldwin berdiri diam di pojok ruangan, sesekali memandang ke arah Anna mengamati diam-diam. Memikirkan masih tidak percaya dirinya akan menikah dengan perempuan itu. Anna yang jelas seorang janda dan masih belum menikah karena masih mencintai mantan suaminya, dan kini akan menjadi istrinya. Eldwin menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya takdirnya akan menikah dengan Anna.

Tak berapa lama datang brankar pasien masuk ruangan. Awalnya Mala dan Eldwin terlihat senang, namun begitu melihat pasien di atas brankar ditutup penuh kain raut wajah keduanya berubah seketika.

“A...apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Mala dengan bibir gemetar. Raut wajah tegang dan berusaha bangkit dari tidurnya. Seorang perawat bergegas menghampiri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Manajer Cantik Milik Bos Dingin   Bab 49

    Anna dan Bi Rum saling berpandangan.“Eldwin/Den Eldwin?” suara mereka bersamaan.Bi Rum panik. Dia beranjak lalu berjalan menuju jendela. Membuka sedikit gorden dan melihat keluar. Dia membeliakkan matanya, sambil menutup mulutnya seakan menahannya untuk mengeluarkan suara. Dia lantas kembali lagi menghampiri Anna yang masih duduk memasang cadarnya.“Benar Non, Den Eldwin di luar,” Bi Rum tegang.Anna beranjak usai memastikan wajahnya tertutup dengan rapi. “Sudah rapi?” tanya Anna.“Sudah Non.”“Sekarang Bibi duduk dengan tenang di sini jangan ke mana-mana sebelum aku kembali!” pesan Anna pada Bi Rum. Wanita itu mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.Anna berjalan menuju pintu. Menarik hendel pintu ke dalam, setelah itu melangkah menuju pada pemuda yang berdiri di halaman membelakanginya.Tubuh tegap, punggung kekar dan atletis itu tampak lebih jelas dipandang dari arah belakang. Memperlihatkan kedewasaan yang baru Anna sadari. Eldwin sudah dewasa dan bukan anak remaja

  • Manajer Cantik Milik Bos Dingin   Bab 48

    Aisha mengeratkan cengkeraman tangan kirinya pada tali tas, satu tangannya lagi di bawah, mengepal sangat erat. tatapan matanya semakin tajam memandang pemuda di hadapannya. Bagaimana Eldwin mengajukan syarat tanpa memikirkannya. Meskipun Anna melakukan semua itu sebagai penyamaran bukan berarti ia tak menghargai makna busana yang dikenakannya.Dengan meminta membuka cadar, Eldwin benar-benar tidak menghargainya, atau memang dia tak mengerti.Tubuh keduanya kini sudah saling berhadapan. Dua pasang mata saling beradu. Aisha berusaha menahan amarahnya. Sementara Eldwin menatap penuh tanda tanya. Menunggu jawaban perempuan di hadapannya.“Saya tidak bisa Pak Eldwin, lupakan saja soal menjadi manajer,” ungkap Aisha dengan tegas penuh rasa kecewa.Aisha mundur satu langkah kemudian memutar tubuhnya berlalu dari hadapan Eldwin. Pemuda itu berdiri mematung di tempatnya, tak percaya Aisha menolak syaratnya dan lebih memilih batal menjadi manajer. Sesulit itukah?

  • Manajer Cantik Milik Bos Dingin   Bab 47

    Aisha berhenti mendadak. Dia nyaris terjatuh jika pengendara motor itu tak segera meraih tangannya.“Kau tidak apa-apa?” Eldwin sembari membuka kaca helmnya.Aisha merasa lega ternyata pengendara motor itu adalah Eldwin. Refleks Aisha menarik tangannya dari genggaman tangan Eldwin.“Saya baik-baik saja, tapi saya merasa ada seseorang yang sedang mengikuti.” Aisha terlihat tegang dan ketakutan, tampak dari pancaran matanya. “Saya harus segera pulang,” lanjutnya. Aisha berjalan dengan tergesa pergi begitu saja.Tubuh Aisha telah menjauh, Eldwin memperhatikan sekeliling. Di balik sebuah pohon dia menyadari ada sosok yang tengah bersembunyi, hanya pakaiannya saja yang terlihat sedikit di sana. Eldwin mencurigai seseorang, namun dia mengabaikannya saat itu lalu pergi menyusul Aisha.Aisha telah sampai di pintu gerbang. Menoleh ke belakang hanya mendapati Eldwin juga baru tiba. Sepertinya Eldwin mengikuti dirinya, mungkin ingin menjaganya. Dan tanpa mengatakan apa

