Share

Bab 3

Author: Miana
"Hei, bukankah ini Nona Audrey yang dulu? Istri kecil Pak Zayn yang cantik? Kenapa? Datang untuk minum? Hei ... mau minum ya minum saja, untuk apa pakai pakaian kerja?"

Begitu pria itu selesai berbicara, terdengar suara tawa di ruang pribadi.

Aku mengencangkan genggamanku pada gerobak dan menarik napas dalam-dalam.

Sudahlah, mereka sudah menemukanku dan bertekad untuk mempermalukanku. Aku tidak bisa melarikan diri, jadi sebaiknya aku pergi ke sana dan mungkin mendapatkan beberapa tip dari mereka.

Saat ini penagih utang bekerja keras setiap hari, ayahku bilang dia tidak ingin hidup lagi, ibuku menangis setiap hari dan kakakku pergi mengantar makanan setiap hari. Untuk apa aku masih mementingkan harga diri dan kesombongan yang tidak ada artinya itu?

Aku mendorong troli minuman dan berusaha keras untuk mempertahankan senyuman kaku namun sopan.

Aku tersenyum pada mereka dan berkata, "Kebetulan sekali. Karena kalian sudah datang, mohon lebih memperhatikan pekerjaanku, ya? Kalau kalian senang minum-minumnya, mungkin kalian juga bisa memberiku sedikit tip."

"Ck, ck, ck ...." Stefan menggelengkan kepalanya dan mencibir.

Aku ingat saat itu dia selalu berusaha menyanjungku dan kakakku, selalu memanggil kami berdua dengan sebutan kakak. Sekarang keluargaku berada dalam kesulitan dan melihat wajahnya yang penuh kesombongan, aku tidak sabar untuk menamparnya.

Akan tetapi, sekarang bukan waktunya untuk bertindak gegabah. Uang jauh lebih penting.

Aku terus tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Stefan tiba-tiba membungkuk untuk mendekat ke arahku dan berkata dengan sombong, "Lihat, lihat, apakah ini masih Nona Audrey yang sombong dari sebelumnya? Sudah lama tidak bertemu, kok jatuh ke dalam kondisi ini? Ck, ck, ck ...."

Tiba-tiba terdengar suara tawa lagi di ruang pribadi.

Rizky juga tersenyum jahat padaku, "Barusan kamu bilang harus lebih memperhatikan pekerjaanmu. Di tempat seperti ini, bukankah maksudmu itu bisnis prostitusi? Haha, kalau memang bisnis prostitusi, sebaiknya kamu buka dulu bajumu dan biar kami periksa barangnya. Kalau produk ini jelek sekali, bukankah kita akan rugi? Hahaha ...."

Aku memegang botol bir erat-erat dan melirik ke arah Zayn.

Zayn merokok dalam diam seolah tidak mendengar kata-kata kotor mereka atau dengan kata lain, dia sama sekali tidak peduli.

Aku menunduk sambil meletakkan botol-botol bir di bar satu per satu dan berkata sambil tersenyum, "Semuanya salah paham. Pekerjaan yang kubicarakan adalah penjual bir. Mengingat persahabatan kita sebelumnya, kalau mau minum, kamu bisa membelinya dariku supaya aku bisa mendapat komisi lebih banyak."

"Ck, sekarang kamu sangat kekurangan uang." Stefan tiba-tiba melemparkan sebuah kartu ke bar dan berkata kepadaku dengan wajah penuh belas kasihan, "Ada 60 juta di kartu ini. Selama kamu berbaring di lantai dan menggonggong beberapa kali, 60 juta itu akan menjadi milikmu."

Begitu Stefan selesai berbicara, terdengar lagi suara tawa di ruang pribadi yang bercampur dengan siulan lucu.

Sekelompok penonton menatapku dengan penuh minat.

Bahkan Zayn menatapku. Wajahnya sangat tenang, tetapi sorot matanya masih begitu dalam sehingga orang tidak berani melihat lebih lama.

Aku tidak bergeming untuk waktu yang lama dan Rizky tiba-tiba melemparkan kartu lain ke bar, "Masih ada 200 juta di sini. Selama kamu menggonggong beberapa kali dan biarkan kami bersenang-senang selama satu malam, semua ini milikmu."

Aku menatap Rizky dengan terkejut.

Meskipun sekarang keluargaku berada dalam kesulitan, aku tetaplah istrinya Zayn. Zayn masih duduk di sini. Bagaimana Rizky bisa berani membuat permintaan seperti ini?

