Share

Bab 35. Melangkah di Atas Kebohongan

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Evita yang sedang bersantai di dalam kamar. Wanita itu menyingkap selimut yang menutupi kaki, kemudian turun dari tempat tidur sambil menyahut, “Iya, sebentar!”

Evita berjalan ke pintu lantas membuka papan kayu itu dan mendapati ART yang berdiri di depan kamarnya.

“Ada apa, Mbak?” tanya Evita.

“Non Evita dipanggil sama Bapak,” jawab ART itu.

Wanita itu mengerutkan kening. Tidak biasanya Arman memanggil dirinya. Apa ada hubungannya dengan kejadian di perpustakaan kemarin?

“Bapak menunggu Non Evita di taman belakang. Saya permisi, ya, Non. Mau lanjut bersih-bersih,” pamit ART tersebut.

“Oh, iya, Mbak. Aku segera ke sana.” Evita tersenyum sambil mengangguk kecil.

Meninggalkan kamar dengan hati yang bertanya-tanya, wanita itu tak ingin membuat Arman menunggu terlalu lama. Dia khawatir akan membuat lelaki paruh baya itu memiliki pikiran buruk tentang dirinya.

Kaki wanita itu melangkah lebar menuju taman belakang. Di sebuah bangku kayu bercat putih
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status