Baiklah, kita tinggalkan dulu tentang Lastri dan anak-anaknya. Karena Tuhan pasti akan selalu melindungi mereka. Sebab Lastri bukanlah wanita lemah selemah penilaian yang diberikan oleh suaminya. Dia wanita hebat dan kuat. Sekarang kita tengok lagi bagaimana kehidupan Reza selanjutnya setelah di tinggalkan oleh anak-anak dan juga isterinya.
Pov. Reza Jantungku seolah berhenti berdetak untuk beberapa saat lamanya setelah membaca isi surat yang di tinggalkan Lastri. Lastri pergi dan dia membawa ketiga anak kami. Kemana mereka? Entahlah perasaanku untuk saat ini tak menentu. Aku sedih, kecewa, takut, khawatir, tapi juga lega dan juga menyesal. Aku mengurungkan niatku untuk mandi, lalu aku pergi kedapur. Entah mengapa tanpa komando tanganku menyentuh tudung saji yang biasa tempat Lastri meletakkan segala lauk pauk yang telah ia masak. Padahal sebenarnya perutku masih terasa sangat kenyang. Astaga, begitu ku buka aku melihat sesuatu yang selama ini hampir tidak pernah ku temukan di bawah tudung saji ini. Ada ayam bekakak, rendang, Ikan Mas goreng kesukaanku, dan juga lalapan dan sambal juga ada setumpuk telor dadar. Apa maksud semua ini? Benarkah Lastri pergi bersama ketiga anakku dan telah mengajukan perceraian diantara kami? Lalu untuk apa dia melakukan semua ini jika dirinya sendiri tidak lagi ingin bersamaku? Oh, iya aku juga lupa. Bukankah tadi sebelum aku pergi keluar rumah untuk mencari makan diluar Lastri sempat mengatakan bahwa uangnya habis. Jika benar uangnya habis maka dari mana ia bisa mendapatkan uang untuk ongkos mereka pergi dari kota ini? Ah, ini tidak mungkin. Untuk pergi dari kota ini menuju kota lain pastilah butuh uang yang tidak sedikit. Dari mana ia bisa mendapatkan uang itu. Apakah ia mencari pinjaman? Apakah ia mencuri? Jika ia meminjam maka dengan siapa, karena nantinya orang yang ia pinjami uang pasti akan datang kerumah ini untuk menagih bayaran hutang Lastri dan pasti itu akan menjadi beban untukku. Tapi jika ia mencuri uang siapa yang telah ia curi. Untuk yang kedua ini sepertinya tidak mungkin. Aku paham betul seperti apa Lastri, mencuri tidak ada dalam kamus kehidupannya. Tapi kalau mencari pinjaman itu masih ada kemungkinan. Mungkin dengan temannya. Tapi siapa teman Lastri? Sepengetahuanku Lastri tidak memiliki teman. Sejak ia resign dari kerjanya dulu lalu fokus mengurus rumah tangga, aku bisa pastikan bahwa dia sudah tidak punya teman lagi. Karena sejak saat itu HP miliknya yang lama aku jual dan aku sudah membelikannya yang baru dan semua kontak dari HP lamanya tidak ada satupun yang ku pindah ke HP barunya. Selain itu Lastri juga bukan tipe wanita yang tidak lepas dari genggaman HP. Ia sangat jarang menyentuh HP miliknya kecuali jika aku menelpon atau dia yang menelponku. Diluar sana dia tidak punya saudara ataupun orang tua. Karena sebelum menikah denganku pun Lastri sudah yatim piatu. Dulu Lastri memiliki seorang adik laki-laki tetapi dua tahun yang lalu adik satu-satunya itupun meninggal karena kecelakaan. Oh ya, aku lupa mengapa aku tidak mencoba untuk menelponnya saja pikirku. Kemudian aku bergegas kembali kekamar untuk mengambil Handpone ku itu. Setelah mengambil Handpone ku aku segera menghubungi nomor Lastri. Tut..tut..tuuuuut.. Tut..tut..tuuuuut.. Teleponku