Kecuali Zayn memberi tahu mereka tentang perceraian kami dan bahkan memberi tahu mereka bahwa dia membenciku, mana mungkin mereka berani mempermalukanku seperti ini di depan Zayn?

"Kenapa, bukankah kamu kekurangan uang? Kamu tidak bisa melepaskan harga dirimu, lalu untuk apa berkeliaran di sini?" Rizky mencibir, "Harga yang kami berikan cukup tinggi. Kalau menjual diri di luar, berapa kali kamu harus menjual dirimu untuk mendapatkan uang sebanyak itu?"

Benar, aku kekurangan uang, tetapi aku masih berpegangan pada harga diriku yang tidak realistis itu.

Akan tetapi, melepaskan harga diri bukan berarti tidak ada batasannya.

Melihat senyuman Rizky yang jahat dan sembrono, aku diam-diam merasa mual.

Aku mengambil kartu 200 juta itu dan melemparkannya kembali ke Rizky sebelum berkata dengan sengaja, "Beraninya kamu menggunakan 200 juta untuk membeliku satu malam? Kalau mampu, keluarkan 200 miliar!"

Aku kenal Rizky. Keluarganya tidak begitu kaya. Dia menghabiskan waktunya dengan menganggur dan berpura-pura bermurah hati di luar, tetapi nyatanya dia sangat pelit. Biasanya dia terus menempel padaku dan kakakku sepanjang waktu. Membelikan tas untuk pacarnya saja tidak rela.

Bisa dikatakan menyuruhnya mengeluarkan 20 juta sama saja dengan membunuhnya.

Sekarang demi mempermalukanku, dia bersedia memberikan 200 juta yang menunjukkan betapa dia membenciku.

Hal ini membuatku mulai merenung, apakah aku benar-benar orang yang seburuk itu sebelumnya?

"Hahaha, Rizky, kamu juga pelit. Bagaimanapun, dia juga mantan Nona Audrey. Mau membelinya untuk semalam, bisa-bisanya kamu cuma memberinya 200 juta?"

Seseorang di ruang pribadi tiba-tiba tertawa.

Wajah Rizky langsung memerah, dia memelototiku dengan tajam dan mencibir dengan sinis, "Menurutku dia terlalu tinggi untuk 200 juta."

Aku mengabaikan cibiran Rizky, mengambil kartu berisi 60 juta dan berkata kepada Stefan, "Apakah yang kamu katakan itu benar? Selama aku menggonggong beberapa kali, 60 juta itu akan menjadi milikku?"

Stefan tertegun sejenak seolah tidak menyangka aku akan menganggapnya serius.

Stefan juga sama pelitnya dengan Rizky.

Mungkin 60 juta adalah seluruh uangnya.

Aku melihat wajah Stefan terlihat bingung dan dia berkata, "Kamu si Nona Audrey sangat sombong, mana mungkin kamu akan menggonggong seperti anjing di depan kami? Berhentilah bercanda."

Stefan berkata dan mencoba mengambil kembali kartu itu.

Aku menghindari uluran tangannya dan berkata dengan serius, "Aku tidak bercanda. Tidak sulit untuk menggonggong seperti anjing. Menggonggong beberapa kali bisa mendapatkan 60 juta. Tidak peduli bagaimana kita memikirkannya, itu adalah bisnis yang menguntungkan, 'kan?"

Stefan tampak kesal dan memelototi kartu di tanganku, sangat ingin merebut kembali kartu itu.

Rizky berkata dengan sombong, "Kalau begitu, cepatlah menggonggong dan biarkan kami semua melihat bagaimana kamu si Nona Audrey mengibaskan ekormu ke arah kami di lantai seperti seekor anjing yang memohon belas kasihan."

Keangkuhan yang pernah kumiliki sudah tidak ada lagi. Yang terpikir olehku hanyalah penagih hutang yang galak, adegan orang tuaku yang menangisi kehidupan mereka dan kerja keras kakakku.

Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Oke."

Akan tetapi saat aku perlahan berlutut di lantai, sikuku tiba-tiba dipegang oleh sebuah tangan yang besar.

Aku menoleh dengan terkejut, lalu menatap mata Zayn yang dalam dan jantungku berdetak kencang.

"Semuanya keluar."

Zayn berbicara dengan tenang dan kata-katanya ditujukan pada orang-orang itu.

