Eldwin mengepalkan tangannya menahan geram. Dia tidak ingin bertindak gegabah, namun dia merasa semakin yakin ada sesuatu antara ayahnya dan Anna.‘Dasar perempuan penggoda, bagaimana bisa kau mendekati papaku diam-diam seperti ini. Awas saja, aku akan membuat perhitungan denganmu nanti.Setelah berusaha mengontrol emosinya, Eldwin keluar dan menemui mereka.“Pa, teman-teman ingin mengobrol dengan papa.”Anna dan Wijaya menoleh bersamaan dengan kedatangan Eldwin dan seketika mereka saling menjauh. Mereka terlihat gugup, itulah kesan yang ditangkap Eldwin yang batinnya penuh dengan kecurigaan saat itu.“Soal apa tiba-tiba mereka ingin berbicara denganku?” Wijaya bertanya heran.“Tidak tahu Pah, mungkin hanya ingin mengobrol saja.”“Baiklah.”Tanpa banyak bertanya Wijaya berlalu meninggalkan tempat itu, menyisakan Eldwin, dan Anna yang tengah mencuci piring. Anna melanjutkan pekerjaannya tanpa mempedulikan kehadiran Eldwin di ruangan itu.Eldwin berjalan mendekat dan bersandar pada me
Terakhir Diperbarui : 2025-05-16 Baca selengkapnya