Share

Kekhawatiran Bu Marni

Author: Rasyidfatir
last update Last Updated: 2025-08-08 05:41:12

Tengah malam Adelia terbangun dari tidurnya, ia mau ke kamar mandi. Karena rumahnya di kampung beda dengan apartemennya. Di mana dalam satu kamar ada kamar mandinya. Ini berbeda, Adelia harus berjalan ke sumur belakang. Di sanalah letak kamar mandinya. Untung saja rumah Adelia sudah di pagar tembok tinggi belakangnya. Jadi, tidak terlihat menakutkan kalau melihat kebun di tengah malam.

Karena saking ngantuknya, Adelia tidak melihat lantai yang di lewatinya licin. Hingga hampir terjatuh, namun bukannya jatuh, tubuh Adelia malahan menabrak sesuatu yang empuk. Saat ia mendongak, mengucek matanya ia kaget karena yang berdiri di depannya adalah Arga.

"Mas, kok di sini?" tanya Adelia.

"Hehehe, tadi habis buang air kecil," jawab Arga.

"Oh, aku juga mau ke kamar mandi," kata Adelia.

Di kamar mandi Adelia juga kebelet pipis, udara dingin di kampung membuat tubuhnya kedinginan dan mudah buang air kecil. Ketika sudah selesai, Adelia kaget ternyata Arga belum masuk ke dalam kamarnya. Ia malah dud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Menikah

    Adelia melihat wajahnya di pantulan cermin. Ia tidak menyangka hari ini ia akan menikah untuk kedua kalinya. Dalam balutan kebaya brokat berwarna putih Adelia terlihat makin cantik. Hatinya deg-degan karena sebentar lagi pernikahannya dengan Arga akan segera di laksanakan. Senyumnya mengembang manakala seorang wanita paruh baya yang amat di sayanginya berdiri di belakangnya menyentuh pundaknya."Kamu sangat cantik, Nduk," puji ibunya."Terima kasih, Bu.""Akhirnya, kamu mau menikah lagi. Ibu berdoa semoga di pernikahanmu yang kedua ini kau selalu bahagia, Nduk," ucap Bu Marni."Amiin," balas Adelia menengadahkan tangannya.Bu Marni sangat bahagia karena Adelia sudah terlihat percaya diri mau memulai lembaran baru lagi. Apalagi mendapatkan mantu yang di idam-idamkan selama ini.Terdengar derit pintu di buka seseorang. "Adelia, pengantin laki-laki sudah datang, ayo bersiaplah," ajak Kartika.Kartika sangat senang sekali ketika mendengar berita rencana pernikahan sahabatnya dengan pria y

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Bertemu Keluarga Arga

    "Aku tidak mau pacaran, aku ingin langsung menikah," pinta Adelia. Karena berdasarkan pengalamannya dulu pacaran lama-lama juga tidak menjamin pernikahannya langgeng."Okey, aku malahan seneng kalau langsung nikah. Kita bisa bikin anak yang banyak, hahaha," kata Arga tertawa."Ih, pikirannya pasti langsung menjurus ke sana." Adelia merasa malu, wajahnya memerah seperti kepiting rebus."Terima kasih, sayang. Akhirnya, kau mau menerima cintaku," kata Arga. Laki-laki itu mau mencium Adelia lagi, namun yang ada telapak tangan Adelia menutup bibir Arga."Jangan nyosor lagi, ah. Aku takut kesetrum. Lebih baik, kita pulang dulu," ajak Adelia. Pantai sudah makin sore, baju mereka pun basah."Iya, maaf. Besok, aku ajak kamu ketemu keluargaku," kata Arga.Mendengar kata keluarga, Adelia jadi merinding sendiri. Ia takut keluarga Arga tidak akan menerimanya. Ada rasa tidak percaya diri memenuhi relung hatinya."Keluargaku baik, kok. Kamu tidak usah takut. Mereka pasti menerimamu," ucap Arga kemud