Seketika orang-orang itu keluar satu per satu karena takut menyinggung perasaannya.

Ketika Stefan pergi, dia masih bersikeras mengambil kartu berisi 60 juta dari tanganku. Lucu sekali.

Zayn menatapku dengan sepasang mata gelapnya, "Kamu benar-benar begitu kekurangan uang?"

Aku menarik sikuku dari tangan besarnya dan menjauhkan diri, "Pak Zayn, bukankah kamu sengaja menanyakan itu?"

Setelah keluargaku mengalami masa-masa sulit, kami terlilit banyak utang. Ini adalah fakta yang terkenal di Kota Jenara dan aku tidak percaya dia tidak mengetahuinya.

"Pak Zayn?" Zayn tertawa dan memahami dua kata ini dengan jenaka.

Entah apa yang dia pikirkan dan aku tidak punya waktu untuk terlibat dengannya.

Aku menunjuk ke bir di bar dan berkata, "Pak Zayn, ini bir yang tadi kalian minta. Aku telah membawakannya untuk kalian. Kalau kamu merasa pelayananku baik, kamu juga bisa memberiku tip."

Zayn menatapku dengan tenang, sorot matanya selalu membuat orang sulit untuk menebaknya.

Aku hanya mengatakan tip tersebut sambil lalu tanpa benar-benar berharap dia akan memberikannya.

Aku tersenyum dan hendak keluar ketika Zayn tiba-tiba berkata, "Aku akan memberimu 20 miliar."

Tiba-tiba aku berhenti dan menatapnya dengan tidak percaya, "Apa katamu?"

Zayn berjalan ke arahku dan menatapku dalam-dalam dengan mata gelapnya, "Aku akan memberimu 20 miliar dan kamu temani aku selama satu malam."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Arifin Sani
banyak kata2 yg di ulang, bahsa gaulnya nihil
goodnovel comment avatar
Arifin Sani
darimana ceritanya ini bagus, sungguh sangat jelek, males bacanya
goodnovel comment avatar
Aslamiahmiah
ceritana nya bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 654

    Zayn berkata dengan serak tanpa mengangkat kepalanya."Aku sedang merancang gaun pengantinmu."Aku tertegun sejenak, hatiku tiba-tiba terasa sangat manis.Aku berkata, "Kamu istirahatlah lebih awal. Kamu tidak harus merancang gaun pengantinnya sekarang, kita masih punya banyak waktu di masa depan."Zayn sudah selesai membuat sketsa di atas kertas.Zayn meletakkan pensil, lalu bersandar di sandaran kursi sambil meregangkan pinggangnya. Dia berkata sambil tersenyum, "Butuh waktu yang lama untuk buat gaun ini, jadi aku harus segera menyelesaikan rancangannya."Setelah terdiam sejenak, Zayn tiba-tiba menatapku lekat-lekat, kemudian berkata dengan suara yang rendah dan lembut, "Aku mau kasih tahu seluruh dunia kalau kamu adalah satu-satunya istriku yang kucintai."Meskipun kami sedang melakukan panggilan, aku tetap merasa malu saat seorang pria mengucapkan kata-kata yang romantis dengan begitu serius padaku.Wajahku sedikit memerah setelah mendengar ini. Aku mengalihkan tatapanku, kemudian

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 653

    Zayn mengatakan jika situasi ibunya sangat stabil. Selain itu, Zayn juga mengatakan jika ibunya sangat merindukanku dan ingin menemuiku.Aku berencana untuk menjenguk Agatha setelah ibuku selesai menjalani operasi pada tanggal 20.Omong-omong, aku hampir melupakan satu orang, yaitu Cindy.Cindy sangat pendiam akhir-akhir ini, dia bahkan tidak membuat masalah.Berdasarkan sikap Cindy sebelumnya, dia pasti sengaja muncul di sisi Zayn saat aku tidak sempat bertemu dengan Zayn selama beberapa hari ini. Kemudian Cindy akan memotret foto, lalu mengirimkannya padaku untuk pamer dan juga untuk membuatku salah paham.Hanya saja Cindy sama sekali tidak melakukan apa pun, yang terasa sangat aneh.Aku sama sekali tidak percaya jika Cindy sudah berpikir dengan jernih dan berubah menjadi orang baik.Pepatah pernah mengatakan jika anjing yang suka menggonggong tidak akan menggigit orang, tapi anjing yang bisa menggigit orang tidak akan menggonggong.Jadi aku semakin merasa tidak tenang saat orang sek