  • Manajer Cantik Milik Bos Dingin   Bab 46

    Eldwin buru-buru meninggalkan tempat itu untuk membukakan pintu. Setibanya di sana dia terdiam sejenak, memikirkan alasan dirinya meminta Aisha datang ke rumah.Saat itu sudah pukul tujuh malam, dia tidak seharusnya meminta seorang perempuan untuk datang ke rumah, di malam hari. Tapi sudah telanjur, Eldwin pun tetap harus menemuinya.Eldwin menarik gagang pintu, perlahan pintu terbuka. Eldwin terkejut karena yang berdiri di hadapannya saat ini bukanlah Aisha.Pria itu seketika menyerobot masuk dan mencengkeram krah piama Eldwin. Tatapannya dipenuhi kemarahan.“Di mana kau sembunyikan Anna? Bukankah sudah aku bilang aku dan Anna akan rujuk. Tapi gara-gara kedatanganmu semuanya jadi gagal. Kau memang breng*ek!” satu pukulan yang tak terduga mendarat di wajah Eldwin. Pemuda itu tak sempat menghindar terlalu kaget dan juga kejadian itu begitu cepat.Eldwin terjatuh di lantai, mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan merah. Tatapannya tajam ke arah Raka y

  • Manajer Cantik Milik Bos Dingin   Bab 45

    Pria muda itu masih serius membaca proposal. Ekspresinya tidak bisa ditebak tapi sungguh tak menyenangkan, memperlihatkan ketidakpuasan di sana. Dan tiba-tiba melempar proposal itu ke atas meja dengan kasar, sontak Eldwin dan Aisha kaget dibuatnya.Eldwin sudah merasakan hawa kegagalan saat itu. Dia menoleh pada Aisha sekilas kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya kecewa.Sikap Rahardian, nama pria itu ketika menatap dirinya dan Eldwin dingin. Dan sikap Eldwin yang kecewa membuat Aisha bingung. Rahardian belum memberikan jawabannya, tapi Eldwin sudah kecewa. Dan bagi Aisha situasi itu masih belum berakhir.“Jadi Pak Rahardian, apa keputusan Anda?” tanya Aisha pelan namun pasti. tak sedikit pun menunjukkan kecemasan dalam nada suaranya.“Aku menerimanya.” Jawaban cepat dan tak terduga itu sungguh mengejutkan Aisha dan Eldwin. Ekspresi pria itu pun berubah seratus delapan puluh derajat. Tersenyum lebar.Eldwin masih berusaha meyakinkan diri bahwa situasi itu bukanlah sebuah mimpi.

  • Manajer Cantik Milik Bos Dingin   Bab 44

    Siapa yang tidak tertarik dengan rumah besar dan mewah itu. Meskipun Fariz ragu, tapi menjual rumah itu adalah keinginan Eldwin. Hanya saja Fariz tidak menjualnya pada sembarang orang. Dia harus tahu betul siapa calon pembelinya.Sekali lagi Fariz meyakinkan Eldwin dengan kembali bertanya perihal penjualan rumah itu. Dan jawaban Eldwin tetap sama. Menjualnya.Eldwin tak punya jalan lain, setidaknya sebagai awal untuk menjalankan kembali restoran dia harus berkorban sesuatu. Menjual motornya masih sangat kurang, jadi percuma saja.“Menjual rumah?” Bi Rum kaget mendengar pembicaraan Eldwin dan Fariz di telepon.“Iya Bi.”“Tapi Den, rumah ini satu-satunya peninggalan Almarhum orang tua Den Eldwin. Rumah ini banyak kenangannya Den.” Bi Rum terlihat begitu sedih.“Kalau Bibi khawatir mau tinggal di mana, nanti Bibi pulang saja ke rumah. Aku bisa tinggal di kosan atau mengontrak rumah. Lagi pula aku cuma sendiri Bi.”Bi Rum menggeleng-geleng tak setuju.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status