tersambung. Tapi tidak ada jawaban. Aku mengulang panggilanku sambil melangkah keluar kamar. Namun ketika aku berada di ambang pintu kamar tiba-tiba aku mendengar sebuah nada dering yang ku kenal, dan itu adalah nada dering dari HP Lastri. Astaga. Ternyata HP Lastri ada di atas meja belajar Risa. Apa dia sengaja tidak membawa HP miliknya ini?. Ah, sepertinya tidak mungkin jika sengaja. Pastilah ia lupa membawanya. Dasar wanita bo*oh HP saja ia lupa bagaimana yang lainnya. Dia terlalu terburu-buru untuk pergi sehingga HP sepenting itu tidak sempat ia bawa. Lalu aku mengambil HP tersebut kemudian membukanya karena memang Lastri tidak pernah memberi pasword untuk HP nya jadi sangat mudah bagiku untu membukanya. Kemudian aku memeriksa satu persatu aplikasi yang kemungkinan bisa ia gunakan sebagai komunikasi kepada seseorang yang membantunya untuk pergi terutama tentang masalah biaya. Akan tetapi, ternyata semua data dan akunnya sudah ia keluarkan. Bahkan Akun googlenyapun juga sudah tidak bisa diakses dan harus mendaftar ulang. Whatsap pun sudah ia keluarkan, F******k dan Instagramnya juga begitu. Dan semua aplikasi semua sudah kosong. Secerdik inikah Lastri? Dari melihat keadaan Handpone-nya ini aku bisa memastikan bahwa ia sengaja tidak membawanya bukan lupa. Sekarang aku benar-benar tidak bisa melacak kepergiannya. Sempat terpikir dalam benakku untuk melapor ke polisi tapi aku takut jika nanti aku melapor ke polisi setelah berhasil menemukan mereka justru Lastri yang akan melaporkan aku balik atas kekerasan yang selama ini ku lakukan padanya. Ah..Aku semakin bingung jadinya. Tapi aku mencoba untuk tidak mau ambil pusing dengan apa pun yang dilakukan oleh Lastri, toh sebentar lagi kami akan bercerai bukankah berkas perceraian kami sudah Lastri masukan ke pengadilan agama. Jadi buat apa aku harus mengurusinya lagi. Kemudiam aku kembali kekamar dan mengambil handuk kemudian mandi mencoba untuk melupakan semua yang telah terjadi. Setelah mandi hari semakin gelap, lalu aku baru menyadari bahwa ternyata semua jendela belum ada yang tertutup. Dan ini juga membuatku kesal karena Lastri seolah sengaja mengerjaiku. Aku duduk sejenak sambil melihat tayangan televisi, tapi sepertinya tenggorokanku kering dan ingin minum kopi. Aku beranjak pergi kedapur untuk menyeduh kopi untuk aku minum. Tapi aku mencoba mencari dimana biasa Lastri menaruh gula dan juga kopi, 'huuuhhh.. seperti ini saja sudah memakan waktu' aku menggerutu. Lalu aku membuat kopi sendiri, ini adalah perdana aku menyeduh kopiku sendiri. Karena seumur hidup aku belum pernah membuat kopi sendiri. Aduh, ternyata rasanya masih kurang pas. Kemudian aku menambahkan lagi gula dan masih juga belum pas rasanya. Lalu aku menambahkan lagi kopi dan rasanya malah seperti semakin aneh saja. Haaaah.. Semua membuatku kesal. Masa iya membuat kopi sesusah ini? Tapi mengapa Lastri kalau ku suruh membuat kopi sepertinya sangat cepat dan rasanya selalu enak. Ya, sepertinya aku harus mendapatkan pengganti Lastri secepat mungkin. Dan aku tahu siapa wanita yang tepat untuk menjadi isteriku sebagai pengganti Lastri. Tentu saja Nirma, dia pasti akan menjadi isteri yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan Lastri. Karena Nirma memiliki segala apa yang