Share

Bab 18. Satu Syarat

Evita tidak yakin. Akan tetapi, ketika dia melihat ke arah wanita itu, pandangan mereka sempat bertemu meski hanya sepersekian detik. Evita segera membalik badan, mengabaikan tangan Lody yang menggantung di udara.

“Maaf, saya permisi,” pamit Evita seraya berjalan cepat meninggalkan Lody dan Tania yang menatapnya kebingungan.

Kesedihan yang beberapa waktu lalu dirasakannya, mendadak lenyap dan berganti dengan ketakutan yang menyelimuti batin. Evita berlari menuju tempat parkir motor dan ingin segera pergi dari tempat itu sebelum terlambat.

“Sial!” umpat Evita saat lagi-lagi tangannya gemetar dan tidak bisa memasukkan kunci motor dengan benar.

Beberapa kali fokusnya terbagi dengan arah yang dia tinggalkan. Wanita itu takut akan ada orang yang mengejar.

Setelah berhasil memasukkan kunci, Evita langsung memutar gas meninggalkan tempat tersebut. Dia kendarai sepeda motornya dengan kecepatan semaksimal yang dia mampu untuk membelah jalanan ibukota. Inginnya dia langsung kembali ke tempat ko
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status