Share

Bab 9. Setan Tampan

“Lah, itu motor kamu, kan?” Dewi yang baru keluar dari kamar untuk menjemur handuk, juga terkejut melihat sepeda motor Evita yang sudah ada di depan kamar.

Evita memutar kepala. Bingung harus menjawab bagaimana, diam adalah solusi yang paling aman.

“Eh, iya. Udah parkir aja di situ. Katanya mogok, terus yang bawa ke sini siapa?” Ranti yang sudah rapi pun ikut berkomentar.

“Oh … ini … tadi malam aku coba cari bengkel online. Daripada nebeng sama kamu, kan,” jawab Evita sambil tersenyum bodoh.

“Bengkel online?” Dewi dan Ranti sama-sama mengerutkan wajah.

“I-iya. Ada kok yang pasang iklan di internet,” kata Evita lagi.

“Terus kamu suruh bawa ke sini gitu?” telisik Ranti.

Mau tidak mau, Evita megangguk untuk menguatkan kebohongannya.

‘Ampuni aku, Tuhan. Aku banyak sekali berbohong akhir-akhir ini,’ batin wanita itu.

“Ya udah, yuk, berangkat. Telat absen potong gaji lho,” ajak Evita.

“Eh, bentar-bentar. Aku ambil tas dulu,” kata Dewi yang langsung berlari masuk ke kamar.

Ketiga office girl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status