tidak dimiliki oleh Lastri. Jika mengurus penampilannya saja ia lihai apa lagi mengurus aku dan juga rumah tangga kami nantinya. Aku tersenyum membayangkan andai jika nanti Nirma menjadi isteriku alangkah akan bahagianya aku. Ah, wajah Nirma semakin terbayang di pelupuk mataku membuat aku ingin segera berjumpa dengannya. Oleh karena itu aku lupakan saja untuk minum kopi dirumah ini dan aku segera mencara handponku untuk menghubungi Nirma mengajaknya minum kopi di cafe yang biasa tempat kami nongkrong. BersambungReza menyewa sebuah penginapan yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal Yuna dan anak-anaknya. Tujuan Reza adalah supaya ia bisa dengan mudah mengawasi kegiatan keluarga Yuna, sehingga ia bisa masuk kedalam keluarga itu. Lalu menghancurkannya.Malam itu Reza mulai menyusun rencananya untuk besok. Reza begitu yakin dengan rencananya tersebut. Keesokan harinya pagi-pagi sekali Reza mulai mengintai setiap kegiatan satu persatu Yuna dan anak-anaknya.Disaat Reza tahu bahwa Yuna sudah pergi ke kantor dan ketiga anaknya juga sudah pergi ke sekolah, Reza mulai melancarkan aksinya. Reza mendekati rumah itu, dan berusaha masuk dengan menyamar sebagai teknisi AC yang sudah ada janji sebelumnya dengan CEO Yuna. Oetugas yang berjaga di depan pintu gerbang itupun langsung mempersilahkan Reza masuk tanpa menaruh sedikitpun rasa curiga karena mereka juga tahu bahwa memang benar ada AC di beberapa ruangan yang sedang bermasalah."Bisa tunjukan kepada saya dimana letak AC di rumah ini yang rusak?
"Ma.. Mama dmana? Cepat pulang ma. Risa takut." Risa mengirim pesan suara kepada sang ibu.Sementara di tempat lain Yuna sedang sibuk mengurusi bisnisnya. Yuna baru saja selesai melakukan pertemuan antar negara dengan kliennya yang dari brunaidarusalam dan juga singapura. Dan saat ini Yuna sedang di perjalanan untuk pulang ke kediamannya bersama ketiga anaknya. Yuna merasa pekerjaannya beberapa hari ini sangat menyota waktu dan tenaganya. Hingga ia sangat merasa rindu dengan anak-anaknya. Sekilas terbintas wajah Risa putri sulungnya.Kemudian Yuna meraba tetllepin gengamnya yang ada di dalam tas kecilnya. Memang sejak tadi Yuna belum sempat melihat benda pipih itu.Lalu saat ia membukanya Yuna langsung tertuju pada aplikasi pesan berwarna hijau itu. Ada beberapa pesan dari rekan kerjanya yang mengucapkan selamat atas keberhasilannya hari ini. Namun ada yang lebih menyita rasa lenasarannya yaitu pesan suara dari Risa. Yuna langsung saja membuka isi pesan dari Risa.Seketika Yuna meras
"Aku akan mencari dimana kalian menetap Lastri." Gumam Reza. Lalu ia bangun dan melangkah keluar rumahnya. Niat usaha yang akan ia bangun kembalipun seolah terlupakan. Reza lebih berminat untuk menghancurkan mantan isterinya beserta bisnis yang dimilikinya. Reza sudah menemukan alamat dimana mantan isteri beserta ketiga anaknya menetap. Maka ia begitu bersemangat untuk mendatangi mereka. "Ternyata jauh juga ya mereka pergi. Oh ya tapi aku sendiri tidak tahu apakah waktu mereka pergi langsung menuju ke tempat sejauh ini ataukah mereka pergi dulu ke tempat lain. Ah, lebih baik aku langsung saja menemui anak-anak." Reza bergumam lagi. Reza mendekati rumah mewah sesuai dengan alamat yang ia dapat dari seorang suruhannya yang lain tapi bukan Clara. Reza mencoba bersikap baik supaya bisa di terima masuk kedalam rumah itu. "Selamat siang Pak, ada perlu apa ya?" Tanya seorang scurity kepada Reza saat Reza berdiri didepan gerbang rumah mewah berlantai dua itu. "Iya, siang. Hemm..Bol
