Share

Bab 12

Author: Aku Ingin Makan Daging
"Mau bernegosiasi? Tanya Josan, Winda membunuh Nancy dan anaknya, bagaimana menyelesaikan masalah ini?"

Milian buru-buru mengambil lembar laporan dan ekspresinya berubah drastis.

Dia tidak berkata apa-apa, hanya berbalik dan keluar untuk melaporkan kejadian tersebut.

Nancy sedang hamil, tapi mereka tidak tahu!

Orang yang ditabrak Winda adalah Nancy dan janin itu keguguran, masalah ini makin sulit!

Namun, ketika dia menelepon, tidak ada yang menjawab panggilan telepon.

Hanya ada satu kata di benaknya, yaitu gawat!

Josan menemani Yoshi tidur jadi dia mematikan suara ponsel.

Begitu Winda kembali, dia menangis tersedu-sedu dalam waktu yang lama, Josan tidak bisa langsung pergi, dia pergi saat fajar.

Ketika Milian berhasil menghubungi Josan, itu sudah keesokan siangnya.

Suara Josan terdengar lelah dan serak, juga agak kesal.

"Apa masalah sudah selesai?"

Milian menjawab, "Pihak lain nggak terlihat, nggak bisa menegosiasikan kompensasi."

"Bagaimana orangnya? Apa lukanya serius? Bayar lebih banyak uang."

Suara Josan terdengar dingin.

Milian tertegun, "Pak Josan, yang ditabrak Nona Winda adalah Bu Nancy dan ...."

Dia menggertakkan gigi dan mengatakan semuanya.

"Bu Nancy sedang hamil, baru berusia satu bulan, sekarang dia keguguran!"

Hanya ada keheningan di panggilan telepon.

Josan terdiam beberapa saat, suaranya tiba-tiba terdengar sangat dingin dan tegas.

"Apa katamu? Bagaimana bisa dia?"

Dia akhirnya mengerti dari mana rasa panik di dadanya berasal.

Keguguran?

Anaknya ....

Kegelisahan akhirnya tak terkendali pada saat ini dan melonjak, mengalahkan akal sehatnya dalam sekejap.

Hamil satu bulan, keguguran.

Dia akhirnya merasakan perasaan alat tajam membelah jantungnya.

Dia merasa tercekik dan sulit bernapas karena kesakitan.

Josan pun melempar ponsel dan pergi ke rumah sakit.

Namun, ketika dia tiba di rumah sakit, dia tidak melihat siapa pun.

Aura dingin dia kentara.

"Di mana dia?"

Milian ragu-ragu lalu memandang Yessa dan pengacara yang duduk di sebelahnya.

Wajah Yessa dingin.

"Nancy baru saja dioperasi, dia nggak mau melihatmu. Pak Josan, sayang sekali bayimu keguguran."

Wajah Josan langsung menjadi dingin, matanya gelap dan suram, pupil matanya sedikit mengecil.

Rasanya seperti seseorang menikam jantungnya dengan keras.

Rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.

Wajahnya menjadi pucat karena kesakitan.

Penyesalan melanda dirinya dan membuatnya frustrasi.

Yessa terus menusuk hatinya.

"Nggak masalah, anak harammu sudah besar, kamu pasti nggak peduli dengan anak Nancy. Selamat untukmu karena benar-benar bebas dari pernikahan ini."

Josan bengong sejenak.

"Di mana Nancy?" tanyanya dengan suara serak.

Entah kenapa selain panik, dia merasakan ketidakberdayaan yang kentara.

Dia tidak berharap punya anak dengan Nancy, tapi ketika mendengar kabar anak itu datang dan pergi lagi, dia tetap merasa sakit hati.

Anaknya sudah tiada, yang menggelikan adalah tadi malam dia masih menghibur si pembunuh dan mengasuh anak orang itu.

Rasa sakit yang dia rasakan membuatnya merasa sangat frustrasi dan panik.

Tangannya terkepal erat, seluruh tubuhnya tegang.

Istri dan anaknya seakan makin menjauh dari dunianya.

Mata dingin Nancy muncul lagi di benaknya, jantungnya tiba-tiba berkedut, rasa sakitnya sangat parah.

Seolah-olah beberapa serangga menggerogoti jantungnya, seluruh tubuhnya kesakitan.

Yessa mengambil sebuah dokumen dari tangan pengacara dan melemparkannya pada Josan.

Dia berkata dengan sinis, "Ini surat perjanjian perceraian. Kalau kamu nggak mau tanda tangan, kami akan menuntut Winda atas pembunuhan yang disengaja, biar dia masuk penjara!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 230

    Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 229

    Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 228

    Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 227

    Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 226

    Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 225

    Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status