Share

Bab 19. Pupus sebelum Mekar

Berhadapan dengan lelaki yang dicintai, di mana lelaki itu menawarkan sebuah komitmen yang diimpikan setiap wanita dari orang terkasih, harusnya menjadi momen yang sangat membahagiakan. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Evita. Momen ini justru menjadi momen yang semakin menyayat hati. Setengah mati wanita itu menahan air mata agar tidak jatuh. Sekuat tenaga dia menjaga suaranya agar tidak bergetar, semata demi menguatkan kebohongan bahwa tidak ada cinta yang bersarang di dalam benaknya untuk lelaki itu.

“Maafkan saya, Pak. Saya tidak bisa.” Evita menjawab dengan tegas.

“Kalau begitu, surat pengunduran diri yang kamu ajukan ini saya tolak!” Grady pun tak kalah tegas membalas ucapan si wanita. Dia letakkan lagi stempel ke tatakan lalu dia robek surat pengunduran diri itu menjadi beberapa bagian. Dia lakukan semua itu tanpa mengalihkan pandangan dari Evita, dengan maksud mengintimidasi wanita tersebut.

Tarikan napas dalam dan panjang terdengar lirih, hingga dada Evita membusung sam
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status