Reza memulai usahanya kecil-kecilan di rumah sederhana yang ia beli beberapa waktu yang lalu. Namun hatinya begitu iri dengan kemajuan dan kesuksesan Yuna mantan isterinya. Melalui Clara mantan asistennya ia menyelidiki berbagai macam tentang seluk beluk perusahaan Yuna. Reza merencana sesuatu untuk menghancurkan perusahaan Y-Food. Setelah mendapat beberapa informasi dari Clara ia mulai mendekati beberapa orang yang menjadi karyawan di perusahaan milik Yuna."Maaf pak Reza saya bekerja di perusahaan ini sudah sangat lama, dan saya sama sekali tidak pernah menemukan seperti apa yang tadi pak Reza katakan." Bantah seorang manajer di perusahaan Y-Food saat Reza mulai memprofokatornya."Sialan." Umpat Reza.Kali ini ia merasa gagal melancarkan aksinya. Namun Reza tidak patah semangat. Ia bahkan lebih gencar lagi menyebarkan fitnah di kalangan karyawan perusahaan milik mantan isterinya itu.Reza terus mencari cara untuk menjatuhkan Yuna. Bahkan Reza bermimpi perusahaan milik Yuna suatu sa
Pov. PenulisCEO Yuna atau dimasa lalu dikenal dengan nama panggilan Lastri itu kini tengah menikmati sepenuhnya puncak keberhasilannya. Dia telah sukses merintis, membangun dan mengembangkan perusahaannya sendiri. Dia adalah seoarang wanita mandiri dan berkemauan keras.Namun dalam cahayanya yang gemilang saat ini tak banyak orang yang tahu bagaimana perjuangannya hingga bisa bersinar seperti saat sekarang ini. Sudah banyak derai air matanya yang tumpah. Dia pernah bertarung melawan badai dalam rumah tangganya hingga akhirnya mengharuskan hatinya untuk ikhlas dan melepaskan.Tak ada yang tahu bagaimana dulu dia menyembunyikan tangis pilu dari hadapan ketiga anaknya agar tidak merusak mental mereka. Namun setiap kali itu juga sang mantan suami dengan semena-mena memperlihatkan prilaku biad*bnya didepan mata ketiga malaikat kecil itu.Hingga dengan diam-diam Lastri bertekad untuk menciptakan kehidupannya dan anak-anaknya sendiri. Dia mulai membuat konten-konten di chanel youtubenya. De
Beberapa hari setelah itu, aku mendapatkan kabar bahwa Mas Reza mencari-cari informasi tentang siapa diriku. Lalu aku juga mengutus orang kepercayaanku untuk memperhatikan setiap gerak-geriknya.Ini aku lakukan bukan untuk apa-apa melainkan hanya penasaran saja untuk apa dia mencari informasi mengenai diriku. Kemudian aku mendapatkan informasi dari orang suruhanku itu bahwa Mas Reza di rawat di Rumah Sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun drastis setelah perusahaannya mengalami kebangkrutan. Dan bukan hanya itu, aku juga mendapat kabar bahwa Nirma si wanita jal*ng pujaan hatinya dulu kini juga sudah pergi meninggalkannya.Sungguh malang sekali nasibmu Mas. Tapi tak apa itu memang selayaknya kamu terima. Aku yakin apa yang saat ini sedang kamu rasakan belum seberapa jika di banding dengan sakit yang dulu pernah kamu torehkan pada aku dan juga anak-anak."Bu, Reza kembali menyelidiki informasi tentang Ibu. Dan kali ini dia juga mencari-cari poto Ibu." Seorang suruhanku menelponk