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 652

    Aku tanpa sadar menatap Irvin, tapi matanya menatap lurus ke depan.Dengan kata lain, Irvin sama sekali tidak sadar jika pacarnya baru saja berjalan melewatinya.Aneh sekali.Irvin begitu mencintai Sella, dia seharusnya sangat senang saat tiba-tiba bertemu dengannya.Hanya saja, Irvin tidak hanya tidak membuat reaksi apa pun, dia bahkan juga tidak melirik Sella. Irvin terus berjalan ke kamar pasien ibuku seperti biasa.Saat aku sedang kebingungan, Irvin menoleh untuk menatapku, "Kenapa?"Aku menatapnya lekat-lekat, lalu berkata, "Tadi aku lihat pacarmu."Irvin tertegun, lalu tanpa sadar menatap sekeliling, "Di mana? Kenapa aku tidak melihatnya?"Aku menatap Irvin sambil mengerutkan keningku, "Tadi dia baru saja jalan di depan kita, apakah kamu tidak melihatnya?"Terdapat kilatan cahaya di mata Irvin, dia berkata sambil tersenyum, "Tadi aku sedang memikirkan masalah Ayah dan masih marah karena perbuatannya, jadi aku tidak terlalu memerhatikan keadaan sekitar."Aku menatap Irvin lekat-le

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 651

    "Anggap saja kamu bantu Ayah minta modal 200 miliar pada Zayn.""Ayah janji akan mengembalikan uang ini padamu kalau proyek ini berjalan dengan lancar."Aku menepis tangannya, lalu berkata dengan datar, "Aku tidak akan pinjam uang pada Zayn, terserah kamu mau menolong Ibu atau tidak. Kami juga tidak akan memaksamu kalau kamu tidak mau menolongnya, semuanya tergantung pada hati nuranimu!""Benar sekali, aku tidak akan meremehkanmu kalau kamu tidak minta uang. Sayangnya di matamu cuma ada uang dan kekasihmu."Irvin memelototi ayahku dengan tajam, "Cepat pergi, jangan pernah muncul di hadapan kami lagi. Kalau tidak, aku tidak akan sungkan-sungkan padamu!"Ayahku memasang ekspresi sedih, dia menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu, tapi aku sudah ditarik hingga ke depan lift oleh Irvin.Saat sedang menunggu lift, aku tidak bisa menahan diri untuk melirik ayahku.Ayahku sedang menelepon, entah dia sedang bertelepon dengan siapa sampai bersikap sesopan itu.Aku khawatir ayahku akan me

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 650

    Ibuku dulu sangat mencintai ayahku.Hingga semua dunianya adalah ayahku.Saat itu, ibuku memikirkan ayahku dalam segala hal dan bergantung padanya dalam segala hal.Namun kini, Ibuku tidak memendam apa pun selain kebencian terhadap ayahku. Hal ini menunjukkan betapa buruknya Ayah yang sudah menyakiti Ibu.Setelah menghibur ibuku, aku keluar dari bangsal dan melihat ayah serta kakakku bersandar di jendela di koridor, seolah sedang menungguku.Aku menghampiri ayahku lalu bertanya, "Untuk apa kamu datang hari ini?"Ayahku terisak, berkata dengan wajah sedih, "Aku tidak menyangka ibumu akan sakit parah. Kalian juga sama. Kalian tidak memberitahuku bahwa hal sebesar itu terjadi."Kakakku mencibir, "Kalau aku ceritakan hal ini, apa kamu akan meninggalkan kekasihmu dan kembali lagi?""Kalau aku ceritakan hal ini, apa ibuku akan membaik? Lagi pula, ibuku jadi sakit karena kamu.""Kalau kamu tahu diri, pergilah dari sini, berhentilah berpura-pura sayang pada kami.""Kenapa kamu bicara pada ayah