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Maafkan Aku

    Adelia pagi ini bersemangat membuatkan bekal untuk Arga. Ia berharap segala kesalahpahamannya dengan Arga bisa di selesaikan. Ia ingin menjelaskan pada Arga tentang kepergiannya bersama Adrian tidak ada apa-apa.Jarang Adelia mampir ke perusahaan Arga karena biasanya mereka mempunyai kesibukan sendiri di perusahaan masing-masing. Hanya ketika makan siang saja Arga menyempatkan waktu mengajak Adelia makan bersama.Semua bekal sudah siap, Adelia menatanya rapi di kotak makanannya. Ia ingin makan bersama Arga, berbincang-bincang meluruskan semua permasalahan agar persahabatan mereka kembali seperti sediakala.Sesampainya di gedung pencakar langit milik Arga, tanpa ragu Adelia melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Arga. Kepalanya mendongak je atas, sennyumnya mengembang saat membaca papan nama di atas bertuliskan Presdir Arga Dwinata.Matanya menciut, manakala mendapati pintu Arga terbuka sedikit. Ia sengaja tidak memberi tahu kedatangannya karena ingin memberi kejutan pada Arga.Langka

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Nasib Salsa

    "Tidaak, Salsa kau harus bangun lihatlah putrimu cantik sekali." Adrian menangis mengguncang tubuh Salsa. Bagaimanapun wanita itu pernah mengisi hidupnya. Ia juga telah mempertaruhkan nyawa untuk kelahiran bayinya."Salsa... aku tahu, kau pasti hanya pingsan saja. Kau paling pintar bersandiwara, lihatlah... kau belum memberi ASI eksklusif untuk bayimu kenapa kau tega meninggalkannya," tangis Adrian.Adelia kasihan melihat nasib Adrian dan bayinya. Apakah hukuman atas perbuatan mereka di masa lalu harus sekejam ini? Bayi mereka tidak bersalah, lalu mengapa bayi yang masih merah itu harus menanggung semuanya. Hati Adelia trenyuh di buatnya."Sudah, Mas... jangan bersedih Salsa memang sudah tiada. Tapi dia meninggalkan kenangannya bersama bayi ini. Jadi, tolong Mas harus kuat demi bayi kalian," bujuk Adelia.Adrian menatap bayi mungilnya yang masih di dalam boks bayi. Ia menyeka air matanya. Bayi mungil yang masih merem itu tidak berdosa. Ia juga terlihat menggemaskan. Salsa sudah pergi,

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Kepergian Salsa

    "Tidaak, Salsa kau harus bangun lihatlah putrimu cantik sekali." Adrian menangis mengguncang tubuh Salsa. Bagaimanapun wanita itu pernah mengisi hidupnya. Ia juga telah mempertaruhkan nyawa untuk kelahiran bayinya."Salsa... aku tahu, kau pasti hanya pingsan saja. Kau paling pintar bersandiwara, lihatlah... kau belum memberi ASI eksklusif untuk bayimu kenapa kau tega meninggalkannya," tangis Adrian.Adelia kasihan melihat nasib Adrian dan bayinya. Apakah hukuman atas perbuatan mereka di masa lalu harus sekejam ini? Bayi mereka tidak bersalah, lalu mengapa bayi yang masih merah itu harus menanggung semuanya. Hati Adelia trenyuh di buatnya."Sudah, Mas... jangan bersedih Salsa memang sudah tiada. Tapi dia meninggalkan kenangannya bersama bayi ini. Jadi, tolong Mas harus kuat demi bayi kalian," bujuk Adelia.Adrian menatap bayi mungilnya yang masih di dalam boks bayi. Ia menyeka air matanya. Bayi mungil yang masih merem itu tidak berdosa. Ia juga terlihat menggemaskan. Salsa sudah pergi,

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Permintaan Maaf Salsa

    Salsa mengerang kesakitan, menurut dokternya sudah bukaan ke sembilan namun entah kenapa susah sekali menuju bukaan ke sepuluh."Sakiit, Mas. Aku tidak kuaat!" rintih Salsa. Adrian sebenarnya kasihan melihat Salsa kesakitan seperti itu. Ia juga tidak dapat berbuat banyak selain menyemangati Salsa agar bayinya cepat keluar."Bagaimana Dok, apa perlu di operasi caesar saja agar istri saya tidak kesakitan?" tanya Adrian."Tunggu dulu, Pak. Ini sudah bukaan ke sembilan. Kurang satu bukaan lagi istri Anda bisa melahirkan secara normal. Hanya tinggal menunggu waktu saja," tukas dokternya.Salsa masih saja meraung kesakitan, Adrian tidak tega. Ia keluar dari ruangan beralasan mau membelikan teh hangat buat Salsa. Awalnya, Salsa menolak di tinggal tapi ia juga tidak berdaya, kekuatannya untuk bertengkar dengan Adrian hanya tinggal angan-angannya saja. Salsa terlalu lemah, tubuhnya tak berdaya. Sudah dua infus habis terpasang untuk menambah tenaganya.Bayang-bayang kesalahan di masa lalunya mu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status