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 649

    Ya, kakakku memang benar.Menceritakan hal-hal ini pada seseorang yang sudah berubah pikiran tidak akan menyelamatkan apa pun.Keesokan paginya, aku dan kakakku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibuku.Begitu sampai di pintu, aku dengar suara pertengkaran dari arah bangsal ibuku.Aku juga samar-samar mendengar suara ayahku.Aku dan kakakku saling memandang dan bertanya, "Bagaimana Ayah tahu?""Siapa yang tahu? Sial, aku tahu kedatangannya akan menimbulkan masalah bagi ibu kita," kata kakakku sambil mendorong pintu bangsal.Aku melihat ayahku berdiri di samping tempat tidur dengan tangan di pinggangnya, wajahnya penuh dengan kemarahan.Ibuku duduk di ranjang rumah sakit, menyeka air matanya dalam diam.Kakakku langsung marah, lalu berlari ke depan dan mendorong ayahku, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menindas ibuku lagi?"Aku bergegas menghampiri, memegang bahu ibuku dan bertanya apa yang terjadi.Ibu tidak mengatakan apa pun, hanya menggelengkan kepalanya.Kakakku makin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 648

    Untungnya, aku baru saja menginjak anak tangga pertama.Begitu aku bergerak mundur, ada tanah datar di belakangku hingga membuatku kehilangan keseimbangan.Setelah bergoyang dua kali, akhirnya aku berhasil berdiri tegak.Aku mendongak dengan kaget, ternyata itu adalah kakakku."Apa yang kamu lakukan? Kamu tiba-tiba berlari ke bawah, hampir saja menjatuhkanku."Kakakku melirik ke arah Zayn pergi dan mendengus, "Kenapa kamu turun ke bawah? Aku sudah berdiri di sini tanpa bergerak dari tadi.""Kamu sedang memikirkan suamimu begitu serius hingga menabrak aku!"Aku menatapnya tanpa berkata apa-apa.Apa artinya 'memikirkan suami'? Aku mendapati kata-kata Irvin semakin lama semakin keterlaluan.Hah?Eh, salah!Kalau kakakku berdiri di sini sepanjang waktu, bukankah akan melihat dan mendengar semua yang baru saja kami lakukan, saat Zayn mencium serta memelukku dan mengucapkan begitu banyak kata-kata mesra?Tepat saat aku memikirkan hal ini, kakakku datang, menyentuh hidungnya dan tersenyum pad

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 647

    "Ingat kirim pesan padaku setiap hari. Kalau ada waktu, telepon aku.""Betapa pun sibuknya aku, aku akan mengangkat teleponmu.""Ya."Keengganan Zayn membuat hatiku luluh.Pada saat ini, aku sepenuhnya merasakan cintanya yang begitu kuat.Namun cintanya tampak bercampur dengan sedikit kekhawatiran.Hatiku juga mulai merasa agak sedih serta gelisah.Aku bertanya padanya, "Apa yang kamu khawatirkan? Apa karena operasi ibumu?"Zayn menggelengkan kepalanya. "Dokter bilang untuk jenis operasi ini, selama ginjalnya cocok, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.""Lalu apa yang kamu khawatirkan?" Aku bisa dengan jelas merasakan ketakutannya.Jadi aku tidak mengerti, selain penyakit ibunya, apa lagi yang ditakutkan oleh orang seperti dia?Zayn menatapku dengan serius, membelai pipiku dan berbicara dengan suara yang keras."Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman. Aku khawatir tidak akan bisa melihatmu lagi.""Dasar bodoh!"Aku melemparkan diriku ke dalam pelukannya, memeluk pinggan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 646

    Malam harinya, Zayn datang untuk makan malam bersamaku.Zayn pertama-tama pergi ke bangsal untuk menjenguk ibuku lalu membawa aku ke restoran yang sudah direservasi terlebih dahulu.Tahun ini bisa dikatakan sebagai tahun terdingin di Kota Jenara.Angin dingin yang menggigit terasa bagai pisau yang menyayat wajah orang.Zayn menutupiku dengan syal sambil menuntunku ke dalam mobil.Akhir-akhir ini aku tidak sering mengunjungi ibunya karena urusan ibuku.Aku mengencangkan sabuk pengaman dan bertanya padanya, "Apa akhir-akhir ini ibumu baik-baik saja?"Zayn mengangguk. "Setiap hari menerima suntikan serta perawatan tepat waktu, sekarang hanya menunggu operasi pada tanggal 20 saja."Aku berkata, "Pada tanggal 20, aku mungkin tidak bisa mengunjungi ibumu, aku juga tidak bisa menemanimu sampai operasi ibumu selesai.""Aku mengerti." Zayn memegang tanganku erat sambil tersenyum lembut padaku. "Pada hari itu, ibumu juga harus menjalani operasi. Meskipun kamu adalah istriku dan menantu ibuku, ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status